Vietnam terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB dengan jumlah suara yang hampir mutlak

(VOVWORLD) - Pada Jumat (7 Juni) waktul lokal, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa  di Kota New York, Amerikat Serikat, Majelis Umum PBB telah memilih Viet Nam menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB masa bakti 2020-2021 dengan jumlah suara hampir mutlak 192/193. Menurut ketentuan, Viet Nam akan  resmi memegang jabatan ini  dari 1 Januari 2020.
Vietnam terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB dengan jumlah suara yang hampir mutlak - ảnh 1Kegembiraan delegasi Viet Nam ketika  Viet Nam terpilih menjadi menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB dengan jumlah suara yang hampir mutlak.

Ini untuk kedua kalinya, Viet Nam terpilih menjadi Anggota Dewan KeamananPBB  setelah masa bakti kali pertama 2008-2009.

Sehubungan dengan terpilihnya menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB masa bakti 2020-2021, Sekretaris Jenderal (Sekjen), Presiden Viet Nam, Nguyen Phu Trong  telah menyampaikan pesan kepada rakyat Viet Nam dan sahabat-sahabat internasional. Dalam pesan ini, Sekjen, Presiden Nguyen Phu Trong telah berterima kasih kepada negara-negara anggota PBB yang telah mendukung dan memilih Viet Nam untuk memegang tanggung jawab ini untuk kedua kalinya. Ini merupakan pencatatan yang penting dan penilaian tinggi  dari komunitas internasional terhadap  peranan dan sumbangan yang layak dari Viet Nam dalam urusan internasional dan regional, memanifestasikan posisi dan prestise Viet Nam yang semakin tinggi di gelanggang internasional.

Sekjen, Presiden Nguyen Phu Trong menegaskan: Terpilihnya menjadi anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB merupakan satu kehormatan besar, namun juga merupakan tanggung jawab yang sangat berat, menuntut kepada Viet Nam supaya berupaya sekuat tenaga untuk menyelesaikan tanggung jawab yang dilimpahkan oleh komunitas internasional. Viet Nam telah dan akan terus melaksanakan secara konsisten garis politik luar negeri yang independen, mandiri, teraneka-ragamkan dan teraneka-arahkan dalam hubungan luar negeri, berinisiatif dan aktif melakukan integrasi internasional, menjadi sahabat dan mitra yang tepercaya dan anggota yang bertanggung jawab dari komuntas internasional, memberikan sumbangan aktif pada upaya-upaya bersama dari komunitas internasional demi perdamaian, kerjasama dan perkembangan.

Sekjen, Presiden Nguyen Phu Trong yakin seyakin-yakinnya bahwa Viet Nam akan memikul secara sukses tanggung jawab sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB, pantas dengan mitra tepercaya demi perdamaian yang berkesinambungan.

Sementara itu, ketika diinterviu oleh  wartawan tetap Radio Suara Viet Nam di Amerika Serikat, Deputi Menteri Luar Negeri Viet Nam, Le Hoai Trung memberitahukan: “Viet Nam  memiliki kemudahan besar ialah perdamaian, kerjasama dan perkembangan tetap merupakan kecenderungan, Viet Nam sudah lebih mempunyai pengalaman, khususnya  garis politik luar negeri yang damai, bekerjasama dan berkembang, teraneka-ragamkan dan teraneka-arahkan, terutama pandangan Viet Nam tentang masalah-masalah besar dari komunitas internasional, masalah-masalah dalam agenda Dewan Keamanan PBB yang mendapat dukungan dari semua negara. Khususnya terbandingan dengan 10 tahun lalu,  prestasi-prestasi pembaruan yang dicapai oleh Viet Nam ditegaskan dan prestasi yang dicapai  oleh Viet Nam dalam proses  integrasi internasional telah dicatat, oleh karena itu, itu merupakan kemudahan-kemudahan yang sangat besar bagi Viet Nam pada waktu mendatang”.

Pada pihaknya, menurut Kepala Perwakilan Tetap Viet Nam di PBB, Duta Besar Dang Dinh Qui, Viet Nam  akati membuat persiapan untuk  menyelesaikan dengan baik tugas  dari anggota Tidak Tetap  Dewan Keamanan PBB. Dia memberitahukan: “Negara-negara yang baru saja mengakhiri masa baktinya sebagai  Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB telah sangat melakukan kerjasama dengan Viet Nam misalnya Swedia, Etiopia, Kazakhstan. Sedangkan, negara-negara yang sedang berada dalam Dewan Keamanan PBB juga sangat melakukan kerjasama dengan Viet Nam, khususnya Indonesia-satu anggota   ASEAN yang  baru saja memegang jabatan sebagai  Presiden Dewan Keamanan PBB pada bulan Mei lalu. Selain itu, PBB juga membuat mekanisme  pendidikan  kepada para personel negara-negara yang siap menjadi anggota Dewan Keamanan PBB”

 

Komentar

Yang lain