Unjuk Muka Buku “Kenangan Dien Bien Phu – Para Saksi Angkat Suara”

(VOVWORLD) -  Pada Jumat sore (3 Mei), di Kota Hanoi, Balai Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan Hanoi menyelenggarakan unjuk muka buku “Kenangan Dien Bien Phu – Para Saksi Angkat Suara” tulisan dua sejarahwan Prancis yaitu Pierre Journoud dan Hugues Tertrais.
 
Unjuk Muka Buku “Kenangan Dien Bien Phu – Para Saksi Angkat Suara” - ảnh 1Simposium  “Kenangan Dien Bien Phu – Para Saksi Angkat Suara” (Foto: VOV)

Buku ini diterjemahkan dari versi bahasa Prancis, diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 2004 dan dua kali diterbitkan ulang pada tahun 2012 dan 2021. Buku ini mencatat kisah-kisah dari para saksi sejarah Prancis, para komandan, perwira, teknisi, petugas logistik, dokter, perawat, dan sebagainya, tentang Operasi Dien Bien Phu pada 70 tahun yang lalu.

Menurut Pierre Journoud, profesor sejarah kontemporer di Universitas Montpellier 3-Paul Valery, salah seorang dari dua penulis buku, ini merupakan karya yang memberikan pandangan tentang peristiwa bersejarah Dien Bien Phu, bersamaan itu merupakan memoar yang mencatat sejujur-jujurnya semua pikiran, perasaan, siksaan... dari para serdadu, perwira, warga negara Prancis serta warga 7 negara Afrika lain yang terlibat dalam perang di Dien Bien Phu.

Unjuk Muka Buku “Kenangan Dien Bien Phu – Para Saksi Angkat Suara” - ảnh 2Sophie Maysonnave, Konselor kerja sama dan kegiatan budaya, Direktur Institut Prancis di Vietnam (Foto: VOV)
 

Sophie Maysonnave, Konselor kerja sama dan kegiatan budaya, Direktur Institut Prancis di Vietnam, menilai bahwa penerjemahan dan penerbitan buku ke dalam bahasa Vietnam mempunyai makna simbolik yang sangat besar bagi hubungan Vietnam-Prancis, karena buku ini membantu kedua pihak lebih memahami masa lampau, melalui itu menyiapkan dengan lebih baik masa depan.

“Ini merupakan buku yang sungguh-sungguh dilaksanakan berkat para saksi dari kedua pihak. Ini merupakan faktor penting dalam merekonstruksikan kebenaran sejarah. Buku ini juga diteliti dan dibaca secara cermat oleh para penerjemah Vietnam untuk mengecek akurasi data-data, oleh karena itu, sejarah direvitalisasi secara paling jujur”.

Komentar

Yang lain