VOVworld) – Mengambil ilham dari produksi kertas Do tradisional, menggunakan bambu sebagai bahan dan mengembangkan teknik sendiri, selama bertahun-tahun ini, pelukis Phan Hai Bang, dosen Sekolah Tinggi Kesenian Hue telah berhasil menciptakan satu bahan kesenian baru yaitu Truc Chi (kertas dari bambu). Setelah melakukan percobaan selama bertahun-tahun ini, hingga sekarang, proyek penelitian dan penciptaan seni kertas manual yang dia laksanakan telah ditetapkan dengan martabat sebagai satu bahan seni dengan cara manifestasi sendiri, mewarisi kejuruan pembuatan kertas tradisional.
Pelukis Phan Hai Bang
(Foto: thanhnien.vn)
Seni pembuatan kertas Truc Chi mulai diteliti oleh pelukis Phan Hai Bang, dosen Sekolah Tinggi Kesenian Hue pada tahun 2000 dan mulai dicipta pada tahun 2010. Truc Chi artinya kertas yang dibuat dari bambu. Dari bahan ini, para seniman telah menerapkannya secara kreatif pada seni lukis dan seni rupa terapan untuk menciptakan satu karya seni. Pelukis Phan Hai Bang memberitahukan bahwa Truc Chi dilaksanakan oleh para seniman ketika menimbulkan pengaruh di permukaan kertas basah dengan berbagai cara, menerapkan prinsip seni grafis untuk mengubah watak struktur maupun permukaannya untuk mencipta lukisan-lukisan yang membawa ciri bahasa seni grafis. Pelukis Phan Hai Bang mengatakan: “Kalau hanya berpikir bahwa itu kertas, maka semua upaya kami dalam proyek seni “Truc Chi Vietnam” akan berhenti di konsep kertas saja. Kami telah jauh melampaui kisah tentang kertas. Kontektivitas dengan cara membuat kertas tradisional, kami mengarah ke kekreatifan untuk melahirkan satu nilai baru yaitu seni Truc Chi”.
Pelukis Phan Hai Bang dan para koleganya selalu menginginkan agar seni Truc Chi dikombinasikan dengan teknik dan bahan lain (cetak manual, melukis) atau berkombinasi dengan kejuruan-kejuruan tradisional lain seperti menyulam, menganyam, membuat caping dan lain-lain. Dari situ lebih menganekaragamkan kekreatifan perancang maupun perkembangan yang lebih intensif dan ekstensif bagi desa-desa kerajinan. Pada tahun 2012, satu proyek baru yang bernama “Truc Chi” dan pameran pertamanya resmi diadakan di kota Hue. Agar sampai tahun-tahun berikutnya, Truc Chi terus-menerus hadir di pameran-pameran seni visual di dalam dan luar negeri seperti misalnya “Impian di belakang rumpunan bambu desa melalui seni Truc Chi” (2013), “Seni grafis tanpa batas”, “Dialog lukisan cetak Vietnam-Belgia” (2014) dan memperoleh banyak hadiah. Profesor, Doktor Nguyen Nghia Phuong, Sekolah Tinggi Seni Rupa Vietnam, orang yang berkaitan dengan pelukis Phan Hai Bang pada hari-hari pertama dilakukannya proyek Truc Chi memberitahukan: “Phan Hai Bang adalah seorang yang selalu melakukan hal-hal yang baru lain dari pada yang lain. Pada permulaannya, proyek Truc Chi hanya demi maksud kesenian. Tapi, kemudian, kebutuhan dari kehidupan juga menimbulkan sebagian pengaruh. Beberapa basis seperti lukisan sulaman XQ telah memesan beberapa proyek. Dari itu ditambah bantuan yang diberikan oleh saudari Ngo Dinh Bao Vi kepada dia untuk mengembangkan produk Truc Chi terapan, memproduksi dompet, tas, kipas tangan, CD, kulit buku dan payung”.
Karena selalu ingin melakukan hal-hal yang baru, pernah, pelukis Phan Hai Bang berminat memberikan proyek ini kepada kaum mahasiswa untuk dilakukan, sedangkan dia terus menemukan bahan-bahan lain. Tetapi, menurut Nguyen Phuoc Nhat, anggota proyek ini, maka proyek Truc Chi sangat memerlukan partisipasi pelukis Phan Hai Bang dengan perangan memberikan pengarahan dan melakukan perubahan-perubahan terhadap nilai-nilai yang dia temukan: “Peranan pelukis Phan Hai Bang sebagai orang yang menemukan bahan Truc Chi, memberikan pengarahan terhadap semua program besar agar seluruh grup ikut serta dengan semangat kreatif, bekerja secara rajin, tidak takut kesulitan”.
Ribuan lukisan Truc Chi ketika dilahirkan sepenuhnya tidak sama, setiap lukisan adalah satu karya seni dengan banyak lukisan yang kreatif. Sekarang ini, pelukis Phan Hai Bang dan para koleganya sedang mengkombinasikan kesenian Truc Chi dengan kerajinan-kerajinan tradisional lain di kota Hue. Semua karya ini dicipta di atas dua ragam seni yaitu seni rupa dan seni terapan untuk menghasilkan produk-produk yang kental dengan selar daerah ibu kota kerajaan kuno.