(VOVworld) – Pada Senin (19 Januari), Menteri Kerujukan Nasional Suriah, Ali Haidar menyatakan bahwa permufakatan gencatan senjata dengan Israel telah gagal dan membuka semua pilihan untuk menghadapi Israel. Ketika berbicara di depan kalangan pers, Ali Haidar menegaskan bahwa Israel telah melakukan banyak serangan sebelumnya dan Suriah telah memberikan gerak-gerik serupa sejak serangan pertama. Menurut dia, serangan udara yang dilakukan Israel terhadap provinsi al-Quniatera, Suriah Selatan pada Minggu (18 Januari) mungkin bertujuan memberikan balasan terhadap pernyataan baru-baru ini dari Sheikh Hasan Nasrallah, pemimpin gerakan Hezbollah di Libanon yang mengatakan bahwa pasukan ini mampu berkonfrontasi dengan Israel.

Menteri Ali Haidar menekankan bahwa semua gerak-gerik Israel yang menyasar pada sasaran-sasaran di Suriah akan dianggap sebagai “menyasar pada pilar penentang” (meliputi sekutu-sekutu Iran, Suriah dan gerakan Hezbollah), bersamaan itu memberitahukan bahwa Damaskus akan tidak hanya berkonfrontasi dengan Tel Aviv pada kapan pun, melainkan juga bertujuan “menuju ke membebaskan kawasan yang diduduki Israel”.