ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang

(VOVWORLD) -  Saudara  pendengar,  pada 50 tahun lalu,  ASEAN lahir dengan 5 negara anggota yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina dan Singapura. Setelah terbentuk dan berkembangnya, ASEAN telah mencatat  banyak tonggak penting dari kerjasama perkembangan baik intrakawasan maupun ekstrakawasan, menegaskan posisi satu organisasi yang kuat, konektivitas yang semakin  ekstensif dan intensif dan merupakan mitra yang  tidak bisa kurang  bagi negara-negara di dunia.

Sehubungan dengan peringatan ultah ke-50 Hari berdirinya ASEAN (8/8/1967-8/8/2017), kami  memperkenalkan  satu program siaran khusus  dengan tema: “ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang”.

 
ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 1

Saudara pendengar, masa 50 tahun berdirinya ASEAN merupakan kesempatan untuk meninjau kembali proses perkembangan dan memperkokoh kepercayaan dan tenaga pendorong bagi penggalan jalan selanjutnya. Marilah Anda Sekalian bersama-sama dengan kami mengikhtisarkan kembali tonggak-tonggak paling bermakna yang ditempuh oleh ASEAN selama 50 tahun ini melalui yang dihimpun oleh wartawan VOV.

1-    Pada tanggal 8 Agustus 1967, Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) yang meliputi Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia dan Singapura telahdibentuk di atas dasar Pernyataan Bangkok dengan tujuan memperkuat kerjasama ekonomi dan  sosial-budaya antar-negara anggotanya dan melakukan integrasi secara lebih intensif  kepada kawasan dan dunia.

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 2Pada 8/8/1967 ASEAN resmi dibentuk

 

2-    Pada tahun 1976, ASEAN mengeluarkan Pernyataan tentang kerukunan ASEAN (Pernyataan Bali I) memanifestasikan tekad melakukan kerjasama regional dan menyampaikan pesan keakraban dan kerjasama demi perdamaian dan keamanan bersama di kawasan, memecahkan bentrokan dan sengketa dengan perundingan damai dengan negara-negara lain di kawasan melalui Traktat Kerakraban dan Kerjasama Asia Tenggara (TAC).

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 3KTT pertama dari ASEAN diadakan di Bali, Indonesia

3-    Pada tahun 1992, ASEAN telah menandatangani perjanjian kerangka tentang program prioritas tarif yang berlaku bersama untuk Zona Perdagangan Bebas ASEAN (CEPT/AFTA), memulai proses liberalisasi ekonomi kawasan. Juga pada tahun 1992, ASEAN mengeluarkan Pernyataan tentang Laut Timur yang menetapkan prinsip memecahkan semua kontradiksi di kawasan ini dengan langkah damai.

 4-    Dari tahun 1993-1994, ASEAN mulai memperluas hubungan luar negeri, mendorong dialog keamanan di kawasan melalui pembentukan Forum Regional ASEAN pada Konferensi Menteri ASEAN ke-26 yang diadakan di Singapura pada Juli tahun 1993. Pada tahun 1995, ASEAN menandatangani Perjanjian tentang kawasan Asia Tenggara tanpa senjata nuklir (SEANWFZ), menyambut gerakan perlucutan senjata yang sedang berlangsung secara kuat di dunia pasca Perang Dingin dan merealisasikan Pernyataan tentang Kawasan Damai, Bebas dan Netral-pernyataan ZOPFAN tahun 1971.

5-    Dari tahun 1995-1997, ASEAN memulai proses perluasan dengan menerima Vietnam menjadi anggota pada tanggal 28 Juli 1995. Mengarah ke target perluasan yang meliputi 10 negara Asia Tenggara, ASEAN telah mengesahkan Visi ASEAN 2020 pada bulan Desember 1997. Pada tahun 1999, Kamboja diterima menjadi anggota, menyelesaikan tujuan ASEAN menjadi satu organisasi regional dengan  10 negara anggota Asia Tenggara.

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 4Upacara menerima Vietnam menjadi anggota ASEAN

6-    Pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-8 yang diadakan di Kamboja pada November 2002, Perdana Menteri Singapura telah mengeluarkan ide pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC). Pada tahun 2003, Indonesia merekomendasikan pembentukan Komunitas Keamanan (ASC) untuk menegakkan lingkungan yang damai dan stabil, memecahkan semua sengketa dengan langkah damai. Kemudian, untuk menciptakan keseimbangan dalam perkembangan, ASEAN telah juga sepakat membentuk Komunitas Sosial-Budaya.

7- Juga pada Konferensi Tingkat tinggi ASEAN ke-8, ASEAN dan Tiongkok menandatangani DOC untuk mengusahakan solusi damai atas masalah Laut Timur.

