Konservasi kebudayaan daerah perbatasan

(VOVWORLD) - Konservasi dan pengembangan jati diri kebudayaan dari setiap etnis dalam keluarga besar etnis-etnis Viet Nam merupakan masalah yang mendapat perhatian khusus dari Partai Komunis dan Negara Viet Nam, karena kebudayaan merupakan fundasi kultural, spirituil sekaligus merupakan target dan tenaga pendorong perkembangan bangsa. Akan tetapi, pada periode integrasi, jati diri kebudayaan dari beberapa etnis di beberapa daerah sedang menghadapi bahaya kepunahan dan memerlukan solusi-solusi konservasi dan penjagaan secara sistimatik.
Konservasi kebudayaan daerah perbatasan - ảnh 1Festival lagu rakyat Then 2018  (Foto: vovworld.vn) 

Kehidupan kultural warga etnis minoritas di daerah perbatasan terkena pengaruh jelas dari proses inteferensi kebudayaan antara dua sisi garis perbatasan. Di samping pengaruh-pengaruh positif juga ada pengaruh-pengaruh yang langsung atau tak langsung yang melunturkan, bahkan menghilangkan ciri-ciri kebudayaan tradisional yang sudah dilestarikan oleh banyak generasi. Saudari Hoang Thi Anh Tuyet, warga etnis minoritas Tay, anggota Rombongan Keseninan Provinsi Cao Bang memberitahukan bahwa dia mencintai irama-irama lagu rakyat Then dari kampung halamannya dan tidak hanya menjaganya saja, dia juga menyosialisasikan lagu rakyat Then ini melalui pertunjukan-pertunjukan. Akan tetapi, menurut dia, untuk menggugah kebanggaan dan kegandrungan terhadap ragam seni tradisional seperti lagu rakyat Then di kalangan pemuda etnis minoritas, maka sangat perlu menciptakan satu lingkungan budaya yang khas. Dia mengatakan: “Di kampung halaman saya, pada pokoknya adalah warga etnis minoritas, maka ciri-ciri tradisional pokok dari etnis dan ciri-ciri budaya pokok harus dilestarikan, tidak bisa melepaskannya, karena hal itu juga mengikuti satu adat istiadat, kepercayaan dan agama”.

Sebagai daerah yang berbatasan dengan Tiongkok, Kabupaten Trung Khanh, Provinsi Cao Bang sedang menjadi destinasi wisata yang cukup terkenal dan menyerap kedatangan banyak wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Wisatawan pada pokoknya memperhatikan jati diri kebudayaan. Selain produk-produk khas dan masakan-masakan, maka lagu rakyat then dari warga-warga etnis minoritas Tay dan Nung di daerah perbatasan ini sedang memanifestasikan secara jelas peranan dan hasil-guna dalam menyerap kedatangan wisatawan. Bapak Mong Van Luc, Wakil Ketua Komite Rakyat Kabupaten Trung Khanh, Provinsi Cao Bang memberitahukan bahwa untuk mengkonservasikan secara berhasil-guna nilai-nilai kebudayaan yang khas dari seni lagu rakyat Then, yang penting  ialah harus mengembangkan peranan warga, subyek dari seni lagu rakyat Then ini. Menetapkan konservasi nilai-nilai kebudayaan tradisional merupakan tugas titik berat daerah pada periode integrasi, maka selama ini, Kabupaten Trung Khanh telah memusatkan sumber daya bagi pekerjaan sosialisasi untuk meningkatkan kesedaran warga dalam mengkonservasikan irama-irama lagu rakyat Then kuno, mengadakan temu pergaulan untuk memperkenalkan dan menyosialisasikan nilai-nilai khas dari seni lagu rakyat then kepada wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Dia mengatakan: “Baru-baru ini, kami telah berkoordinasi dengan asosiasi konservasi lagu rakyat dari provinsi untuk mengadakan aktivitas-aktivitas temu pergaulan, melakukan koleksi, penciptaan, pengajaran dan mengembangkan nilai-nilai lagu rakyat Then, sekaligus membuka kursus-kursus pengajaran cara memainkan  siter Tinh dan lagu rakyat Then untuk mengkonservasikan dan mengembangkannya dalam melayani wisatawan. Tentang mekanisme, kami melaksanakan mekanisme sosialisasi untuk menciptakan syarat kepada berbagai lapisan rakyat untuk melakukan temu pergaulan”.

Konservasi lagu rakyat Then merupakan masalah yang mendapat perhatian dari banyak orang, khususnya memberikan rezim prioritas terhadap subyek lagu rakyat Then. Artisan lagu rakyat Then dan pemain siter Tinh, Nguyen Van Tho, warga etnis minoritas Tay dari Provinsi Lang Son mengatakan: “Saya mengharapkan agar pimpinan berbagai tingkat melakukan kebijakan agar para artisan yang menguasai ciri-ciri kebudayaan tradisional yang khas lebih terbuka dan mereka mau memperkenalkan kebudayaan itu kepada lebih banyak orang lagi”.

Barang kali, hal yang lebih diperhatikan dalam perkembangan sosial-ekonomi dewasa ini ialah ada banyak arus budaya asing yang masuk Viet Nam, meningkatkan bahaya hilangnya jati diri kebudayaan warga etnis minoritas. Di samping itu, para artisan yang mengerti dan bersemangat terhadap kebudayaan etnis-etnis minoritas sudah tidak banyak lagi. Oleh karena itu, sangat memerlukan solusi-solusi untuk mengkonservasikan dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan tradisional secara berkesinambungan. Ibu Nguyen Hong Van, Wakil Kepala Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Cao Bang memberitahukan: “Kami harus melakukan sosialisasi agar rakyat mengerti nilai seni lagu rakyat Then. Sekarang ini, Asosiasi Lagu Rakyat provinsi juga sangat aktif dalam mengajar dan kami juga berusaha agar pada tahun-tahun mendatang, 100% kabupaten di Provinsi Cao Bang akan ada asosiasi-asosiasi lagu rakyat”.

Mengkonservasikan dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan tradisional dari warga etnis-etnis minoritas harus dikaitkan dengan menyingkirkan ide dan adat istiadat yang terbelakang. Secara jangka-panjang, instansi kebudayaan Provinsi Cao Bang aktif menggelarkan langkah-langkah yang perlu untuk bisa mengkonservasikan  secara efektif nilai-nilai seni lagu rakyat Then.

Komentar

Yang lain