(VOVWORLD) - Menurut pemberitahuan yang dikeluarkan pada Senin (2 Januari) oleh Swedia, Presiden bergilir Dewan Uni Eropa, para pejabat kesehatan Uni Eropa akan mengadakan satu perundingan pada Rabu (4 Januari) untuk membahas reaksi terkoordinasi terhadap meningkatnya kasus terpapar Covid-19 di Tiongkok.
 Para nakes mengobati pasien di sebuah rumah sakit di Universitas Ilmu Kedokteran Tiongkok, pada 15 Desember 2022. (Foto: Xinhua/Yang Qing) |
Badan pencegahan dan pengendalian wabah Eropa pada pekan lalu memberitahukan bahwa mereka tidak merekomendasikan langkah-langkah pembatasan terhadap wisatawan dari Tiongkok. Badan ini menilai, varian-varian virus di Tiongkok mungkin sudah berada di Uni Eropa, dan warga Uni Eropa sudah mendapat suntikan vaksin dengan persentase tinggi.
Sementara itu, sudah ada 17 negara Arab yang mengenakan persyaratan terhadap wisatawan dari Tiongkok, setelah Tiongkok memutuskan membuka pintu bagi warganya untuk berwisata ke luar negeri dalam konteks jumlah kasus terpapar Covid-19 di negara ini tetap meningkat.
Di Amerika Selatan, pada Senin (2 Januari), Kementerian Kesehatan Cile meminta semua wisatawan dari Tiongkok yang berwisata ke negara ini supaya mengajukan hasil tes PCR yang negatif. Sedangkan Maroko mengenakan beberapa pembatasan masuk terhadap orang dari Tiongkok. Ketentuan ini berlaku hingga Maret 2023.