Tangan-tangan yang perigel dari kaum wanita etnis-etnis minoritas Co Tu, Ve dan Ta Rieng di kain ikat

(VOVworld) – Bagi etnis-etnis minoritas Co Tu, Ve dan Ta Rieng yang hidup di barisan pegunungan Truong Son, kawasan Tay Nguyen, kalau lelaki menjadi kuat dalam mengayunkan kapak, mengukir dan membangun rumah, maka kaum wanita harus perigel disamping alat tenun untuk menghasilkan  kain ikat yang sangat indah dari yang sederhana sampai yang rumit. Dalam pakaian tradisional dengan motif-motif indah yang ditenun oleh  tangan-tangan yang perigel maka  para nenek, ibu dan perempuan semakin tampak  langsing, cantik dan lugas. 


Tangan-tangan yang perigel dari kaum wanita etnis-etnis minoritas Co Tu, Ve dan Ta Rieng di kain ikat - ảnh 1
Wanita etnis minoritas Co Tu menenun kain ikat
(Foto: baoquangnam.com.vn)

Ketika menyaksikan 24 gadis etnis-etnis minoritas Co Tu, Ve dan Ta Rieng yang dipilih dari 12 kecamatan dan kota madya untuk ikut berkompetisi dalam lomba presentasi kejuruan menenun kain ikat tradisional di kabupaten Nam Giang, provinsi Quang Nam (Vietnam Tengah), kami  benar-benar mengagumi kecekatan dan keprigelan mereka. Ini untuk pertama kalinya dimana kabupaten pegunungan ini mengadakan lomba kompetisi agar para gadis etnis melakukan temu pergaulan dan belajar pengalaman tentang kejuruan menenun, sekaligus menciptakan syarat kepada kabupaten Nam Giang  untuk mengkonservasikan dan mengembangkan satu kerajinan artistik yang  penuh dengan selar warga etnis-etnis minoritas di barisan pegunungan Truong Son. Saudari Cor Lon di kota madya Thanh My, kabupaten Nam Giang, provinsi Quang Nam memberitahukan: Ketika dipilih untuk ikut serta dalam lomba ini saya merasa sangat gembira, bisa belajar banyak hal dari kecamatan-kecamatan lain agar saya menyempurnakan kain ikat dan pakaian yang lebih indah”.


Tangan-tangan yang perigel dari kaum wanita etnis-etnis minoritas Co Tu, Ve dan Ta Rieng di kain ikat - ảnh 2
Wanita etnis minoritas Co Tu menenun kain ikat
(Foto: tamky.com)

Sejak masa kecil, para gadis di kabupaten Nam Giang telah mendapatkan pengajaran tentang kejuruan menenun dari nenek moyang yang diberikan oleh para ibu mereka. Dewasa ini, masalah menenun kain ikat walaupun tidak populer seperti dulu lagi, tapi, ini tetap merupakan satu pekerjaan yang tidak bisa kurang dalam kehidupan kaum wanita. Para  lansia selalu berpikir-pikir bagaimana kejuruan menenun ini dilestarikan. Dan mereka telah melakukan banyak cara untuk memulihkan kejuruan menenun tradisional dari etnisnya. Ibu Zo Ram Thi Nhung, Ketua Asosiasi Wanita kabupaten Nam Giang, provinsi Quang Nam memberitahukan: Kejuruan menenun ini telah dipulihkan laksana satu nafas dalam kehidupan kaum wanita, seperti pekerjaan berhuma, khususnya masalah melestarikan kejuruan menenun tradisional ini adalah untuk menjaga identitas tradisional etnis-etnis”.

Kabupaten Nam Giang punya 12 kecamatan dan kota madya, diantaranya ada lebih dari 6.000 alat tenun yang dimiliki oleh kaum wanita etnis Co Tu, Ve dan Ta Rieng. Khususnya, di kabupaten pegunungan ini ada dukuh Cong Don di kecamatan Zuoil dan dukuh menenun kain ikat Za Ra di kecamatan Ta Bhing yang sekarang masih mempertahankan secara utuh kejuruan menenun kuno dan juga adalah daerah yang menghimpun paling banyak orang yang melakukan kejuruan menenun kain ikat. Di dukuh Zara, semua penenun berkumpul di satu rumah untuk bersama-sama menenun kain ikat dan ketika selesai ditenun kain ikat ini dimasukkan ke bengkel untuk dijahit menjadi pakaian dan banyak benda lain. Kain ikat buat warga etnis minoritas Co Tu di dukuh Zara dibuat secara manual dan tertutup dari menanam pohon bahan mentah sampai mencelup, menenun kain, menciptakan motif dan lain-lain sampai dijahit menjadi produk. Semua alat tenun di sini dibuat secara sangat sederhana dari buluh, bambu dan lain-lain. Dan agar supaya produk kain ikatnya banyak dikenal, mereka telah membentuk koperasi dimana semua anggotanya adalah kaum wanita setempat.


Tangan-tangan yang perigel dari kaum wanita etnis-etnis minoritas Co Tu, Ve dan Ta Rieng di kain ikat - ảnh 3
Kaum wanita etnis minoritas Co Tu menenun kain ikat
(Foto: tamky.com)

Aktivitas pokok koperasi ini ialah menenun dan melakukan bisnis produk-produk kain ikat yang dikombinasikan dengan wisata komunitas. Cara  yang dilakukan oleh warga etnis minoritas Co Tu di dukuh Zara dipelajari oleh kecamatan-kecamatan lain di kabupaten Nam Giang, menurut itu, banyak pola menenun kain ikat menurut arah barang dagangan untuk melayani pariwisata telah terbentuk. Doktor Tran Tan Vinh, peneliti kebudayaan Co Tu, provinsi Quang Nam memberitahukan: Ciri palaing khas dari kejuruan menenun kain ikat dari etnis minoritas Co Tu ialah mereka tetap berhasil mengkonservasikan kejuruan menenun kuno, dari menanam pohon kapas, membuat benang, mencelup, menenun kain sampai menciptakan pakaian-pakaian tradisional yang sangat khas. Pakaian warga etnis minoritas Co Tu merupakan pakaian yang paling khas diantara etnis-etnis minoritas yang hidup di barisan pegunungan Truong Son”.

Bagi kabupaten pegunungan Nam Giang, provinsi Quang Nam, untuk mengkonservasikan, melestarikan dan mengembangkan kejuruan menenun ini, selama bertahun-tahun ini telah ada banyak cara yang baik telah dilakukan. Diantaranya, penyelenggaraan lomba presentasi produk pertenunan etnis Co Tu, Ve dan Ta Rieng adalah satu cara yang sepenuhnya baru, cara ini turut membantu kaum wanita etnis-etnis minoritas Co Tu, Ve dan Ta Rieng melakukan temu pergaulan satu sama lain untuk menciptakan produk-produk yang indah untuk kesempatan pesta dukuh.   


Komentar

Yang lain