8-    Pada Konferensi Tingkat Tinggi ke-9 yang diadakan di Bali, Indonesia pada Oktober 2003, ASEAN telah mengeluarkan pernyataan Kerukunan ASEAN II (Pernyataan Bali II), menegaskan tekad membangun Komunitas ASEAN berdasarkan pada tiga pilar: Komunitas Keamanan (ASC), Komunitas Ekonomi (AEC) dan Komunitas Sosial-Budaya (ASCC).

9-    Pada tanggal 20 November 2007, Piagam ASEAN ditandatangani dan menjadi efektif dari tanggal 15 Desember 2008. Ini adalah satu langkah perkembangan yang paling penting bagi ASEAN sejak terbentuk, menciptakan fundasi hukum bagi ASEAN untuk membangun satu komunitas tunggal.

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 5 PM Malaysia menyampaikan Pernyataan-pernyataan penting kepada Sekjen ASEAN, Le Luong Minh (Foto :VOV)

10- ada tanggal 31 Desember 2015, Komunitas ASEAN resmi lahir, membuka satu periode konektivitas baru yang lebih intensif dan ekstensif dari ASEAN.

Dengan jumlah penduduk sebanyak 625 juta jiwa, ASEAN merupakan satu komunitas kebudayaan yang variatif, kaya dengan identitas tradisional. Tujuan perkembangan

ASEAN juga  demi  rakyat, mengambil rakyat sebagai sentral. Jadi bagi para warga negara ASEAN  sendiri apa yang mereka ketahui dan mengerti tentang Komunitas-nya?

1-Saudara Nguyen Anh Hung, pemilik tokoh barang suvenir di Jalan Hang Gai, nomor 80, Kota Hanoi.

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 6

“Wisatawan Barat banyak sekali. Saya tidak tahu tentang wisatawan ASEAN. Hanya mengenal Thailand saja. Dulu, saya menggunakan bahasa Inggris. Tapi karena jumlah wisatawan Thailand yang berwisata di Vietnam semakin banyak, maka saya harus menyesuaikan diri. Harus belajar beberapa kata bahasa Thai untuk menjual barang. Ketika melihat saya berbahasa Thai, mereka merasa heran. Merasa gembira dan kadang-kadang membeli barang lebih banyak.  

 

2-Saudara Truong Minh Duc, personil Grup Telekomunikasi Vinaphone, Kota Hanoi.

 
ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 7

“Saya tidak tahu berapa jumlahnya negara-negara ASEAN, tapi saya tahu kesebelasan mana yang ikut serta dalam Seagames. Seagames 29 akan segera datang. Harus menyemangati kesebelasan Vietnam. Kali ini, Malaysia mengusah peraturan klasifikasi. Tapi bagaimanapun Vietnam selalu bertemu dengan kesebelasan-kesebelasan yang kuat”.

 

 

3-Saudari Phan Huyen My, 19 tahun, siswa kursus Film Cerita dari Pusat Membantu Pengembangan Bakat Perfilman Vietnam.

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 8

“Warga ASEAN sedikit  mengetahui perfilman satu sama lain. Mereka lebih berkenalan dengan film dari Hollywood. Hanya ada film dari Thailand yang diputar di bioskop. Kalau karya-karya perfilman ASEAN diputar secara lebih luas lagi, maka warga ASEAN akan lebih mengerti tentang kebudayaan negara-negar di sekitarnya”.

4-Bapak Nguyen Dang Trung, Wakil Kepala Direktorat ASEAN dari Kementerian Luar Negeri Vietnam. 

 
ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 9

“Situasi kekurangan informasi serta keterbatasan pemahaman tentang ASEAN merupakan satu kenyataan yang sedang ada di kalangan negara-negara ASEAN, termasuk juga Vietnam. Usaha start-up yang dilakukan secara sukses oleh badan-badan usaha di negara-negara ASEAN yang lain akan turut mengubah pemahaman tentang integrasi. Artinya, satu badan usaha kecil bisa mencapai sukses di kawasan dan dengan demikian akan terbentuk pola pikir dan visi yang berkaliber regional untuk komunitas badan usaha dan para pengelola pada umumnya dan warga pada khususnya. Keberhasilan yang dicapai oleh badan usaha start-up ASEAN akan memperkuat temu pergaulan sosial-budaya internal  bagi warga asosiasi. Saya menilai ini adalah satu segi yang positif ketika badan usaha start-up ikut serta dalam integrasi ASEAN”.

 

5-Saudari Hoang Minh Phuong, 32 tahun dari Perusahaan Pariwisata Atravelmate.

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 10

“Saya telah mengunjungi hampir semua negara ASEAN, kecuali Brunei Darusalam dan Timor Leste. Selama beberapa tahun ini, karena kebijakan buka pintu tentang pariwisata dan konektivitas trayek penerbangan langsung dari Kota Hanoi atau Kota Ho Chi Minh ke negara-negara di kawasan, maka jumlah wisatawan dari Thailand, Malaysia, Singapura dan Filipina yang berwisata di Vietnam sangat banyak dan sebaliknya. Ketika melakukan temu kerja dengan para rekan dari Laos, Thailand dan Kamboja, saya berhasil belajar banyak hal tentang kerajinan dan semangat mengatasi kesulitan dalam bisnis. Tentang masakan, saya menyukai masakan Thailand. Masakan Thailand juga sangat disukai oleh orang Vietnam, masakan mereka  sesuai dengan selera orang Vietnam”.

