Berbagai macam Ao Dai Vietnam (Foto: Nguyen Thi Hai Yen)

Pada bulan Maret ini, Kota Ho Chi Minh menjadi lebih cemerlang karena citra Ao Dai yang berwarna-warni memenuhi jalan-jalan dan ruang berbagai kantor. Menyambut program “Ao Dai Vietnam yang sudah beken” dicanangkan oleh Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh, para pejabat wanita di berbagai kantor negara dan badan usaha mengenakan Ao Dai di kantor sepanjang bulan Maret ini. Saudari Phuong Tra, pejabat dari Gabungan Asosiasi Wanita Kota Ho Chi Minh memberitahukan bahwa sejak ada banyak desain Ao Dai terapan lahir, mengenakan Ao Dai di kantor telah sangat disenango para wanita. Dia mengatakan: “Ketika harus bekerja di basis lebih banyak lagi, maka saya bisa memilih Ao Dai yang modern agar saya bisa berbaur dengan para wanita yang lain. Kecenderungan saya tentang Ao Dai ialah rapikas dan ringan, saya bisa muncul di mana saja dengan Ao Dai”.

Dengan pekerjaan sebagai seorang perawat kesehatan dan gizi dari Grup Amway, saudari Ngoc Nuong senantiasa harus melakukan temu kerja dengan para mitra asing. Pada semua temu kerja itu, dia senantiasa memilih Ao Dai yang diperbarui untuk menjadi lebih megah dan remaja. “Pada pesta-pesta yang sederhana atau pertemuan-pertemuan, saya bisa mengenakan Ao Dai yang diperbarui atau ketika menyambut dan menerima tamu, saya juga mengenakan Ao Dai yang diperbarui untuk menciptakan peremajaan dan kedinamisan. Saya pikir bahwa itu merupakan ciri budaya yang sangat baik, sesuai dengan zaman dan ritme hidup”.

Melewati waktu dan agar sesuai dengan kehidupan, Ao Dai tradisional dewasa ini telah diubah, diperbarui dan dimodernisasi untuk dinamis. Ao Dai Vietnam dengan banyak desain baru telah lahir, ia lebih lebih pendek dan bisa digunakan bersama dengan celana atau rok. Desainer Ao Dai, Sy Hoang menegaskan bahwa Ao Dai terapan tahun 2018 harus mewarisi keindahan Ao Dai tradisional dan melakukan perbaikan-perbaikan untuk membantu orang menggunakannya secara lebih mudah ketika bergerak dan lebih aman dalam melakukan pekerjaan. “Ao Dai  memanifestasikan karakter dari pemakainya, ia membawa aspek indah sendiri untuk setiap pemakainya, maka setiap orang bisa memilih Ao Dai untuk diri sendiri, jadi tidak harus menurut satu ketentuan umum agar Ao Dai kembali bagaikan satu pusaka budaya busana dalam kehidupan secara biasa, bermunculan secara luas di berbagai sekolahan dan kantor dalam keseharian dan pesta-pesta”.

Bapak   Ta Hoang Vu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Ho Chi Minh menegaskan bahwa Ao Dai terapan merupakan satu produk sesuai dengan kecenderungan kehidupan orang Vietnam. Pada Festival Ao Dai Kota Ho Chi Minh baru-baru ini, aktivitas-aktivitas pagelaran kecenderungan Ao Dai terapan dan cemerah untuk menyampaikan ilham tentang Ao Dai di kalangan muda telah menggugah kreativitas dan kecintaan terhadap Ao Dai kepada para desainer, bersamaan itu mengarah ke mengganda dan menyebarkan kecintaan terhadap Ao Dai kepada semua orang. “Pada situasi dewasa ini, Ao Dai sangat sesuai dengan semua keadaan. Dengan bahan yang awet, mudah diseptrika dan muda membuat indah, maka ia telah membantu kaum wanita bisa menggunakan Ao Dai dalam banyak syarat. Bahkan juga sangat kondusif dalam proses kerja atau melakukan kejuruan”.

Bisa dikatakan bahwa kemunculan secara permanen Ao Dai dalam aktivitas sehari-hari atau peristiwa-peristiwa maha penting telah menegaskan posisi yang mantap dari pakaian tradisional dalam hati warga Kota Ho Chi Minh. Aktivitas ini juga turut memperkenalkan keindahan yang  halus dan lembut dari kaum wanita Vietnam dalam kehidupan.