Keramik Chu Dau inti sari kebudayaan Vietnam

(VOVworld) – Mengalami banyak pasang-surutnya sejarah, setelah lebih dari 500 tahun hilang, desa kerajinan keramik Chu Dau, provinsi Hai Duong (Vietnam Utara) telah pulih kembali dan berkembang. Desa kerajinan keramik Chu Dau dewasa ini telah menjadi satu alamat wisata desa kerajinan yang atraktif bagi para wisatawan untuk bẻtamasya dan berbelanja. 


Keramik Chu Dau inti sari kebudayaan Vietnam - ảnh 1
Gerai produk keramik Chu Dau
(Foto: chudauceramik.vn)

Pada abad ke-15, Chu Dau adalah satu kecamatan dari kabupaten Nam Sach, provinsi Hai Duong yang terletak di tepian sungai Thai Binh, bisa menuju ke ibu kota kuno Thang Long, bisa menuju luar laut sehingga sangat kondusif bagi hubungan perdagangan. Mengalami perkembangan cemerlang  dari abad ke-14 sampai abad ke-17, kemudian, katena peperangan, maka kerajian keramik kuno Chu Dau hilang dan tidak ada generasi yang melanjutkan. Regenerasi desa kerajinan keramik kuno Chu Dau dimulai oleh sepucuk surat dari Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Jepang untuk Vietnam, Makoto Anabuki yang dikirim kepada Ngo Duy Dong, Sekretaris Komite Partai Komunis Vietnam provinsi Hai Hung yang sekarang adalah provinsi Hai Duong dan Hung Yen pada tahun 1980. Surat ini antara lain menulis: Dalam satu kunjungan kerja di Turki, dia berkesempatan mengunjungi Museum Topkapi Saray di Istanbul (ibu kota Turki) dan sangat suka memandangi pot bunga kuno yang tingginya 54 cm buatan Vietnam. Pada pot bunga ini tertulis tahun 1450 yang dilukiskan oleh tukang keramik marga Bui, warga daerah kabupaten Nam Sach. Bapak Nguyen Huu Hiep, Wakil Direktur Perusahaan Persero Keramik Chu Dau memberitahukan bahwa surat itu telah menjadi tenaga pendorong untuk menemukan kembali keramik Chu Dau. Pada tahun 1983, usaha mencari bekas jenis keramik kuno di Chu Dau, kabupaten Nam Sach dimulai dengan ekskavasi-ekskavasi di daerah ini. Sampai tahun 2003, para ilmuwan Vietnam telah berhasil mengentas kira-kira 400.000 benda keramik Chu Dau dalam satu kapal yang tenggelam di Cu Lao Cham, provinsi Quang Nam sehingga telah membuat dunia lebih memperhatikan nilai-nilai budaya yang khas dari jenis keramik ini. Hingga sekarang ini, para peneliti tentang keramik artistik mengakui bahwa keramik Chu Dau adalah jenis keramik yang indah di dunia dari abad ke-14 sampai abad ke-17. Sampai tahun 2001, Perusahaan Umum Perdagangan Hanoi (Hapro) memulai meneliti dan memulihkan email, teknik produksi dan desain produk, dari itu dilakukan regenerasi terhadap desa kerajinan keramik Chu Dau. Bapak Nguyen Huu Hiep memberitahukan: “Melalui penelitian-penelitian ilmu pengetahuan telah berhasil menemukan kembali  email keramik Chu Dau. Dulu, para pendahulu membuat email tanpa menggunakan zat kimia, tapi menggunakan bahan-bahan alami. Sekarang ini, kita membuat email dari kulit gabah beras ketan, maka emailnya sangat stabil. Tintanya diambil dari aliran-aliran di puncak gunung”.

Keramik Chu Dau dianggap sebagai keramik agama, karena motif yang halus di produk keramik ini membawa nilai kemanusiaan dari agama Buddha dan Konfusianisme. Khususnya, semua produk menunjukkan ciri indah yang sederhana dari manusia Vietnam, menjadi simbol peradaban daerah delta sungai Merah. Ciri khas dari keramik Chu Dau termanifestasikan di desain, warna-warni dan semua motif yang halus. Semua motif yang dihias di produk keramik Chu Dau membuat penonton bisa merasakan identitas budaya manusia Vietnam. Bapak Nguyen Huy Kien, Wakil Direktur urusan Produksi dari Perusahaan Persero Keramik Chu Dau memberitahukan: “Keramik Chu Dau dewasa ini dihasilkan dengan kombinasi dari teknologi modern dan cara tradisional. Semua motif di produk keramik tetaplah semua motif yang ada sejak lama, kami menambah beberapa motif modern sesuai dengan permintaan pelanggan. Yang paling khusus dari produksi keramik Chu Dau ialah emailnya. Sejak dahulu kala, para pendahulu telah membuat email bagi keramik Chu Dau seperti itu dan hingga sekarang, kami tetap mempertahankan inti sari ini”.

Produk keramik Chu Dau selama ini dibuat secara manual dengan tangan yang prigel dari para artisan, para tukang. Justru hal-hal ini telah membuat keramik Chu Dau tidak bisa dikelirukan dengan berbagai jenis keramik lainnya. Artisan Tran Thi Ngan, salah seorang pertama yang dilatih ketika kerajinan keramik Chu Dau dipulihkan mengatakan: “Setiap desa kerajinan mempunyai ciri khas sendiri, tapi desa kerajinan kami mendalami motif-motif yang berkaitan dengan pertanian dan kehidupan sehari-hari dari para pendahulu. Belajar kejuruan, khususnya kejuruan melukis tidak mudah seperti kejuruan-kejuruan lain. Untuk menjadi seorang tukang yang prigel  harus memakan waktu setahun dan harus mencintai kejuruan”.

Bersama dengan masalah memulihkan kerajinan keramik kuno, Perusahaan Persero Keramik Chu Dau bersama dengan para wirausaha dan warga memperhatikan pengembangan pariwisata desa kerajinan. Bapak Nguyen Huu Hiep, Wakil Direktur Perusahaan Persero Keramik Chu Dau memberitahukan: “Pengarahan perkembangan yang menjelujuri ialah jenis keramik Chu Dau adalah jenis keramik artistik yang bermutu tinggi dari Vietnam dan dunia, oleh karena itu, semua produknya adalah produk bersih, tidak beracun dan tinggi artistik. Kami akan menciptakan satu daerah kerajinan dan desa kerajinan untuk menyambut kedatangan para wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara guna mengembangkan pariwisata. Sekarang ini, selain melakukan produksi, kami juga dengan khusus memperhatikan masalah pemandangan alam dan lingkungan hidup untuk kebutuhan pariwisata”.

Sekarang ini telah ada 46 museum dari 32 negara di dunia dan kawasan yang sedang memamerkan benda keramik kuno Chu Dau. Produk desa kerajinan keramik Chu Dau telah datang kepada tangan para konsumen lebih dari 20 negara. Keramik Chu Dau telah benar-benar menjadi kebanggaan dari seni keramik Vietnam.  

Komentar

Yang lain