Provinsi Quang Ninh melestarikan kebudayaan berbagai etnis di daerah timur laut

(VOVWORLD) - Terletak di pusat daerah timur laut Provinsi Quang Ninh, Kabupaten Tien Yen adalah tempat transit perhubungan yang menyebar ke daerah-daerah seperti Ha Long, Mong Cai, Van Don dan lain-lain. Kekhususan ini telah menciptakan ciri-ciri sendiri yang kaya dengan identitas daerah kepada warga kabupaten ini dan dilestarikan  dari generasi ke generasi.
Provinsi Quang Ninh melestarikan kebudayaan berbagai etnis di daerah timur laut - ảnh 1Pertunjukan kesenian di Kotamadya Tien Yen   (Foto: vovworld.vn) 

Kami mengunjungi Kotamadya Tien Yen pada sesuatu sore hari di musim panas ketika hujan telah membersihkan jalan-jalan sehingga rumah-rumah yang  berdiri berjajar-jajar semakin tampak menjadi lebih klasik. Jalan Tien Yen (Kotamadya Tien Yen) tetap melestarikan rumah-rumah kuno yang meliputi rumah biasa milik orang Tionghoa yang dibangun pada tahun-tahun awal abad XX dan rumah-rumah kuno dengan arsitektur Perancis. Kotamadya Tien Yen dulu dirancang sebagai papan catur, jalannya tanpa troar dengan sistim rumah tabung yang berlantai dua, atapnya dibuat dengan genteng bakar menurut tipe Yang Ying. Dindingnya dibangun dengan batu atau bata dengan tebalnya kira-kira 40 sentimeter, langit-langitnya dibuat dari kayu dan dua lantai rumah disambungkan dengan satu tangga dari kayu yang kecil dan adanya satu balkon kecil di luar. Khususnya, setiap rumah punya satu  ruang di lapangan di belakang untuk memanfaatkan angin dan sinar alami. Oleh karena itu, rumah ini sangat sejuk pada musim panas dan hangat pada musim dingin. Kotamadya Tien Yen adalah tempat tinggal dari etnis-etnis Kinh, Tionghoa, San Chi dan Dao dengan pasar-pasar yang ramai. Fotografer Can Dinh Loan, orang yang lahir dan hidupnya berkaitan  dengan Kotamadya Tien Yen mengatakan: “Kotamadya Tien Yen berlainan dengan semua kotamadya lain ialah sangat ramping, sangat kecil dan terletak di tepi sungai yang bersuasana puitis. Berbagai etnis melakukan temu pergaulan dan pertukaran barang dagangan tanpa menawarkan, pasarnya selalu ramai. Kami hidup di sini secara sangat tenteram, tanpa ada kekhawatiran. Warga seluruh kotamadya inisaling berkenalan”.

Mengalami banyak pasang-surut, kotamadya Tien Yen berangsur-angsur mengalami degradasi dan diperbaiki, hanya tinggal kira-kira 40 buah rumah yang terletak secara terpencar. Menurut fotografer Can Dinh Loan, warga kotamadya Tien Yen selalu mempertahankan kesedaran menjaga jiwa jalan kuno. “Saya menggunakan pesawat potret untuk memotret, menjaga setiap sudut jalan, setiap rumah, setiap gang kecil dan setiap orang yang berjalan-jalan. Ada hukum perkembangan, tapi perkembangan itu tidak bisa mengatasi hal-hal yang lama. Kotamadya Tien Yen tetaplah kotamadya Tien Yen. Jiwanya tetap ada. Itulah  hal yang saya banggakan”.

Meninggalkan kotamadya Tien Yen, kami mengunjungi kecamatan-kecamatan Dong Ngu, Phong Du, Dai Thanh dan Ha Lau termasuk dari kabupaten Tien Yen. Dengan lebih dari separo jumlah penduduknya yang adalah etnis minoritas, kabupaten Tien Yen juga adalah tempat dimana warga berbagai etnis bersama-sama hidup di samping  pesawahan terasering. Pada setiap pekan, suara lagu rakyat Then dan instrumen musik Tinh dari warga etnis minoritas Tay, lagu dendang sayang dari warga etnis minoritas Dao dan lain-lain tetap bergema secara teratur di kelub-kelub lagu rakyat. Para artisan, orang-orang yang bersemangat kepada kebudayaan tradisional bersama-sama bernyanyi untuk memuji kampung halaman, perasaan keluarga, tetangga, asmara antara muda-mudi dan lain-lain dengan bahasa ibunya.

Pada Sabtu malam, kira-kira 60 orang anak dari kelub kesenian rakyat dari Sekolah  Internat dari Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Tien Yen tetap berkumpul untuk berlatih nyanyian dan tarian. Anak yang bernama Chiu Thi Chi, warga etnis minoritas Dao memberitahukan: “Pada permulaannya, saya belum suka bernyanyi dan ingin bernyanyi dalam bahasa etnis saya. Kemudian ada banyak teman yang bersama-sama bernyanyi dan bernyanyi secara baik, maka saya juga merasa rindu dan gembira serta  suka bernyanyi”.

Lirik-lirik lagu membantu anak-anak lebih dekat walaupun berbeda  etnis. Di sini, mereka juga dapat belajar cara menyulam tradisional, ikut serta dalam pagelaran busana etnisnya. Pada setiap hari Senin pagi, lomba menyanyi tetap diadakan secara bergelora dan meriah. Nguyen Thi Thanh Thuy, Kepala Seksi Kebudayaan dan Informasi Kabupaten Tien Yen mengatakan: “Melalui aktivitas-aktivitas kebudayaan, kesenian pengajaran dan penyimpanan kebudayaan tradisional, generasi muda akan punya kesedaran dan tanggung-jawab terhadap adat istiadat dan tradisi etnisnya”.

Banyak kursus belajar bahasa etnis dan kursus pemupukan lagu rakyat dibuka. Pesta Long Tong dari etnis minoritas Tay, pesta Dai Phan dari etnis minoritas San Diu, pesta Pengangkatan dari etnis minoritas Dao dan lain-lain mendapat perhatian untuk direkonstruksikan secara asli. Truong Cong Ngan, Sekretaris Komite Partai, Ketua Komite Rakyat Kabupaten Tien Yen memberitahukan: “Kami menetapkan bahwa semua nilai kebudayaan yang telah dan sedang ada dan semua nilai yang sudah kabur akan dilestarikan dan dipulihkan. Dari situ, mengembangkannya secara lebih mendalam lagi. Rakyat di rumah-rumah di jalan kuno akan mendapat kebijakan untuk melestarikannya. Dukuh-dukuh dari etnis minoritas Dao dan Tay akan dibangun menjadi dukuh tipikal dan kental dengan sifat kebudayaan guna mengarah ke pariwisata komunitas pada mada depan”.

Selama ini, kabupaten Tien Yen telah melakukan banyak cara yang baik untuk melestarikan dan mengembangkan nilai semua pesta yang khas dari warga etnis minoritas di kabupaten ini. Pekerjaan ini mengembangkan nilai semua pusaka budaya, sekaligus menciptakan kesempatan kepada warga untuk mendekati dan menerima intisari kebudayaan. Oleh karena itu, semua pesta pada awal tahun baru dari warga etnis minoritas Tay, Dao, San Chi dan lain-lain tetap berhasil mempertahankan keindahannya.  

Komentar

Yang lain