Tentara Libia berpadu tenaga merebut kembali kota-kota yang diduduki

(VOVworld) – Pada Sabtu (18 Oktober), Perdana Menteri (PM) Libia yang diakui internasional, Abdullah al-Thani memberitahukan Angkatan bersenjata negara ini telah berkoordinasi merebut kembali ibukota Tripoli dan kota Benghazi dari kaum pembangkang Islam. PM Al-Thani menunjukkan bahwa semua kelompok bersenjata yang datang dari provinsi Zintan “telah ditempatkan di bawah kepemimpinan tentara guna cepat membebaskan Tripoli dan Benghazi”. PM Al-Thani juga menunjukkan kurangnya bantuan internasional dalam perang anti kaum pembangkang Islam yang dilakukan Libia, bersamaan itu mengimbau bantuan internasional dalam hal senjata dan logistik. PM al-Thani memberitahukan bahwa operasi ini “dikontrol Tentara, Pemerintah dan Parlemen Libia”, pada saat tentara Libia juga menyatakan mendukungnya.

Tentara Libia berpadu tenaga merebut kembali kota-kota yang diduduki - ảnh 1
Pembangkang di Libya
(Foto: baomoi.com)

Pada Sabtu (18 Oktober), negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggeris, Perancis, Jerman dan Italia juga mengeluarkan pernyataan bersama yang mengimbau “segera” menghentikan situasi kekerasan jangka panjang antara tentara Pemerintah Libia dan kekuatan bersenjata. Pernyataan ini menunjukkan bahwa negara-negara tersebut bersedia menerapkan langkah-langkah sanksi tersendiri bagi para pelaku tindakan permusuhan yang “mengancam perdamaian, kestabilan dan keamanan Libia, menimbulkan kemacetan atau menghalangi proses politik”./.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain