Pekan Raya dan Pameran Buku Internasional-Kesempatan memperkenalkan buku Vietnam kepada dunia

(VOVworld) – Pameran-Pekan Raya ke-5 Buku Internasional-Vietnam tahun 2015 yang baru saja berlangsung di kota Hanoi telah menyerap kedatangan banyak pembaca domestik dan pembaca asing. Ini merupakan kesempatan baik untuk memperluas hubungan kerjasama antara cabang penerbitan Vietnam dengan semua negara, membawa produk cetakan Vietnam lebih dekat dengan pembaca dunia. 


Pekan Raya dan Pameran Buku Internasional-Kesempatan memperkenalkan buku Vietnam kepada dunia - ảnh 1
Buku-buku yang dipamerkan dalam
Pekan Raya-Pameran Buku Internasional Vietnam
(Foto: vtv.vn)

Pekan raya dan pameran buku internasional merupakan aktivitas periodik dua tahun sekali yang diadakan oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi Vietnam bertujuan menciptakan syarat kepada Vietnam guna belajar dan bertukar pengalaman pengelolaan dan penyelenggaraan semua aktivitas penerbitan yang berkaliber internasional, memperkenalkan produk-produk cetakan dari semua balai penerbitan Vietnam dan organisasi-organisasi penerbitan asing kepada para pembaca domestik dan pembaca asing. Yang ikut serta dalam Pameran-Pekan Raya Buku Internasional-Vietnam tahun ini ada 200 gerai dari lebih dari 100 balai penerbitan dan distributor  dalam dan luar negeri, diantaranya ada banyak balai penerbitan besar di dunia seperti OXford University Press, Cambridge University Press, Hachette Book Group USA dan lain-lain.

Bapak Tran Doan Lam, Direktur Balai Penerbitan The Gioi memberitahukan bahwa setiap kali ikut serta dalam pekan raya-pameran buku internasional merupakan satu kesempatan baik bagi balai-balai penerbitan untuk melakukan temu pergaulan dengan mitra luar negeri, mengusahakan dan menandatangani hak cipta sumber buku dari luar negeri ke Vietnam, khususnya produk cetakan untuk kebutuhan para pelajar dan mahasiswa dalam melakukan penelitian, belajar bahasa asing dan sastra.  Bapak Tran Doan Lam mengatakan: “Semua pekan raya diadakan dengan maksud memperkenalkan buku, pengarang, karya dan meningkatkan budaya membaca. Dalam pada itu pekan-pekan raya lain  mengeluarkan masalah transaksi hak cipta atau pameran buku. Sedangkan, pekan raya yang diadakan Vietnam sedang mengkombinasikan dua faktor, pertama ialah melakukan pameran buku untuk menyosialisasikan budaya membaca, memacu budaya membaca, menyosialisasikan semua balai penerbitan sekaligus  adalah tempat untuk tukar-menukar dan jual-beli buku”.

Dalam kenyataannya, jumlah buku yang diimpor dari luar negeri, diterjemahkan dan diterbitkan  jauh berlipat ganda terbanding dengan jumlah buku Vietnam yang diekspor ke luar negeri. Pembaca internasional sedikit mengetahui buku Vietnam selain beberapa produk cetakan yang terkenal seperti misalnya Kisah Kieu ciptaan Nguyen Du dan beberapa karya sastra tentang tema peperangan. Saudara Hoang Anh Tu, pengarang dari banyak karya tentang psykologi untuk  usia baru dewasa mengatakan: “Ketika budaya membaca berangsur-angsur menjadi baik, saya pikir bahwa Vietnam dengan jumlah penduduk  90 juta jiwa pasti akan punya buku-buku untuk diperkenalkan kepada dunia. Itu adalah masa depan yang dekat. Ketika semakin ada banyak peserta dalam pasar penerbitan, maka Vietnam semakin berkesempatan untuk memilih produk-produk yang baik”.

Vietnam telah menandatangani naskah kerjasama dengan balai-balai penerbitan Rusia, Tiongkok, Laos dan Kuba, sekaligus menjadi anggota Asosiasi Balai Penerbitan ASEAN, Organisasi Kode Buku Internasional dan lain-lain. Ini merupakan syarat yang kondusif untuk mendorong temu pergaulan dan kerjasama penerbitan antara Vietnam dengan semua negara pada waktu mendatang. Menurut bapak Nguyen Ngoc Bao, Wakil Kepala Direktorat Penerbitan, Percetakan dan Pengedaran Vietnam, selama 3 tahun belakangan ini, pelaksanaan kode buku internasional telah digelarkan dan merupakan syarat wajib di semua produk cetakan.

Kalau buku Vietnam ingin ke luar negeri harus ikut serta secara aktif dalam semua pekan raya buku internasional. Dengan demikian, Vietnam telah dan sedang harus mempersiapkan jumlah buku yang berkualitas, melaksanakan penterjemahan ke bahasa asing dan lebih-lebih lagi ialah satu strategi sosialisasi yang reguler. Deputi Menteri Informasi dan Komunikasi Vietnam, Truong Minh Tuan mengatakan: “Dalam proses integrasi internasional dewasa ini, cabang penerbitan Vietnam perlu mendorong lebih lanjut lagi semua perkenalan dan sosialisasi produk cetakannya ke luar negeri agar aktivitas penerbitan benar-benar menjadi jembatan penghubung yang mengkonektivitaskan komunitas diaspora Vietnam di luar negeri dengan kampung halaman. Bersamaan itu aktif memanfaatkan dan memasukkan produk-produk cetakan asing yang bernilai ke dalam Vietnam untuk memenuhi kebutuhan para pembaca domestik dalam mencari tahu dan melakukan penelitian, mendekati pengetahuan dan bermacam kebudayaan dunia”.

Melalui 5 kali penyelenggaraan Pekan Raya-Pameran Buku Internasional telah membuka dua jalan kerjasama penerbitan. Di satu segi menciptakan syarat kepada semua balai penerbitan dan perubahaan buku domestik mendekati perusahaan-perusahaan buku dan asosiasi balai penerbitan asing, di segi lain mendekati teknologi dan tukar-menukar hak cipta. Sosiasilasi buku Vietnam di pekan-pekan raya di dalam negeri dan pekan raya buku regional dan internasional merupakan target penting yang perlu dituju pada masa depan dekat, tidak hanya menuju ke usaha menyeimbangkan ekspor-impor buku, tapi juga menyosialisasikan buku Vietnam ke luar negeri dengan bermacam bahasa.  


Komentar

Yang lain