6-Saudari Nguyen Anh Duong, 20 tahun, mahasiswi Universitas Thang Long.

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 11

Bisa dilihat bahwa  bukan semua orang mengerti secara jelas dan mendalam  tentang ASEAN begitu pula kepentingan-kepentingan mereka yang nikmati. Dan itu juga merupakan hal yang tidak bisa diingkari tentang perbedaan dalam satu komunitas multinasional dengan multibudaya dan multiagama, tarap perkembangan dan khususnya  ialah sistim politik. Oleh karena itu, untuk bisa berkembang secara kuat, menjadi satu kawasan yang punya suara dan posisi penting di peta  dunia, maka musyawarah dan mufakat justru  merupakan faktor  teras ASEAN.

**Di atas dasar musyawarah dan mufakat itu, ASEAN telah mendrong mekanisme-mekanisme intra kawasan dan ekstra kawasan seperti Konferensi Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM), Konferensi ASEAN dan negara-negara  mitra ASEAN+, Zona Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA), Forum Regional ASEAN (ARF) dan lain-lain, juga memberikan suara dalam memecahkan masalah-masalah politik dan keamanan di gelanggang internasional dengan  langkah damai dan menghormati resolusi-resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ketika posisi dan suara ASEAN diakui dan dihargai, hal itu juga memberikan kepentingan yang tidak sedikit kepada negara-negara anggota sendiri, termasuk Vietnam.  Marilah  Anda Sekalian mengikuti  reportase  dengan judul: ASEAN menegaskan peranan inti dalam dialog dan kerjasama demi perdamaian di kawasan”.   

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 12 Para pemimpin ASEAN menghadiri KTT ASEAN ke-30 di Manila, Filipina (Foto : Reuters)

Dari satu kawasan yang mempunyai banyak perbedaan mengenai kebudayaan, keagamaan, tarap pekembangan, khusus-nya sistem politik, sampai sekarang ini, ASEAN telah menjadi satu organisasi kerjasama regional komprehensif dengan 10 anggota, beraktivitas di atas fundasi “konsultasi dan musyawarah mufakat”. Prestasi menonjol mengenai keamanan dan politik ASEAN dalam separo abad yalah berhasil menjaga kestabilan dan perdamaian di kawasan, bisa memanifetasikan peranan sentral dan memberikan banyak sumbangan pada keamanan dan masalah-masalah multilateral dari kawasan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Le Luong Minh memberitahukan: Satu pelajaran penting yang dibelajari oleh ASEAN selama 50 tahun ini yalah semua tantangan keamanan rumit dan kaya raya dewasa ini tidak bisa ditangani oleh satu negara. Sejak terbentuk, ASEAN telah muncul sebagai satu organisasi regional titik berat, satu organisasi tepercaya di gelanggang internasional dan menduduki satu posisi penting pada latar belakang stratehi regional, melalui mendorong satu kawasan yang terbuka dan komprehensif”.

Memang benar, sekarang ini, ada banyak negara di dunia yang telah menaruh perhatian khusus terhadap Asia Tengara, menciptakan satu aliran penggeseran geopolitik  dimana ASEAN terletak di sentral kawasan yang sedang terbentuk. Traktat Keakraban dan Kerjsama (TAC) yang didirikan oleh ASEAN pada tahun 1976 telah menyerap partisipasi dari banyak negara di luar ASEAN. Sekjen ASEAN, Lê Lương Minh menekankan: “TAC memainkan peranan sebagai seluruh peringkat prinsip mengenai mekanisme kerjasama, hubungan antarnegara di kawasan. TAC sekarang ini meliputi 35 fihak peserta dan jumlah fihak-fihak yang bukan anggota kawasan, seperti India, Tiongkok, Amerika Serikat  mengikutinya semakin  meningkat pada tahun-tahun ini merupakan satu bukti mengenai sifat umum dari berbagai prinsip tentang koeksistensi secara damai dan kerjasama komprehensif antarnegara di Asia Tenggara dan lebih dari pada yang sudah-sudah”.

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 13 Sekjen ASEAN, Le Luong Minh berpidato di konferensi Shangri La 2017 (Foto :Vu Manh/Zingnews)

Bersamaan itu, ASEAN juga menggalang hubungan banyak bidang dengan parta mitra penting di dunia, melalui rangka ASEAN+1 (dengan 12 mitra yang penting), bersamaan itu mendirikan secara sukses dan memainkan peranan membimbing dalam beberapa rangka kerjasama di Asia -Tenggara, seperti ASEAN+3, Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS) dan Forum Regional ASEAN (ARF).

