(VOVworld) - Dari 19-20 November ini, di kota Ho Chi Minh, telah diadakan lokakarya  regional tentang penyelipan gender dalam berbagai kebijakan dan undang-undang tentang tenaga kerja  menuju ke lapangan kerja yang berkesinambungan. Lokakarya ini dihadiri oleh para wakil dari organisasi internasional dan beberapa negara di kawasan ASEAN seperti Brunei Darussalam, Myanmar, Filipina, Indonesia, Malaysia dan lain-lain. Lokakarya ini bertujuan berbagi informasi tentang penyelipan gender dalam berbagai kebijakan kerja, khususnya yang bersangkutan dengan lapangan kerja yang berkesinambungan; situasi ratifikasi semua Konvensi dari Organisasi Buruh Internasional (ILO) tentang kesetaraan gender dan pelaksanaan semua rekomendasi dari Konvensi  Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang penghapusan semua bentuk diskriminasi terhadap kaum wanita (Konvensi CEDAW). Lokakarya ini sekaligus membahas, membangun strategi-strategi untuk memperkuat  penyelipan gender pada semua kebijakan kerja yang menuju ke lapangan kerja yang berkesinambungan dan memperkut kerjasama regional tentang  masalah ini.  

Acara unjuk muka Kelompok  Wanita Komunitas ASEAN di kota Hanoi
(Foto: pnvnnuocngoai.vn)

Di depan lokakarya ini, Ibu Mega Irena, Kepala Badan Kesejahteraan Sosial, Wanita, Tenaga Kerja, Tenaga Kerja Migran,dari Sekretariat ASEAN memberitahukan: di segi regional, negara-negara ASEAN telah mengesahkan Konvensi CEDAW dan banyak Konvensi ILO yang bersangkutan dengan kesetaraan gender; bersamaan itu menggelarkan banyak aktivitas untuk menterjemahkan isi-isi dalam praktek kehidupan. Namun,  untuk  turut  mendorong lebih lanjut lagi  penyelipan gender di bidang ketenaga-kerjaan,  para penentu kebijakan,  para pakar  di kawasan ASEAN perlu  bersama berbahas dan berbagi informasi tentang penyelipan gender dalam undang-undang tentang tenaga kerja, para tipikal  yang baik  dalam menyelipkan masalah ini di negara-negara ASEAN pada umumnya dan Vietnam pada khususnya.