Abu yang Penuh Kemuliaan (Glorious Ashes): Penghargaan Besar untuk Pemirsa Vietnam

(VOVWORLD) - Film Vietnam “Abu yang Penuh Kemuliaan” (Glorious Ashes) (disutradarai oleh Bui Thac Chuyen), baru saja memenangkan penghargaan "Balon Emas", penghargaan tertinggi di Festival Film “Three Continents” yang berlangsung sejak 18 hingga 27 November, di Nantes, Prancis.  Situs web 3 continents mengunggah penilaian dewan juri untuk film tersebut: "Kami menganugerahkan penghargaan kepada film ini karena sifat  puitis dari dunia yang berkilauan dan memesona yang dibawakan film ini.” Film tersebut  mulai diputar pada 2 Desember di jaringan bioskop CGV di Vietnam. 
Abu yang Penuh Kemuliaan (Glorious Ashes): Penghargaan Besar untuk Pemirsa Vietnam - ảnh 1Satu adegan dalam film "Abu yang Penuh Kemuliaan"  (Foto: rombongan pembuat film)

Diadaptasi dari dua cerita pendek “Abu yang Penuh Kemuliaan” dan “Kayu Lapuk yang Terhanyut Kembali”' dari penulis Nguyen Ngoc Tu, film ini bercerita tentang tiga wanita, Nhan (diperankan oleh Phuong Anh Dao), Hau (diperankan oleh Juliet Bao Ngoc Doling), dan Loan gila (diperankan oleh  Seniwati Unggul Hanh Thuy)  seputar rasa cinta dan  sedih mereka. Kisah film yang menarik ini mengambil latar di daerah Sungai Ca Mau. Menikmati “Abu yang Penuh Kemuliaan”  pada pemutaran perdana di Kota Ho Chi Minh, Doktor Dao Le Na, Kepala Departemen Penulisan dan Kritik Seni Panggung dan Sinema, Universitas Ilmu Sosial dan Humaniora Kota Ho Chi Minh, mengatakan:

“Sudah lama saya tidak menonton film emosional Vietnam yang  memicu saya untuk memikirkan begitu banyak hal. Siapa yang pernah membaca kedua cerita tersebut akan melihat bahwa kedua cerita pendek tersebut memiliki sifat dramatis dan memiliki sudut pandang yang sangat menarik. Gambaran tentang orang-orang Vietnam Selatan, orang-orang yang harus bergantung pada sesuatu sebagai pelipur lara dalam hidup mereka. Dua cerita yang tampaknya tidak berhubungan, tapi sutradara Bui Thac Chuyen telah memanfaatkan dan menjadikannya penggambaran kehidupan orang Vietnam Selatan dalam film. Kelebihannya adalah bagaimana sutradara Bui Thac Chuyen dapat menggabungkan cerita yang tampak sangat terputus-putus menjadi alur cerita yang mulus. Penonton dapat mengamati  dengan sangat baik dan jelas suasana kehidupan masyarakat di Vietnam Selatan. Ini adalah salah satu film langka dari sinema Vietnam yang membuat penonton merasakan kedekatan dengan kehidupan di daerah perairan di Vietnam Selatan. Secara keseluruhan, menurut saya, ini adalah film yang layak ditonton.” “3 continents” adalah festival film tahunan yang diadakan di Kota Nantes, Prancis, untuk film-film luar biasa dari tiga benua: Asia, Afrika, dan Amerika Latin.”

Abu yang Penuh Kemuliaan (Glorious Ashes): Penghargaan Besar untuk Pemirsa Vietnam - ảnh 2Para penonton dalam pemutaran film "Abu yang Penuh Kemuliaan"  (Foto: vov)

Dengan meraih penghargaan tertinggi di Festival Film Tiga Benua tersebut, film “Abu yang Penuh Kemuliaan” menciptakan demam bagi para penggemar film Vietnam dan internasional. Memenangkan penghargaan "Balon Emas" juga merupakan kehormatan bagi sutradara Bui Thac Chuyen, produser Tran Thi Bich Ngoc, dan seluruh timnya. Ini juga kabar baik bagi sinema Vietnam setelah masa yang sulit akibat Pandemi Covid-19. Produser film Tran Thi Bich Ngoc mengatakan dia  menjalani proyek tersebut selama  tujuh tahun  yang penuh kesulitan  bersama sutradara Bui Thac Chuyen tak lain karena antusiasme sutradara dan keyakinannya bahwa penonton akan memperoleh banyak hal menarik ketika menikmati film ini:

“Jarang ada film (bioskop) yang difilmkan di wilayah ujung selatan negara seperti Ca Mau. Di daerah itu ada tokoh-tokoh yang sangat menarik, kisah cinta orang-orang yang tinggal di lingkungan sederhana, dengan pemandangan alam yang jarang terlihat di film bioskop. Orang dapat  berempati dengan tokoh, menemukan cinta dalam cerita, atau bahkan jawaban untuk diri  sendiri. Mungkin penonton akan menemukan banyak sudut pandang yang berbeda, perasaan yang berbeda saat menonton film tersebut. Tapi saya pikir, film ini memiliki materi tentang  budaya yang cukup untuk menciptakan rasa ingin tahu dan daya tarik bagi penonton.”

Sutradara Phan Dang Di, salah satu pembuat film seni independen terkenal di Vietnam, mengatakan:

“Pencapaian penghargaan tertinggi di festival film tersebut oleh  sutradara film Bui Thac  adalah sinyal yang sangat bagus, karena ini adalah catatan yang diberikan oleh kalangan pakar  sekaligus juga merupakan kabar baik bagi perfilman Vietnam.”

“Abu yang Penuh Kemuliaan” adalah film Vietnam pertama yang dipilih untuk berkompetisi di kategori utama (Kompetisi)  Festival Film Tokyo (TIFF) 2022. Film ini juga mendapat penghargaan sponsor dalam program Asian Project di Festival Film Busan 2017 (Republik Korea). 

Komentar

Yang lain