Le Chalet Café mengaitkan diri dengan tanggung jawab sosial

(VOVworld) – Kepingan-kepingan kayu panjang sederhana yang dipasang pada dinding di peluaran toko yang dipasangi tulisan-tulisan dengan kapur tulis seperti “Barang sulaman, Keramik, Porselen, Lukisan lak, Laquer, Kayu, Bardirandan lain-lain” merupakan promosi tentang jenis-jenis barang yang dijual di Le Chalet Café. Dalam ruang yang luasnya 10 m2 di jalan Xuan Dieu, nomor 57, kabupaten Tay Ho, kota Hanoi, toko suvernir ini tidak hanya penuh dengan bermacam-macam jenis barang kerajinan tangan kreatif yang kental dengan identitas budaya Vietnam saja, melainkan juga selalu memancarkan keantusiasan dari para pemuda-pemudi dengan proyek-proyek sosial.


Le Chalet Café mengaitkan diri dengan tanggung jawab sosial - ảnh 1
Barang di toko Le Chalet Cafe
(Foto: baomoi.com)


Lo Ta May, 27 tahun, seorang warga etnis minoritas Dao Merah di kecematan Ta Phin, kota Sapa, adalah ibu dari dua anak yang sudah sampai usia bersekolah. Keluarganya tidak punya cukup syarat, maka dia harus berhenti bersekolah sejak baru berusia 8 tahun dan belajar kerajinan menjahit dari ibunya. Tapi semua produk yang dia hasilkan itu tidak bisa laku sehingga kehidupan keluarga Ta May pada pokoknya bersandar pada pekerjaan di sawah saja. Beruntung sekali, kehidupan Ta May telah berubah setelah kunjungan amal yang dilakukan para pemuda di toko Le Chalet Café. O Ta May mengatakan:“Barang dari kain ikat dulu tidak laku sehingga saya berhenti dan harus bekerja di sawah. Sekarang saya telah mendapat pesanan dari toko untuk menyulam dan membuat gantungan kunci sehingga kini kehidupan keluarga saya telah menjadi baik, anak saya dapat bersekolah. Saya sangat berterima kasih kepada mereka". Kata Ta May.

Setiap kali ada pesanan, Ta May menyerahkan pekerjaan di sawah kepada suaminya untuk berfokus membuat produk. Dulu Ta May hanya bisa menyulam motif sederhana seperti bentuk kotak persegi di kain kemudian diserahkan kepada toko tersebut untuk membuat gantungan kunci. Tetapi setelah mendapat bantuan teknis dari toko Le Chalet Café, kini Ta May sudah bisa membuat gantungan kunci jadi, dari proses menyulam motif yang berwarna-warni sampai mengisikan kapas, menjahitnya menjadi bentuk kotak persegi, bentuk bunga, bentuk binatang dan menggabungkannya pada gantungan-gantungan yang mungil.

Semua produk di toko Le Chalet Café dari barang asesori seperti tas, dompet, anting, kalung, dll sampai barang hias dalam rumah seperti taplak meja, vas bunga lak, pigura foto, gelas porselen, dll semuanya dibuat oleh tangan yang prigel dari para tukang kerajinan tangan yang sedang bekerjasama dengan toko ini seperti yang dilakukan Ta May. Semua barang ini berharga dari puluhan sampai ratusan ribu dong Vietnam. Saudari Kim Ngan, Pemilik toko Le Chalet Café berbagi ide tokonya: “Pola toko kami ialah toko suvernir yang punya tanggung jawab sosial. Le Chalet Café memainkan peranan sebagai jembatan penghubung yang membantu proses produksi dan penjualan, menciptakan lapangan kerja kepada para artistan yang mengalami kesulitan. Bagi para artisan profesional, kami hanya tinggal memberitahukan keinginan saja dan mereka bisa menghasilkan produk yang sesuai. Tapi bagi para artisan yang tidak mahir seperti Ta May, kami siap memberikan bantuan teknis. Kami sendiri telah mengundang Ta May ke kota Hanoi selama 2 hari untuk bertemu dengan para desainer untuk belajar pengalaman. Kini Ta May sudah bisa menghasilkan produk-produk yang luar biasa. Ini juga merupakan satu cara melakukan kegiatan amal yang berkesinambungan dari toko kami”.

Tidak hanya berdagang jenis-jenis barang kerajinan tangan yang kreatif saja, Le Chalet Café juga mengambil sebagian uang dagangnya untuk melaksanakan proyek-proyek sosial dan proyek amal. Salah satu diantara proyek-proyek yang sedang dilaksanakan Le Chalet Café pada tahun 2015 dan 2015 ialah membangun 10 tempat membaca buku – perputakaan-perpustakaan kecil untuk anak-anak, khususnya anak-anak di daerah pegunungan. Sampai sekarang sudah ada 2 tempat membaca yang dibangun di dua sekolahan di daerah pegunungan kota Sapa. Saudari Kim Ngan, pemilik Le Chalet Café dengan tangannya sendiri telah memilih setiap buku untuk membawanya ke daerah pegunungan tersebut. “Ada banyak bentuk bantuan, tapi menurut saya, pengetahuan merupakan jembatan penghubung yang membuka masa depan semua anak-anak. Setiap tempat membaca, kami perlengkapi dengan berbagai perangkat kursi dan meja yang berwarna-warni, pena, pulpen pewarna dan kira-kira 100 buku yang bermanfaat. Dalam semua kunjungan, kami juga melakukan temu pergaulan dan sosialisasi supaya anak-anak suka membaca buku dan suka bersekolah”.

Para petugas di Le Chalet Café semuanya adalah kaum muda, punya impian dan suka melakukan kegiatan-kegiatan amal. Quynh Anh, seorang mahasiswi yang baru lulus ingin menguji kemampuannya dan turut memberikan sumbangan pada kegiatan-kegiatan sosial, mengatakan: “Saya sangat menyukai pesan sosial dari toko ini. Saya sendiri adalah seorang pemudi dan saya ingin melakukan sesuatu hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Di Le Chalet Café, saya bisa langsung melakukan kegiatan amal dan memberikan bantuan secara praksis dan berjangka panjang kepada orang-orang yang mengalami kesulitan. Hal ini membuat kehidupan saya menjadi tambah bermakna”.

Pada waktu sore musim Gugur di kota Hanoi, terik sinar matahari menembus kaca toko ini sehingga membuat berbagai produk di tempat ini menjadi luar biasa indahnya dan berwarna-warni. Para pemuda di Le Chalet Café bersama dengan para relawan telah hadir dan segera membungkus setiap buku, komik, pena beserta stel-stel pakaian baru untuk siap berangkat ke provinsi Ninh Binh, tempat dimana anak-anak sedang dengan antusias menunggu dua tempat membaca baru yang akan segera dibangun di tempat ini. 

Komentar

Yang lain