Vietnam dalam Tahun Keketuaan ASEAN 2020

(VOVWORLD) - Sejak bulan November ini, Vietnam akan menerima peranan sebagai Ketua ASEAN 2020 dari Thailand. Vietnam dengan memegang jabatan sebagai Ketua ASEAN 2020 mendapat penilaian dari banyak negara bahwa ini akan merupakan tantangan besar tapi juga berharap supaya Vietnam akan menyelesaikan dengan baik peranan ini.
Vietnam dalam Tahun Keketuaan ASEAN 2020 - ảnh 1Panorama simposium  “Masa bakti Ketua ASEAN dari Thailand dan peranan ASEAN dalam perkembangan nasional dan regional” (Foto: VNA)

Ini juga merupakan isi simposium dengan tema: “Masa bakti Ketua ASEAN dari Thailand dan peranan ASEAN dalam perkembangan nasional dan regional” yang baru saja berlangsung di Kota Hanoi. Simposium ini diadakan oleh Akademi Diplomatik dan Kedutaan Besar Thailand di Kota Hanoi. Ada dua pembicara utama ialah Kavi Chongkittavorn, pakar Institut Penelitian Keamanan dan Internasional, Universitas Chulalongkorn (Thailand) dan Duta Besar Pham Quang Vinh, Mantan Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam.

Pada tahun depan, Vietnam memulai peranan Ketua ASEAN dengan sangat banyak tantangan pada latar belakang situasi internasional dan regional mengalami banyak perubahan di luar dugaan. Meskipun begitu, Vietnam tetap mendapat penilaian tinggi karena Vietnam selalu merupakan negara pelopor dalam aktivitas-aktivitas ASEAN serta dalam membangun Komunitas ASEAN yang kuat. Demikianlah penilaian Kavi Chongkittavorn, pakar Institut Penelitian Keamanan dan Internasional, Universitas Chulalongkorn, Thailand. Dia mengatakan:

“Vietnam merupakan anggota ASEAN selama 20 tahun ini. Sekarang Vietnam mempunyai peranan yang sangat penting dalam ASEAN dan merupakan negara pelopor dalam ASEAN. Peranan Vietnam juga dimanifestasikan dalam mengarahkan banyak garis politik dan kebijakan ASEAN. Oleh karena itu, dalam tahun Keketuaan ASEAN 2020, peranan Vietnam akan terus dikembangkan”.

Sebagai sahabat yang akrab dan lama bagi Vietnam, Kavi Chongkittavorn telah merapati prestasi-prestasi perkembangan yang telah dicapai Vietnam selama 33 tahun ini. Dia juga pernah menjadi Asisten Sekretaris Jenderal ASEAN ketika Vietnam masuk ASEAN pada tahun 1995. Dia juga sangat percaya pada Vietnam dari hari-hari pertama ketika Deputi PM, Menteri Perdagangan Vu Khoan mengepalai delegasi perunding Vietnam untuk masuk ASEAN. Menurut Kavi Chongkittavorn, pada tahun 2020 ketika Vietnam memikul peranan sebagai Ketua ASEAN, tantangan besar yang dihadapinya ialah masalah perkembangan internal ASEAN pada latar belakang persaingan perdagangan Amerika Serikat- Tiongkok. Akan tetapi, Vietnam diharapkan akan bisa memimpin ASEAN mengatasi tantangan-tantangan ini.

Vietnam dalam Tahun Keketuaan ASEAN 2020 - ảnh 2 Kavi Chongkittavorn, pakar Institut Penelitian Keamanan dan Internasional, Universitas Chulalongkorn (Thailand)  (Foto: vtcnews)

“Pada tahun depan, tantangan yang dihadapi Vietnam ialah harus membantu ASEAN punya suara bersama di forum-forum politik. Hal ini sangat sulit, tapi Vietnam punya pengalaman dalam masalah ini. Kedua ialah harus berupaya membuka forum-forum baru untuk memperluas pasar dagang untuk negara-negara anggotanya karena perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok berpengaruh langsung terhadap negara-negara anggota ASEAN. Vietnam berpengalaman dalam mengusahakan cara-cara baru dan jalan baru untuk mengembangkan pasar perdagangan. Vietnam paling banyak  menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas terbanding dengan negara-negara ASEAN yang lain. Vietnam punya 17 Perjanjian. Oleh karenanya, Vietnam akan bisa menemukan cara-cara menangani masalah ini”.

Punya pandangan yang sama dengan Kavi Chongkittavorn, mantan Deputi Menlu Vietnam, Pham Quang Vinh menganggap bahwa pada latar belakang dunia dan kawasan mengalami banyak gejolak, tugas yang dilimpahkan kepada Ketua bergilir ASEAN, pertama-tama Thailand dan selanjutnya Vietnam, yakni bagaimana mengatasi tantangan dan menguasai kesempatan, aktif berkoordinasi dengan negara-negara anggota lainnya demi perkembangan ASEAN.

“Pada latar belakang dunia yang sedang mengalami perubahan ini, bagaimana menempatkan ASEAN dalam pusat kebijakan masing-masing negara. Sebagai Ketua ASEAN, bagaimana membimbing ASEAN terus membangun komunitas yang bersatu sekaligus menghadapi tantangan-tantangan yang sedang muncul dari situasi dunia; bagaimana melakukan integrasi pada latar belakang ada perang dagang. Ini merupakan tahapan ujian hidup-mati agar supaya ASEAN berkembang ke satu ketinggian baru. Jika mau melakukan hal itu, ASEAN harus berdasarkan pada prinsipnya, menyedari kepentingan dan melakukan interaksi dengan negara-negara besar”.

Menurut mantan Deputi Menlu Pham Quang Vinh, mantan  Kepala SOM ASEAN dari Vietnam, meskipun latar belakang dunia mengalami gejolak yang rumit, tapi kawasan Asia mempunyai kemudahan-kemudahan ialah semua negara

tetap mendukung perdagangan bebas, multilateralisme dan memperkuat kerjasama ekonomi. Meskipun ada persaingan, tapi negara-negara besar tetap menghargai peranan ASEAN. Ini juga merupakan kemudahan bagi Vietnam sebagai Ketua ASEAN 2020 untuk melakukan perbahasan dengan negara-negara di luar ASEAN guna memperkuat kerjasama dan mendorong peranan ASEAN di forum-forum internasional. Selain itu, Thailand sebagai Ketua ASEAN 2019 bisa berbagi pengalaman kepada Vietnam agar Vietnam terus memegang secara baik peranan ini.

Dengan pengalaman memperluas kerjasama tentang ekonomi seperti Perjanjian Perdagangan Bebas Bilateral Uni Eropa – Vietnam (FTA) yang baru saja ditantanganani, anggota Perjanjian Kemitraan Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans Pasifik (CPTPP), sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2020, Vietnam akan mengembangkan secara baik peranan poros  dalam memimpin ASEAN dan menjadi jembatan penghubung untuk membuka potensi-potensi baru bagi ASEAN. NGUYEN YEN

Komentar

Yang lain