Sri Lanka memberlakukan jam malam di Negombo dan mengenakan kembali perintah larangan terhadap media sosial

(VOVWORLD) - Untuk menghindari penyebaran kabar angin tentang meledaknya kekerasan antara kelompok-kelompok sipil di Negombo, sebelah Utara  Ibukota Kolombo dan merupakan salah satu di antara daerah-daerah terjadi serentetan serangan bom yang berlumuran darah pada hari Paskah lalu, Pemerintah Sri Lanka telah mengenakan kembali perintah larangan terhadap fundasi-fundasi media sosial. Jam malam juga diberlakukan di daerah ini sampai pukul 7.00 waktu lokal.
Sri Lanka memberlakukan jam malam di Negombo dan mengenakan kembali perintah larangan terhadap media sosial - ảnh 1Polisi Sri Lanka  (Foto: internet) 

Sebelumnya, Sri Lanka telah memberlakukan situasi darurat sejak terjadinya serentetan serangan yang menewaskan 257 orang dan melukai kira-kira 500 orang yang lain, menurut itu meningkatkan hak kepada tentara dan polisi negara ini untuk memperhebat penangkapan para tersangka. Kalangan otoritas negara ini memberitahukan telah mengusir lebih dari 600 orang asing, di antaranya ada kira-kira 200 ulama Islam sejak  terjadinya serentetan serangan. Organisasi teroris “Negara Islam” (IS) telah mengakui sebagai iang keladinya, tapi hingga sekarang belum ada bukti yang membenarkan pernyataan IS tersebut.

Komentar

Yang lain