Mendorong Rantai Produksi yang Lengkap: Tekstil dan Produk Tekstil Vietnam Manfaatkan Peluang Perjanjian EVFTA

(VOVWORLD) - Sudah lebih dari sebulan, Perjanjian  Perdagangan Bebas Vietnam-Uni Eropa diberlakukan. Bagi Vietnam, perjanjian tersebut menciptakan peluang besar dalam ekspor, membantu diversifikasi pasar dan barang ekspor, khususnya produk unggulan Vietnam seperti tekstil dan produk tekstil. Untuk mendapat prioritas dari perjanjian ini, cabang tekstil dan produk tekstil Vietnam senantiasa  berupaya menyempurnakan diri dan mengatasi banyak tantangan, di antaranya tantangan yang paling besar adalah prinsip tentang asal-usul barang. 
Mendorong Rantai Produksi yang Lengkap: Tekstil dan Produk Tekstil Vietnam Manfaatkan Peluang Perjanjian EVFTA - ảnh 1 Ilustrasi (Sumber: VOV)

Dengan perjanjian EVFTA, 100%  barang tekstil dan produk tekstil Vietnam akan mendapat pengurangan tarif impor menjadi 0%, maksimal 7 tahun sejak perjanjian tersebut efektif. Uni Eropa akan menghapus tarif lebih dari 77% terhadap nilai ekspor tekstil dan produk tekstil Vietnam setelah 5 tahun, dan 22,7% sisanya akan dihapuskan setelah 7 tahun. Perjanjian EVFTA mempunyai makna penting dalam mendorong ekspor tekstil dan produk tekstil, khususnya ketika semua aktivitas terdampak wabah Covid-19. Seiring dengan kepentingan akan penghapusan tarif, EVFTA dengan prinsip asal-usul barang yang menuntut  “dari kain” terkait dengan tuntutan “dari benang ke atas” dari Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans Pasifik (CP TPP) akan mendorong pembentukan rantai produksi yang lengkap, meningkatkan nilai tambah bagi cabang tekstil dan produk tekstil Vietnam. Namun, pelaksanaan EVFTA dan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) generasi baru yang lain menimbulkan banyak tantangan bagi Vietnam. Than Duc  Viet, Direktur Utama Perusahaan Umum Tekstil 10 menjelaskan bahwa Perusahaan Tekstil 10 telah membuat perhitungan  strategis pengembangan sumber bahan mentah di dalam negeri, membantu badan-badan usaha memaksimalkan kepentingan EVFTA dan beberapa FTA generasi baru lainnya.

“Di antara berbagai jenis barang dari Perusahaan Tekstil 10 yang sedang diekspor ke Uni Eropa, ada beberapa jenis barang yang langsung dikenakan tarif 0%. Kami bisa menggunakan rantai pasokan tekstil dan produk tekstil untuk bisa memenuhi standar asal-usul barang dari kain, tetapi juga ada beberapa produk yang belum bisa kami dapatkan di dalam negeri, karena ada beberapa badan usaha tekstil dalam negeri yang belum meningkatkan produktivitas dan belum memproduksi jenis barang yang kami butuhkan. Namun, menurut hemat saya, itu hanya kesulitan-kesulitan jangka  pendek. Perjanjian EVFTA akan memberikan kepentingan yang sangat besar. Kami menilai, yang paling penting bagaimana badan-badan usaha tekstil dan badan-badan usaha konveksi Vietnam akan membentuk rantai pasokan  dan melakukan investasi berupa macam-macam jenis barang yang bisa memenuhi kebutuhan badan-badan usaha konveksi”.

Mendorong Rantai Produksi yang Lengkap: Tekstil dan Produk Tekstil Vietnam Manfaatkan Peluang Perjanjian EVFTA - ảnh 2 Than Duc  Viet, Direktur Utama Perusahaan Umum Tekstil 10 (Foto: baodautu.vn)

Dibandingkan dengan FTA-FTA  dimana Vietnam menjadi anggotanya, prinsip asal-usul barang yang diterapkan EVFTA mempunyai banyak hal yang baru dan lebih rumit, baik dalam  kriterium maupun semua ketentuan terkait. Realisasi bagi cabang tekstil dan produk tekstil Vietnam untuk mendapatkan tarif impor prioritas menurut EVFTA, tuntutannya tidak lain, tekstil harus diproduksi di Vietnam atau di Uni Eropa, dan produk tekstil dikerjakan konveksi Vietnam. Selain itu, dalam EVFTA, ada prinsip tambahan yang  membolehkan badan usaha Vietnam bisa menggunakan tekstil asal Repubik Korea atau satu negara ketiga yang bersama-sama menandatangani FTA seperti Jepang. Le Tien Truong, Ketua Dewan Komisaris Grup Tekstil dan Produk Tekstil Vietnam mengatakan:

“Kalau bisa segera mencapai  permufakatan antara Vietnam dengan Republik Korea dan Jepang tentang prinsip asal-usul barang, untuk menjamin tambahan yang dibolehkan EVFTA, maka Vietnam selain swasembada sumber bahan  mentah  sebesar 20% dari dalam negeri, sekarang lebih dari 25% bisa berasal dari Republik Korea dan Jepang. Dengan cara ini tampaknya Vietnam bisa mempunyai peluang ganda untuk mendapat pengurangan tarif”.

Untuk mendapat semua prioritas dari EVFTA selama  bertahun-tahun tersebut, badan-badan usaha tekstil dan produk tekstil telah membuat perhitungan strategis pengembangan sumber bahan mentah di dalam negeri. Membantu badan-badan usaha untuk memaksimalkan kepentingan, tidak hanya dalam EVFTA melainkan juga dalam beberapa FTA generasi baru lainnya. Di samping itu untuk mengurangi risiko ketika proses pemusatan sumber bahan mentah dari beberapa pasar. Seiring dengan hal tersebut, Vietnam telah menaruh perhatian terhadap reformasi administrasi untuk mengatasi semua prosedur ekspor-impor bagi badan usaha, dan menyempurnakan kerangka hukum untuk memenuhi semua syarat tentang tenaga kerja, lingkungan, kepemilikan intelektual yang sesuai dengan standar internasional serta standar-standar lainnya, dan proses pengelolaan yang ditentukan Uni Eropa.

Bagi badan-badan usaha Vietnam, Perjanjian EVFTA diharapkan akan memberikan peningkatan pangsa pasar  ekspor ke pasar Uni Eropa untuk jangka panjang. Seiring dengan hal itu, perjanjian ini akan mendorong pembentukan rantai produksi lengkap dari hulu sampai hilir, meningkatkan nilai tambah bagi cabang tekstil dan produk tekstil Vietnam, serta berangsur-angsur mengurangi ketergantungan pada impor bahan mentah. 

Komentar

Yang lain