Selain itu, ASEAN juga merupakan faktor penting dari semua rangka kerjasama kawasan dan transkawasan yang lain, seperti Konferensi Asia-Eropa (ASEM) dan Forum Kerjasama Asia Timur- Amerika Latin (FEALAC). Ketika memberikan apresiasi tinggi terhadap hasil-guna kerjasama antara ASEAN dengan negara-negara mitra kerjasama, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) John Kerry menekankan: “AS semakin menghargai hubungan dengan Asia dan ASEAN merupakan salah satu organisasi yang mempunyai pengaruh yang penting dan memainkan peranan sentral di Asia, di mana AS ingin menggelarkan semua target dan gagasannya. Itulah alasan mengapa AS menggalang hubungan kemitraan strategis dengan ASEAN. Hubungan terobosan ini memperlihatkan kemampuan, kekuatan dan sentralitas ASEAN yang semakin meningkat. AS dan ASEAN mendapat perhatian bersama dalam mempertahankan perdamaian di dunia, menaati hukum internasional dan kita bisa melihat secara jelas sentralitas ASEAN terhadap keamanan kawasan Asia Tenggara. Saya percaya bahwa hubungan ASEAN-AS akan semakin meningkat secara berhasil guna dan bersatu”.

 Ketika suara ASEAN mempunyai bobot di gelanggang internasional, maka setiap negara anggota ASEAN juga dapat menikmati banyak kepentingan dari soal ini, termauk negara-negara pendiri ASEAN, seperti Indonesia atau negara yang masuk ASEAN setelah itu seperti Vietnam. Mantan Perdana Menteri Vietnam,  Vũ Khoan mengatakan bahwa yang paling penting yang dicapai oleh Vietnam setelah masuk ASEAN yalah posisi yang tidak henti-hentinya diperkokoh. Mantan Perdana Menteri Vietnam, Vu Khoan mengatakan: “Vietnam mempunyai posisi seperti sekarang ini sebagian penting yalah sebagai satu anggota aktif dari ASEAN. Vietnam menghadiri semua konferensi internasional atau menfcalonkan diri pada posisi-posisi, seperti calon Anggota Dewan Hak Asasi Manusia, calon Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), semuanya mendapat dukungan yang diberikan negara-negara ASEAN. Kedua yalah dari negara-negara bermusuh, Vietnam sekarang ini mendapat banyak negara sahabat dan mitra kerjasama. Ketiga, ASEAN merupakan satu tingkat tangga bagi Vietnam untuk menggalang hubungan dengan negara-negara mitra besar, seperti AS, Eropa dan lain-lain... Akhirnya, ASEAN merupakan pelatihan bagi Vietnam untuk melakukan intergasi dengan dunia internasional”.

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 14 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Vietnam, Ibnu Hadi 

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Vietnam, Ibnu Hadi menganggap: “Bagi Indonesia, ASEAN adalah satu “big boom” dan adalah tulang punggung dalam kebijakan politik Indonesia. Terletak di kawasan Asia Tenggara, Indonesia telah menciptakan satu lingkaran yang berkatian dengan negara-negara tetangga ASEAN. ASEAN selaam 50 tahun ini telah mencapai perkembangan yang sangat positif. Khususnya pembentikan Komunitas ASEAN pada akhir 2015 yang terdiri dari tiga pilar: keamanan politik, ekonomi dan budaya sosial merupakan satu proses penting yang perlu terpadu tenaga untuk memberikan kepentingan kepada semua negara.”

Jadi, jelas-lah bahwa partisipasi-nya dalam ASEAN dan terbentuk-nya Komunitas ASEAN menangani banyak masalah, dari keamanan intra-kawasan sampai tantangan di luar. Namun, bukan semua masalah bisa ditangani secara tintas.

Pada tahun 2002, ASEAN dan Tiongkok menandatangani Traktat mengenai DOC untuk menangani semua sengketa di kawasna laut ini. Namun, setelah waktu dalam kira-kira 15 tahun, DOC masih tetap belum dilaksanakan secara berhasil guna dan praksis, maka memerlukan satu Kode Etik yang lebih sempurna yang dipatuhi oleh semua fihak.  Sekjen ASEAN, Lê Lương Minh menekankan: “Semua tindakan sefihak dengan semangat DOC, khusus-nya aktivitas-aktivitas militer telah mengauskan harapan dan kepercayaan antarfihak dan menimbulkan bahaya bentrokan antarnegaram berpengaruh jelek terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan. Oleh karena itu, ASEAN sedang dengan aktif berpartisipasi dalam proses konsultasi dengan Tiongkok untuk cepat mengusahakan Kode Etik tentang Cara Berperilaku di Laut Timur (COC) yang tidak hanya mempunyai kemampuan mencegah saja, melainkan juga bisa mengelola risiko yang terjadi di Laut Timur”.

