Kebudayaan spiritualitas Vietnam mendapat pengakuan dari dunia

(VOVworld) – UNESCO baru saja resmi mengakui kepada Kepercayaan Memuja Raja Hung di provinsi Phu Tho, Vietnam sebagai warisan budaya bukan kebendaan umat manusia. Ini merupakan satu berita gembira bagi penduduk provinsi Phu Tho pada khususnya dan rakyat Vietnam pada umumnya ketika kebudayaan Vietnam yang kental dengan identitas tradisional, khususnya kebudayaan spiritualitas, sekali lagi dikenal oleh dunia. 

Kebudayaan spiritualitas Vietnam mendapat pengakuan dari dunia - ảnh 1
Bumi cikal bakal Raja Hung
(Foto: phutho.gov.vn)

Dalam benak setiap penduduk Vietnam ada rasa hormat terhadap para Raja Hung, orang-orang “yang pernah berjasa menegakkan negara” seperti yang pernah dikatakan Presiden Ho Chi Minh. Pada hari ke-10, bulan tiga menurut kalender imlek saban tahun, semua penduduk Vietnam berhimpun kembali di bumi cikal bakal Phu Tho untuk berpartisipasi pada pesta adat Kuil Raja Hung. Ketika datang di sini, semua orang tidak hanya berdoa untuk cuaca yang baik, Tanah Air damai dan tenteram, tetapi juga memanifestasikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya yang diberikan jutaan warga Vietnam terhadap para Raja Hung sesuai dengan semangat “Minum air ingat akan asal usulnya” dari orang Vietnam. Kepercayaan memuja raja Hung kemudian telah menjadi satu identitas kebudayaan yang istimewa dari bangsa Vietnam. 

Kebudayaan spiritualitas Vietnam mendapat pengakuan dari dunia - ảnh 2
Acara arak-arakan Raja Hung
(Foto: phutho.gov.vn)

Ibu Pham Ngoc Chuc, seorang warga di kota Hanoi mengatakan: “Sejak menikmati masa pensiun, hampir setiap tahun saya mengajak anak-cucu saya berziarah ke provinsi Phu Tho untuk berpartisipasi pada acara arak-arakan Raja Hung. Hal ini akan mendidik anak dan cucu saya supaya selalu ingat akan asal usulnya dan harus memuja nenek moyang. Ketika mendapat berita bahwa kepercayaan memuja Raja Hung kita dipilih sebagai satu warisan bukan kebendaan umat manusia, saya merasa sangat gembira dan bangga”.

Memuja raja Hung tidak hanya merupakan satu aktivitas spiritualitas saja, tetapi juga merupakan aktivitas kebudayaan yang bersifat komunitas, memanifestasikan semangat persatuan dari bangsa Vietnam. Menurut para sejarawan, belum ada satu negara di dunia yang melakukan pemujaan cikal bakal seperti di Vietnam. Justru dengan semua nilai yang menonjol di seluruh dunia, Kepercayaan Memuja raja Hung telah disampaikan kepada UNESCO untuk mendapat pengakuan sebagai warisan budaya bukan kebendaan umat manusia. 

Kebudayaan spiritualitas Vietnam mendapat pengakuan dari dunia - ảnh 3
Acara membakar hio untuk mengenangkan para Raja Hung
(Foto: sukientrongnuoc.vn)

Ibu Le Thi Minh Ly, mantan Wakil Kepala Direktorat Warisan Budaya, sekarang adalah anggota Dewan Warisan Naisonal merangkap Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Nilai Warisan Budaya dari Asosiasi Warisan Budaya Vietnam, orang yang langsung ikut menyiapkan Dokumen tentang Kepercayaan Memuja Raja Hung untuk disampai kepada UNESCO kali ini memberitahukan: “Dokumen ini juga mengalami banyak kesulitan karena pada kenyataannya, bidang sosial-budaya, kepercayaan, acara ritual, pesta adat merupakan ragam yang mencakup bermacam-macam segi dan bidang, maka harus melihatnya secara umum. Khususnya bagi warisan budaya bukan kebendaan, peranan komunitas sangat penting dalam menjaga warisan dan kepercayaan memuja nenek moyang”.

Bagi setiap orang Vietnam, pulang kembali ke gunung Nghia Linh di provinsi Phu Tho bagaikan pulang kembali pada asal usul dan nenek moyang sendiri. Dengan demikian, Kepercayaan Memuja Raja Hung menjadi hal yang suci sekaligus menjadi tempat sandara spiritual, menciptakan kekuatan persatuan besar seluruh bangsa. Kepercayaan ini telah menyatukan semua etnis sesaudara di seluruh negeri Vietnam. Kepercayaan Memuja Raja Hung dari Vietnam yang mendapat pengakuan dari UNESCO telah membuktikan daya hidup dari kebudayaan Vietnam dan kebudayaan ini sudah punya cukup kemampuan untuk berintegrasi pada dunia pada umumnya dan pada kebudayaan dunia pada khususnya./.

Komentar

Yang lain