Kehidupan serba kurang yang dialami  anak-anak kecil Sudan. (Foto:internet)

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Sudan Selatan, Mawien Makol memberitahukan bahwa perpanjangan ini  akan menciptakan syarat yang kondusif bagi pekerjaan bantuan kemanusiaan darurat kepada puluhan ribu warga yang sedang menderita pengaruh berat, karena dirusak oleh perang dan bencana kekeringan yang serius sekarang ini.

Menurut Mawien Makol, permufakatan yang baru saja ditandatangani antara dua negara akan turut mengurangi kesulitan dan menciptakan syarat bagi komunitas internasional untuk memberikan dan mendistribusikan bantuan langsung kepada rakyat di semua kawasan yang menjumpai kesulitan, daerah pedalaman dan daerah pelosok.

Permufakatan tentang pembentukan koridor perikemanusiaan antara dua negara telah ditandatangani pada 2014 menurut usulan Badan Koordinasi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Kemanusiaan (UNOCHA), setelah meledak-nya kembali berbagai bentrokan yang berlumuran darah pada Desemebr 2013 di Sudan Selatan dan pekerjaan bantuan kemanusiaan ini menjumpai banyak kesulitan.