Berdasarkan pada semua institusi yang erat, semua naskah hukum terus dilahirkan, mudah-mudahan, Komunitas ASEAN pada tahun-tahun menatang terus menangani masalah-masalah yang masih ada tentang politik dan keamanan, menjaga secar mantap pedamaian dan stabilitas di kawasan, tidak henti-hentinya meningkatkan posisi ASEAN di gelanggang internasional.

 The ASEAN Way” adalah lagu resmi  ASEAN. Ini merupakan karya ciptaan komponis Thailand  yang dipilih di antara 99 lagu dari 10 negara ASEAN dalam sayembara mengarang lagu resmi ASEAN tahun 2008.

Saudara pendengar,  dengan  laju pertumbuhan ekonomi  rata-rata 5,3%  per tahun  untuk tahapan 2007-20015, yang patut diperhatikan ialah  pada latar belakang modal FDI  global pada tahun 2014 berkurang 16%, modal FDI yang masuk ASEAN tetap terus-menerus meningkat secara teratur dari 2013-2015. ASEAN telah ditegaskan sebagai salah satu di antara titik-titik terang perekonomian global.  Khususnya, setelah 10 perekonomian   berhimpun,  sampai sekarang ASEAN telah menjadi satu perekonomian  yang besarnya nomor 6 di dunia, GDP mencapai  hampir  3 triliun USD dan punya FTA dengan semua mitra besar di kawasan. Perkembangan ASEAN yang melompat di bidang ekonomi-perdagangan juga telah mendorong pertukaran perdagangan intrakawasan dan ekstrakawasan.

Terhadap Vietnam, sejak menjadi anggota  resmi ASEAN pada tahun 1995,  nilai perdagangan  antara Vietnam dengan negara-negara ASEAN telah meningkat cepat. Pada tahun 1994, nilai ekspor Vietnam  ke ASEAN menduduki 22%. Hanya setahun setelah Vietnam menjadi anggota ASEAN (tahun 1995), angka ini telah naik 24,6%, cepat melampaui tonggak 1 miliar USD. ASEAN  telah menjadi mitra  dagang yang menduduki posisi ke-2 bagi Vietnam dengan laju pertumbuhan rata-rata 14,5% per tahun dalam dekade ini. Berikut ini, kami akan memberikan satu  sudut pandang umum  tentang peluang dan sumbangan Vietnam dalam  ekonomi melalui reportase dengan judul: “50 tahun ASEAN-Peluang mendorong  perdagangan Vietnam".

  Pada tahun 2017, ASEAN genap 50 tahun dan Vietnam punya masa 22 tahun menjadi anggota organisasi terbesar di kawasan Asia Tenggara ini. 

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 15Acara peresmian cabangBIDC di Kamboja (Foto: Internet)

 

Pada tahun 2017, ASEAN genap 50 tahun dan Vietnam punya masa 22 tahun menjadi anggota organisasi terbesar di kawasan Asia Tenggara ini. Sejak resmi menjadi anggota ASEAN pada tahun 1995, nilai perdagangan antara Vietnam dan negara-negara ASEAN telah meningkat drastis. Pada tahun 1994, nilai ekspor Vietnam ke pasar ASEAN menduduki 22%. Setahun setelah Vietnam masuk ASEAN (tahun 1995), nilai ekspor Vietnam ke ASEAN telah meningkat 24,6%, cepat melampaui target 1 miliar USD.

Struktur ekspor Vietnam ke ASEAN semakin berubah menurut arah posistif, meningkat di segi kualitas dan nilai. Dari berbagai jenis komoditas agribisnis semi-olahan dan bahan mentah, bahan bakar seperti beras, kopi, karet dan minyak kasar, Vietnam telah mengekspor berbagai jenis komoditas konsumsi dan industri seperti suku cadang, tekstil dan produk tekstil, hasil pertanian olahan dengan nilai tinggi dan stabil. Untuk mencapai hasil ini, Vietnam dan negara-negara anggota telah mengesahkan banyak Perjanjian dan Permufakatan guna menciptakan syarat untuk melakukan pertukaran perdagangan, investasi dan integrasi ekonomi. Nguyen Quoc Dung, Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Kepala delegasi pejabat senior Vietnam di ASEAN menganggap: Sebagai satu anggota ASEAN, khususnya partisipasinya pada Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) telah membantu Vietnam mencapai banyak prestasi penting. Dia mengatakan: “ASEAN merupakan mitra dagang pemasok komoditas yang besarnya nomor tiga bagi badan-badan usaha Vietnam dan merupakan sumber pasokan FDI penting dengan total modal terdaftar sebesar kira-kira 64 miliar USD. Vietnam merupakan jembatan penghubung bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang berkantor di ASEAN. ASEAN telah menjadi salah satu di antara tenaga-tenaga pendorong penting yang membantu Vietnam mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan selama ini”.

