Vi Van Bun - Kepala dukuh daerah perbatasan berjalan di depan dalam mengembangkan ekonomi

(VOVWORLD) - Na Dit adalah satu dukuh warga etnis minoritas Sinh Mun di Kecamatan Chieng On, Kabupaten pegunungan Yen Chau, Provinsi Son La, Vietnam Utara. Selama puluhan tahun ini, kehidupan warga etnis minoritas di daerah ini menjumpai banyak kesulitan, karena posisi geografi pegunungan  yang  sulit ditempuh, produksi pertanian dilakukan terpencar dan menjumpai banyak kesulitan. Tapi selama ini, kehidupan di daerah tersebut telah berangsur-angsur mengalami perubahan karena mengembangkan pola ekonomi baru dan orang yang berjasa dalam mereorganisasi  produksi, membantu rakyat menggeliat diri dalam mengentas dari kelaparan dan kemiskinan ialah saudara Vi Van Bun, Kepala Dukuh Na Dit.
Vi Van Bun - Kepala dukuh daerah perbatasan berjalan di depan dalam mengembangkan ekonomi - ảnh 1Saudara Vi Van Bun  (Vov.vn) 

Di rumah yang dibangun menurut tipe villa modern yang sedang berangsur-angsur disempurnakan, saudara Vi Van Bun bercerita bahwa dulu, karena keluarganya banyak anak, melakukan produksi dan beternak secara alamiah, melakukan cocok tanam menurut kebiasaan lama, maka kelaparan dan kemiskinan terus  diderita oleh keluarganya dan warga dukuh dari tahun ke tahun. Dengan tekad lepas dari kelaparan dan kemiskinan, dengan memberanikan diri ikut serta dalam kursus-kursus pelatihan tentang peternakan, penanaman pohon buah-buhan, mengunjungi dan mempelajari pola-pola perkembangan ekonomi yang memberikan hasil-guna tinggi bagi daerahnya yang diadakan oleh kabupaten dan kecamatan. Belajar sambil berbuat, pada permulaannya, keluarganya menanam pohon jagung, pohon buah-buahan, beternak kerbau, sapi, babi, ayam, kambing dan  menggali kolam untuk membudidayakan ikan. Tidak jarang dia telah mengalami kegagalan dalam peternakan karena wabah penyakit dan harganya tidak stabil. Setelah setiap kali seperti itu, dia semakin lebih bertekad dan belajar sendiri melalui buku, koran, menyuntik melakukan vaksinasi kepada unggas dan ternak untuk memberantas wabah penyakit. “Ayah-ibu saya anaknya  banyak dan dulu mengalami kesulitan. Kemudian, pasustri kami sepakat melakukan usaha, pertama ialah beternak kerbau, sapi, ayam, kambing, membudidayakan  ikan, menanam pohon jagung dan pohon padi untuk berangsur-angsur memperoleh modal”.

Sekarang ini, keluarganya memiliki lebih dari 15.000 meter persegi penanaman pohon jagung dan padi, lebih dari 1 hektar pohon Son Tra, 120 pohon jeruk bali, pohon prem dan lebih dari 2.000 meter persegi untuk membudidayakan ikan. Setiap tahun, dari pola terpadu ini, keluarganya memperoleh lebih dari 250 juta VND. Setelah punya modal, dia berdagang kerbau dan sapi, membeli mesin keruk dan mobil untuk mengabdi warga di daerah membangun rumah, mengangkut hasil pertanian dan meningkatkan lagi pendapatan. Kehidupan berangsur-angsur menjadi stabil dan berkembang. Rumah megah yang punya total nilai lebih dari 2 miliar VND yang akan segera selesai merupakan hasil jerih payah dari dua suami-istri itu selama bertahun-tahun.

Dukuh Na Dit mempunyai 170 kepala keluarga dengan lebih dari 800 jiwa penduduk, 100% jumlah penduduknya adalah etnis minoritas Sinh Mun, jumlah kepala keluarga miskin masih tinggi. Selalu berpikir-pikir apa yang harus dilakukan untuk membantu warga lepas dari kemiskinan, dia sendiri adalah kepala dukuh, maka saudara Vi Van Bun selalu aktif melakukan sosialisasi dan memberikan bimbingan kepada warga untuk menggeser struktur pepohonan dan ternak. Selama 5 tahun ini, dia juga melakukan investasi untuk membeli pupuk dan bibit pohon untuk rakyat dengan bentuk membayar secara lambat tanpa suku bunga. Setelah rakyat memaneni hasil pertanian dan berhasil menjualnya baru membayar kepada dia. Bagi para kepala keluarga yang menjumpai kesulitan, dia bersedia memberikan bantuan dalam hal biaya, pohon dan bibit ternak. Saudara Vi Van Nan, satu kepala keluarga di dukuh yang mendapat bantuan dari saudara Vi Van Bun yang kehidupannya sekarang telah menjadi baik memberitahukan: “Saudara Vi Van Bun adalah kepala dukuh, dia melakukan investasi dalam hal pupuk dai bibit kepada beberapa kepala keluarga warga. Di kemudian, hari mereka baru membayar kembali biaya kepada dia”.

Menurut saudara Vi Van Bun, kalau punya tekad, pasti akan berhasil lepas dari kelaparan dan kemiskinan dan menggeliat diri. Yang paling penting ialah harus memilih pola, bibit ternak, bibit pohon sesuai dengan situasi nyata di daerahnya. Tentang arah perkembangan ekonomi keluarga dan dukuhnya pada waktu mendatang, saudara Vi Van Bun mengatakan: “Pada waktu mendatang, dengan tanggung-jawab sebagai seorang kepala dukuh, saya bertekad terus bekerja, berproduksi dan belajar lagi banyak pola perkembangan ekonomi dan aktif menyosialisasikan dan menggerakkan warga mengubah struktur pepohonan dan bersama-sama lepas dari kemiskinan”.

Sekarang ini, saudara Vi Van Bun dan para pejabat Kecamatan Chieng On terus menggerakkan rakyat mengembangkan faktor dalam, mengubah arah usaha, meningkatkan hasil produksi barang dagangan, membantu kaum tani mengentas dari kelaparan dan kemiskinan melalui pembangunan aturan, memperhebat gerakan seluruh rakyat bersatu membangun kehidupan baru. Dukuh Na Dit telah dan sedang menjadi titik cerah dalam gerakan pembangunan pedesaan baru dan mengembangkan pertanian menurut arah yang berkesinambungan. 

Komentar

Yang lain