Pada tgl 11 Juli lalu, Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Le Minh Hoan menandatangani protokol untuk meminta karantina tanaman terhadap buah durian yang diekspor Vietnam ke Tiongkok. Menurut protokol ini, buah durian Vietnam ketika diekspor harus mematuhi undang-undang, ketentuan, dan standar terkait kebersihan, keselamatan makanan Tiongkok serta tuntutan tentang karantina tanaman. Tuntutan-tuntutan tentang zona penanaman, basis pengemasan buah durian harus ada langkah-langkah pengelolaan yang cocok untuk menghapuskan bermacam hama, memenuhi tuntutan tentang kebersihan, keamanan  makanan, mematuhi melaksanakan  dengan tepat cara pengemasan dan informasi di kemasan untuk menjamin pelacakan asal-usul barang ekspor secara akurat.

Sebelum buah durian Vietnam diekspor  secara resmi, selama hampir 6 tahun ini, ketika menanam buah durian, saudara Tran Dang Khoa, pemilik kebun durian luasnya lebih dari 3,5 hektare di kecamatan Tan Lap, kabupaten Tan Thanh, Provinsi Long An, telah selalu melaksanakan secara sistematis proses-proses bimbingan Institut Pohon Buah-buahan Vietnam Selatan dan Dinas Pertanian dan Pengembangan Pedesaan provinsi.

Para petani menjumpai kesulitan ketika menanam pohon durian di tanah sulfat masam, tetapi dengan menerapkan proses cocok tanam, berupaya memperbaiki lingkungan, buah durian di kabupaten Tan Thanh telah mendapatkan pijakan di pasar domestik. Perihal beberapa negara menciptakan syarat bagi buah durian Vietnam untuk resmi dieskpor telah membuka masa depan bagi para pemilik kebun. Saudara Tran Dang Khoa memberitahukan:

Pemberian kode zona penanaman dan syarat yang kondusif bagi para petani produsen buah-buahan serta hasil pertanian untuk resmi diekspor ke pasar Tiongkok. Produk yang kami hasilkan dipasarkan dengan harga tinggi.

Di Provinsi Long An sekarang terdapat lebih dari 320 hektare pohon durian yang terkonsentrasi di Kabupaten Tan Thanh. Dalam waktu mendesak, buah durian Tan Thanh sedang dalam proses mendekati pasar Tiongkok. Agar Direktorat Jenderal Beacukai Tiongkok memberikan kode zona penanaman, para pekebun durian harus menerapkan standar-standar seperti: karantina, keamanan bahan makanan, pencegahan, penanggulangan Covid-19, dan sebagainya.

Selama ini, untuk menciptakan syarat bagi para pekebun durian, Dinas Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Provinsi dan unit-unit terkait memperkuat bimbingan kepada para kepala keluarga penanam durian sesuai dengan standar GAP dan membantu basis-basis bisnis mendaftar kode pengemasan.

Dalam jangka waktu lama, cabang pertanian Vietnam akan proaktif mentransfer teknik produksi durian organik, memacu pemilik kebun beralih mengganti pupuk kimia dengan pupuk organik, mengkombinasikannya dengan pengelolaan limbah sesuai dengan standar internasional agar supaya buah durian Vietnam dapat memenuhi tuntutan-tuntutan impor resmi yang ketat dari pasar Tiongkok dan negara-negara lainnya.

Bapak Nguyen Van Cuong, Kepala Biro Perlindungan Tanaman dan Penanaman Provinsi Long An, memberitahukan:

Menurut ketentuan Direktorat Perlindungan Tanaman, maka kode zona penanaman ini hanya diumumkan secara khusus kepada wakil zona penanaman, tidak diumumkan kepada siapapun guna menghindari pemalsuan atau pencurian kode untuk ekspor. Di samping itu, Biro juga berkoordinasi dengan Pos Karantina Tanamam di koridor perbatasan, secara permanen memantau informasi tentang kode zona penanaman. Jika ada kecurigaan, partai barang akan dihentikan untuk diperiksa.

Perihal cabang pertanian Vietnam fokus membentuk, mengelola kode zona penanaman, basis pengemasan yang melayani ekspor, membimbing tim kerja sama, koperasi dan kaum tani memperluas area yang mendapat kode zona penanaman durian untuk resmi mengekspornya ke pasar Tiongkok dan banyak negara lain di dunia akan meningkatkan nilai pertambahan, meningkatkan pendapatan bagi warga dan turut membangun pertanian yang berkembang secara berkelanjutan./.