Sebenarnya, ketika menjadi anggota ASEAN, modal investasi ASEAN dan nilai perdagangan Vietnam dalam internal blok telah meningkat cepat, khususnya setelah lahirnya AEC lahir pada akhir tahun 2015. Yang patut diperhatikan ialah di bidang perpajakan, negara-negara ASEAN telah membuat peta jalan untuk mencabut pagar rintangan tarif dan non-tarif antar-anggota pada tarap 0-5% melalui Zona Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) dan Perjanjian Perdagangan Komoditas ASEAN (ATIGA). Duta Besar Thailand untuk Vietnam, Manopchai Vongphakdi memberitahukan: “Tentang ekonomi sejak AEC terbentuk, kita bisa melihat bahwa perdagangn dan investasi antar-negara ASEAN meningkat drastis. Khususnya di Vietnam, investasi dari negara-negara ASEAN selalu berada dalam 10 Besar, meliputi negara-negara seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Hal ini menunjukkan integrasi kita dalam sistem produksi ASEAN. Hubungan perdagangan antara Vietnam dan Thailand sekarang tidak sama seperti 30 tahun lalu. Sekarang ada investasi dan pendidikan sumber daya manusia dari kedua fihak. Fihak Vietnam juga mulai melakukan investasi di Thailand seperti perusahaan Vietjet dengan modal terdaftar di Thailand sebesar 50 juta USD dan 300 personel orang Thailand. Ini merupakan kemajuan yang patut diperhatikan karena selama 20 tahun ini, kita hanya melihat perusahaan-perusahaan Thailand melakukan investasi di Vietnam, tapi sekarang investasi dilakukan oleh kedua fihak”.

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 16Duta Besar Thailand untuk Vietnam, Manopchai Vongphakdi

Sebagai anggota ASEAN, Vietnam berpeluang menerima kebijakan-kebijakan prioritas tentang prosedur administrasi, investasi, perpajakan di negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, badan-badan usaha Vietnam punya banyak syarat yang kondusif untuk memperluas investasi di negara-negara anggota, di antaranya ada Singapura, Laos, Kamboja dan Myanmar. Di Singapura, mitra dagang yang besarnya nomor 2  bagi Vietnam dalam ASEAN setelah Thailand, FPT sekarang ini merupakan investor Vietnam terbesar dengan modal investasi sebesar 4,5 juta USD dan juga merupakan perusahaan teknologi informasi Vietnam yang terbesar di Singapura. Vietnam juga berada dalam 5 Besar negara yang punya nilai investasi terbesar di Kamboja dengan kira-kira 200 proyek. Bank Investasi dan Pembangunan Kamboja (BIDC) dari Bank Investasi dan Pembangunan Vietnam (BIDV) merupakan salah satu di antara badan-badan usaha Vietnam yang melakukan investasi besar di Kamboja dengan 9 cabang yang sedang beraktivitas. Do Viet Hung, Wakil Direktur Jenderal BIDC memberitahukan: “Sampai sekarang ini, BIDC memiliki aset sebesar 760 juta USD dan berada dalam 10 Besar  bank terbesar di Kamboja. Aktivitas bisnis BIDC selama 7 tahun ini mendapat banyak bantuan dari Pemerintah dua negara, khususnya bantuan dari Kedutaan Besar dan Direktorat Perdagangan Luar Negeri di Kamboja”.

Yang patut diperhatikan ialah, pada tahun 2018 ketika Vietnam menghapuskan pajak impor dari ASEAN pada tarap 0%, nilai perdagangan diprakirakan akan mengalami pertumbuhan yang berarti. Maka, para konsumen berpeluang mendekati produk-produk dalam internal blok dengan harga yang lebih murah karena tidak dipungut pajak, misalnya, mobil-mobil yang diimpor dari Thailand dan Indonesia. Suryana Sastradiredja, Minister Konselor urusan Perdagangan Indonesia untuk Vietnam memberitahukan: “Pada tahun 2017 kebutuhan Vietnam terhadap industri otomotif sangat besar, terutama produk-produk suku cadang otomotif dari Indonesia. Pada triwulan I tahun 2017, mencapai lebih dari 1 miliar USD. Hal ini sangat menguntungkan bagi Vietnam maupun Indonesia di bidang ini. Terutama dalam rangka terbentuknya AEC, dengan Zona Perdagangan Bebas, jenis pajak akan berada pada tarap 0% bagi mobil dan sepeda motor pada tahun depan”.

