Daya hidup di kabupaten pulau front depan Tanah Air

(VOVworld) - Kabupapen pulau Truong Sa (Spratly), propinsi Khanh Hoa, daerah bumi suci dari Tanah Air Vietnam meskipun masih menjumpai banyak kesulitan, akan tetapi dengan upaya dari para komandan, prajurit dan rakyat pulau ini, sedang  mengalami perubahan dari hari ke hari. Warna hijau dari pohon-pohon meliputi  semua tempat dan ketika malam tiba, seluruh kepulauan ini menjadi terang-benderang oleh sinar jaringan listrik seolah-olah kota  yang muncul di tengah-tengah Laut Timur. 

Daya hidup  di kabupaten pulau  front depan Tanah Air - ảnh 1
Zona A di pulau Dao Da Tay.
(Foto: www.vnsea.net)

Terletak di sebelah Selatan dari kepulauan Truong Sa, adalah pulau Truong Sa Dong yang luasnya 3 Ha. Jalan-jalan di sekitar pulau ini disejukkan oleh bayangan dari kira-kira 200 pohon berbagai jenis. Di dekatnya  adalah kebun sayur-sayuran yang segar. Para komandan, prajurit dan rakyat di pulau ini adalah orang-orang pertama  di kabupaten pulau Truong Sa  yang bisa membuat mesin penetas telur  unggas dengan memakai lampu minyak tanah. Prosentasi penetasan  yang sukses mencapai 80 persen. Letnan Dua, Le Thanh Tam, petugas logistik di pulau Truong Sa Dong memberitahukan:Kami merancang kebun sayur-sayuran dan zona ternak secara terpusat untuk bisa merawat-nya secara lebih kondusif, menyelenggarakan dengan baik ternak unggas dan menanam sayur-sayuran. Kami bisa  mencukupi air untuk sayur-sayuran. Setiap hari, kami menyediakan waktu satu jam untuk  merawat sayur-sayuran dan ternak di pulau”.

Di pulau Truong Sa Dong ada satu pusketmas dengan tenaga dokter dan juru rawat yang mencapai tarap kejuruan tinggi yang siang malam memeriksa dan mengobati prajurit dan rakyat serta para nelayan di lapangan ikan Truong Sa. Dokter Pham Minh Thanh memberitahukan bahwa pekerjaan-nya yang pokok yalah “mengobati untuk menyelamatkan manusia”, akan tetapi ketika datang berkerja di pulau ini, dia tambah satu pekerjaan lagi yalah menjadi dokter hewan untuk merawat kawanan unggas dan ternak di pulau ini.

Dia memberitahukan bahwa di pulau ini sekarang ini ada satu sistem penyaringan air laut menjadi air tawar, sehingga pekerjaan kedokteran juga  menjadi baik secara berarti. Letnan Kepala Ha Van Cuong, seorang teknisi memberitahukan bahwa di pulau Truong Sa  Dong sekarang ini ada 10 turbin angin, 240 baterai listrik energi surya dan kira-kira 300 aki listrik. Dia memberitahukan:Jumlah listrik di pulau sekarang ini stabil, cukup listrik untuk kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi, kami hanya tambah bekerja dalam merawat dan mengkonservasikan mesin saja. Kami selalu mencari tahu dan belajar agar mesin-mesin tersebut selalu beroperasi baik”.

 Berbeda dengan pulau Truong Sa Dong, pulau Da Tay merupakan satu pulau dangkalan dengan tiga pulau. Kawasan di sekitar pulau merupakan tempat aktivitas dari banyak kapal penangkap ikan, maka  di pulau ini ada satu zona logistik khusus untuk perikanan dan dan budidaya perikanan. Pusat logistik perikanan di pulau Da Tay, milik Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan yang luasnya kira-kira 3.000 meter persegi, merupakan tempat untuk memasok jasa-jasa logistik perikanan, misal-nya bahan pangan, bahan makanan, energi, melakukan reparasi dan pertolongan kapal yang  menjumpai kecelakaan. Chu Minh Son, Kepala Badan Pengelolaan Pusat Logistik Perikanan pulau Da Tay memberitahukan: “Pusat logistik kami sedang mengupgrade semua dermaga dan alat-alat untuk mereparasi kapal. Direncanakan, semua dermaga ini akan beroperasi pada tahun 2017. Pusat logistik kami  pernah bisa  menerima 70 kapal penangkap ikan dari para nelayan  pada waktu yang sama untuk menghindari taupan di tengah-tengah kolam pulau Da Tay.

Dengan mengatasi banyak kesulitan dan kesusah-payahan, para komandan dan prajurit  kabupaten pulau Truong Sa selalu gigih merapati laut, menjaga daerah bumi garis depan  Tanah Air. Rakyat, nelayan, prajurit angkatan laut, dokter, tukang mesin dan lain-lain, semua-nya mengesampingkan  perasaan rindu pada daratan, siang malam bekerja, semua-nya demi Truong Sa, demi laut dan pulau Tanah Air.


Komentar

Yang lain