Membawa dunia sinematografi kepada kaum tuna netra

 (VOVworld) – Digelarkan pada kira-kira 6 bulan lalu, program “Memutar film untuk para tuna netra” yang dilaksanakan Perusahaan Persero Hiburan - Pengedaran Film - Gedung Bioskop Bintang (atau Cinestar) berkoordinasi dengan Asosiai Kaum Tuna Netra kota Ho Chi Minh telah membawa saat-saat yang santai kepada para pelajar tuna netra, menyalakan kepercayaan pada sinar kehidupan. 


Membawa dunia sinematografi   kepada kaum tuna netra - ảnh 1
Para pelajar nutra netra pada antri masuk gedung bioskop untuk menonton film.
(Foto: Koran Pembebasan Sai Gon).

Suasana di gedung bioskop Cinestar di Jalan Nguyen Trai, kabupaten kota Nguyen Cu Trinh 1, kota Ho Chi Minh pada setiap Sabtu pagi ramai dengan para penoton seperti biasa. Tapi,  hal yang berbeda dengan hari-hari Sabtu sebelumnya yalah ada kedatangan dari kira-kira 200 penonton yang semuanya adalah pelajar tuna netra dari Sekolah Umum Istimewa Nguyen Dinh Chieu. Mereka pada antri secara teratur, masuk kamar gedung bioskop untuk menonton film yang bernama: “Zootopia- Kasus yang mengguncangkan dunia”, jenis film petualangan-komedi”. Le Minh Hoang, seorang  pelajar dari Sekolah Umum Istimewa Nguyen Dinh Chieu, kota Ho Chi Minh memberitahukan: “Ini adalah untuk pertama kalinya, saya punya kesempatan menonton film di gedung bioskop, kualitas suaranya  sangat bagus. Saya sangat menyukai musik dalam film ini. Saya juga menginginkan agar saya dan teman-teman lain pada waktu mendatang akan terus bisa menoton film-film lain di gedung bioskop yang mengandung isi tentang pendidikan dan bersifat  hiburan ini”.

Sebagai pelajar tuna netra, maka Tran Thanh Lam berfikir bahwa dirinya akan pernah bisa menonton film, tapi impian itu sekarang ini telah menjadi kenyataan. Juga karena pemanifestasian yang hidup-hidup dari seniman penyulih suara, ditambah dengan kemampuan mendengar dan membayangkan, semuanya itu telah membantu para pelajar bisa memahami isi film dan kisah-kisah sedih dan gembira dari para tokoh-nya.

Untuk bisa melayani para penonton istimewa ini, selain memilih film sesuai dengan usia dan diterjemahkan ke dalam bahasa Vietnam, Panitia Penyelengara juga mengundang para pemandu suara untuk memberikan bantuan di tempat, mendeskripsikan latar belakang, pakaian para tokoh. Rincian dan suasana pada setiap penggalan dalam film agar bisa membantu para pelajar tuna netra bisa memahami isi film secara lebih baik lagi. Saudara Hai Dat, presentator film memberitahukan: “Sebelum memberikan panduan suara mengenai film, saya biasanya mencari informasi-informasi tambahan dari jaringan internet menonton-nya sekali sebelumnya. Setelah itu, saya mengambil intisarinya, menyimpulkan isi agar ketika menyampaikan penjelasan, saya bisa memperkenalkan secara lengkap makna film itu kepada  mereka”.

Ketika mengungkapkan tentang arti pelaksanaan proyek tersebut, Ibu Nguyen Thi Lan Hanh, anggota Dewan Komisaris Perusahaan Cinestar, Kepala Proyek tersebut memberitahukan bahwa oleh karena itu, setiap dua pekan sekali, Cinestar  melakukan permufakatan film  secara grartis untuk para pelajar tuna netra Sekolah Umum Istimewa Nguyen Dinh Chieu, Sekolah Istimewa Binh Minh di kabupaten kota Tan Phu dan Pusat Perawatan-Bantuan Anak-Anak Go Vap, masing-masing kali pemutaran film ditonton oleh kira-kira 200 orang anak. Ibu Nguyen Thi Lan Hanh memberitahukan: “Proyek kami pada waktu ini dijalankan di kota Ho Chi Minh dan beberapa propinsi di sekitarnya, menerima permintaan dari semua sekolah dan satuan pengelola para tuna netra. Ini juga merupakan cara  yang kami jalankan untuk memanifestasikan tanggung jawab sosial”.

Terhadap para pelaksana proyek ini, kegembiraan yang paling besar yalah film  berakhir dengan suara tawa yang riang dan suara tepukan tangan yang riuh rendah. Setelah menonton film, para pelajar tuna netra tersebut juga mengirim surat post kepada para personel di gedung bioskop dengan perasaan - perasaan yang penuh kasih sayang, isinya menyatakan terimakasih ketika bisa menonton film-film yang bagus. Juga melalui saat-saat hiburan yang bermakna ini, para pelajar tuna netra akan merasakan mendapat keberbagian dan perhatian yang diberikan komunitas dan masyarakat, dari situ dengan percaya dengan diri untuk berpartisipasi pada aktivitas - aktivitas guna mengembangkan kemampuan –nya sendiri.


Komentar

Yang lain