Menurut penilaian Le Luong Minh, Sekretaris Jenderal ASEAN, nilai pertukaran dagang dalam ASEAN dari 2006-2016 antara Vietnam dan negara-negara anggota ASEAN yang lain telah meningkat 120%, menduduki 11% jumlah nilai perdagangan Vietnam. Selain itu, modal FDI dari ASEAN di Vietnam juga meningkat 16% menjadi 2,3 miliar USD pada tahun 2006. Hal ini membuktikan sukses yang dicapai Vietnam dalam melakukan integrasi dan konektivitas ekonomi. Melalui itu, Vietnam telah bersama-sama dengan negara-negara anggota lain membangun Komunitas ASEAN semakin kuat, bersam-sama menuju ke pelaksanaan Visi ASEAN 2020, di antaranya menciptakan satu Zona Ekonomi ASEAN yang stabil, makmur, punya daya saing tinggi; kelaparan, kemiskinan dan diferensiasi sosial berkurang akan cepat menjadi kenyataan. 

Lagu “A song of peace” yang dibawakan oleh anak-anak negara-negara ASEAN - lagu yang dipilih membuka  Festival Anak ASEAN-tahun 2017 (ASEAN Children Festival 2017) yang diselenggarakan di Vietnam. Lagu ini berbicara tentang suara mengenai kecintaan, perdamaian dan keakraban, menyampaikan pesan tentang satu rumah bersama ASEAN dengan “satu visi, satu identitas, satu komunitas”.

  

Ini juga merupakan  salah satu di antara  kegiatan kongkrit ASEAN untuk merealisasikan pembangunan Komunitas ASEAN yang menuju ke kepentingan rakyat, mengambil rakyat sebagai sentral.

Target membangun Komunitas Sosial-Budaya ASEAN (The ASEAN Socio-Cultural Community-ASCC) telah dikongkritkan melalui program-program kerjasama kongkrit seperti Rencana Aksi ASCC tahun 2004. Rencana Induk ASCC untuk tahapan 2009-2015 digelarkan oleh negara-negara anggota di bidang titik berat yaitu mengembangkan manusia, kesejahteraan sosial dan asuransi sosial; membangun identitas ASEAN dan mempersempit kesenjangan dalam perkembangan.

Rencana Induk ASCC tahap 2009-2015 digelarkan  secara  bertanggung jawab oleh negara-negara anggota melalui kegiatan-kegiatan praksis seperti memacu perkembangan pendidikan, mendorong kerjasama kesehatan,  mengentas dari kelaparan dan kemiskinan,  menjamin ketahanan bahan pangan, memperkuat kerjasama menghadapi tantangan-tantangan lingkungan lintas perbatasan seperti polusi asap dan perubahan iklim.  Khususnya, tentang  usaha membangun identitas  ASEAN dan meningkatkan semangat komunitas, ASEAN memperhatikan   penjagaan dan pengembangan nilai-nilai kebudayaan tradisional di kawasan, mendorong pertukaran kebudayaan, temu pergaulan rakyat, membantu rakyat mengerti dan memahami komunitas-nya. Ketika memberikan penilaian tentang sumbangan-sumbangan kegiatan-kegiatan temu pergaulan kebudayaan dalam negara-negara ASEAN sekarang, Duta Besar Thailand untuk Vietnam, Manopchai Vongphakdi mengatakan: “ASEAN merupakan kawasan multibudaya, justru inilah yang  telah menjadi tenaga pendorong, menciptakan kekuatan ASEAN karena kita bisa mendorong kerjasama satu sama lain di banyak bidang, bukan hanya bidang ekonomi.  Kegiatan-kegiatan temu pergaulan budaya  dalam ASEAN merupakan faktor penting  yang membantu warga ASEAN  lebih banyak mengerti satu sama lain. Seperti baru-baru ini, di kota Bangkok, Thailand telah diadakan Kontes Budaya Topeng dalam ASEAN. Sedangkan di Vietnam, juga telah diadakan  Kontes  Ratu Kecantikan Persahabatan ASEAN.Hal ini telah turut membuat semua warga ASEAN memahami jelas peranan-nya dalam mendorong kebudayaan ASEAN. Hal ini sangat perlu karena ASEAN sangat memerlukan temu pergaulan kebudayaan dan membangun kebudayaan yang bersahabat. Ini merupakan faktor vital dari  kawasan ASEAN”.

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 17 Acara pembukaan Festival ASEAN di kota Hanoi (Foto :VOV)

Bisa dikatakan bahwa 10 negara anggota adalah 10 kebudayaan yang kental  identitas dengan bahasa, keyakinan dan tradisi sejarah yang berbeda. Jadi bagaimana setiap warga ASEAN bisa mengerti dan berinisiatif  berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan  konektivitas ASEAN adalah hal yang sedang digelarkan secara aktif oleh Pemerintah, badan dan ormas, khususnya Asosiasi Persahabatan dari negara anggotanya.

