Berlangsung dalam waktu dua hari, putaran perundingan baru dengan satu tempat baru diharapkan akan menciptakan terobosan baru. Tetapi hal ini tidak mudah ketika masalah-masalah yang pernah membuat perundingan ini mengalami kegagalan tetap ada.

Sebelum perundingan ini, Presiden AS, Donald Trump berbicara bahwa dia tidak tahu apakah dua pihak bisa  mencapai permufakatan atau tidak. Dia mengulangi bahwa AS sedang mendapatkan keuntungan sebesar miliar USD dari kebijakan tarif terhadap barang-barang Tiongkok. Sementara itu, para perunding AS juga menolak tuntutan Bei Jing tentang pembatalan dengan segera semua tarif yang dikenai sanksi. Washington tetap mempertahankan beberapa jenis tarif untuk menjamin agar Tiongkok akan harus menepati janjinya.

Kalangan pemimpin Tiongkok tetap sedang menentang tekanan dari AS tentang penarikan kembali rencana-rencana membawa Tiongkok menjadi pelopor dalam teknologi otomatik, inteligensi artifisial dan teknologi-teknologi yang lain.