Baru-baru ini, di kota Hanoi telah  berlangsung Festival  ASEAN dengan banyak kegiatan temu pergaulan, pameran tentang negeri dan manusia ASEAN.  Pada peristiwa ini,  Nyonya Maria Cynthia P.Pelayo, Kuasa Usaha Sementara  Filipina di kota Hanoi juga menegaskan perlunya memperkuat pertukaran identitas budaya yang variatif dari ASEAN. Dia memberitahukan: “Tema  Festival ASEAN  ke-50  ialah “bekerjasama untuk mengubah dan melangkah ke dunia” telah menunjukkan pandangan ASEAN tentang solidaritas dari 10 negara anggota. Tema ini juga bicara tentang kesetaraan, kerjasama aktif antar-negara anggota  ASEAN.  Satu ke-insidensi dan interesan ialah  ketika kita  hadir di Museum Etnologi Vietnam untuk memperingati ultah ke-50 terbentuknya, solidaritas dan persahabatan ASEAN. Museum Etnologi Vietnam sebagai peranan sentral mengkonservasikan pusaka budaya dan memperkenalkan keanekaragaman budaya telah menggelarkan cara mendekati pengarahan, berfokus pada manusia melalui soal mendorong, berbagai, mencari tahu tentang kebudayaan Vietnam dan kelompok-kelompok  etnis Asia Tenggara. Melalui itu, memperkuat identitas yang variatif dari ASEAN”.

 Vietnam-satu anggota ASEAN yang aktif juga telah dan sedang melaksanakan kewajibannya secara menyeluruh dan bertanggung jawab dengan cara mengeluarkan gagasan-gagasan dan ikut membuat banyak program aksi penting dari ASCC seperti Pernyataan Hanoi tentang Kesejahteraan Sosial untuk kaum wanita dan anak-anak ASEAN dan Pernyataan dari Pemimpin senior ASEAN tentang perkembangan  sumber daya manusia dan skil kejuruan bagi pemulihan ekonomi dan perkembangan yang berkesinambungan.  Vietnam  juga dianggap sebagai satu anggota yang banyak berupaya dalam menyelipkan pelaksanaan target-target  Rencana umum  ASCC tahapan 2009-2015  dengan berbagai  program dan proyek nasional serta telah mencapai banyak kemajuan  yang berarti di bidang-bidang  sosial, budaya, pendidikan dan kesehatan.  Nyonya Dao Hong Lan, Deputi Menteri Tenaga Kerja, Prajurit Disabilitas dan Sosial Vietnam memberitahukan: “Sebagai unit memimpin ASCC di Vietnam, Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Disabilitas dan Sosial Vietnam selalu memperhatikan  sosialisasi, meningkatkan pemahaman tentang ASEAN bagi setiap  kementerian, instansi, daerah dan warga  dengan cara meluncurkan hasil-hasil cetakan yang bersangkutan dengan ASCC setiap tahun. Di antaranya ada  rencana-rencana induk  ASEAN, pernyataan-pernyataan dan program aksi  di bidang-bidang, topik-topik tematik dan peristiwa-peristiwa menyerap perhatian dari ASEAN dan para mitra untuk melakukan sosialisasi tentang satu ASEAN  yang sedang berupaya keras  menuju ke warga, mengambil warga sebagai sentral  bagi  perkembangan dan integrasinya”.

ASEAN-50 tahun musyawarah dan mufakat untuk berkembang - ảnh 18 Para Dubes ASEAN dalaM Festival ASEAN 2017 (Foto :VOV)

Jelaslah bahwa agar ASEAN menjadi satu komunitas yang sungguh-sungguh mengambil  rakyat sebagai sentral  dan lebih dari 600 juta penduduknya   menikmati hasil proses pembanungan Komunitas ASEAN, semua negara anggota  perlu menggerakkan sumber-sumber  daya  untuk menjamin  partisipasi merata dari semua badan khusus. Bersamaan itu memperkuat kegiatan-kegiatan informasi dan komunikasi untuk meningkatkan pemahaman tentang ASEAN demi satu masa depan baik dari generasi-generasi warga negara ASEAN.

Pada latar belakang itu, VOV-salah satu di antara media-media besar di Vietnam juga memahami jelas peranan-nya dalam melakukan sosialisasi tentang ASEAN kepada berbagai lapisan rakyat.  Oleh karena itu, sehubungan dengan peringatan ultah ke-50 Hari berdirinya ASEAN dan ulah ke-72 Hari berdirinya VOV, kontes nyanyian ASEAN akan diselenggarakan oleh VOV dari 18-21 Agusuts  ini  di kota Da Nang,  Vietnam Tengah.

 Diharapkan agar  melalui  musik, warga negara dari negara-negara ASEAN  dan negara-negara lain di dunia akan lebih mengerti tentang kebudayaan yang beraneka ragam dari negara-negara ASEAN.

Saudara pendengar, program siaran khusus  VOV sehubungan dengan peringatan ultah ke-50 Hari berdirinya ASEAN berhenti di sini. Sampai berjumpa kembali dalam siaran-siaran yang akan datang.



Komentar

Yang lain