AS dan tantangan-tantangan pasca pemilu

(VOVWORLD) - Gelanggang politik Amerika Serikat (AS) baru saja mengalami pemilihan umum (pemilu) sela  Kongres  dengan persaingan yang paling keras selama bertahun-tahun ini.  Perlombaan untuk merebut kursi  di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat AS telah berakhir sekaligus merupakan saat AS kembali ke situasi kongkrit untuk menghadapi tantangan-tantangan yang sekarang sedang ada. 
AS dan tantangan-tantangan pasca pemilu - ảnh 1Presiden AS, Donald Trumpi pada acara orasi mengimbau dukungan  menjelang pemilu Kongres sela. (Foto: Reuters) 

Dalam pemilu penting  ini, para pemilih AS telah  memilih seluruh DPR, satu per tiga kursi di Senat, 36 gubernur negara bagian dan kira-kira 6000 kursi dalam lembaga-lembaga legislatif tingkat negara bagian di seluruh negeri. Menjelang pemilu ini, Partai Republik pimpinan Presiden Donald Trump menguasai hak kontrol baik di DPR maupun di Senat.  

Pemilu sela tahun ini dimisalkan seperti satu pemilu presiden lebih dini, menilai tarap kepercayaan warga terhadap perseorangan Presiden Donald Trump dan Partai Republik maupun terhadap pengarahan AS, hubungan ras, sosial dan kewibawaan AS  di dunia.

Perlombaan yang keras.

Sebelum pemilu ini, Partai Republik bertekat membela posisi mayoritas baik di Senat maupun di DPR pada latar Partai Demokrat melakukan ofensif keras terhadap  kebijakan-kebijakan yang diajukan oleh Presiden Donald Trump. Selama hari-hari terakhir dalam kampanye pemilihan, nama-nama utamadari kedua pihak seperti Presiden Donald Trump, Wakil Presiden Mike Pence, mantan Presiden Barack Obama terus-menerus melakukan orasi untuk melakukan lobi bagi partainya dan mengecam lawannya.

Persaingan keras antara dua Partai besar di AS juga  termanifestasikan di tarap biaya untuk kampanye pemilu. Menurut statistik, dua partai tersebut telah membayai hampir 5 miliar USD bagi aktivitas-aktivitas kampanye pemilu. Ini merupakan angka rekor bagi satu pemilu sela Kongres di AS. Sebagian besar uang tersebut dibayai untuk periklanan-periklanan di semua media, telepon otomatis atau surat lembaran.

Benar seperti prakiraan kalangan ahli, pemilu sela di AS kali ini sangat dramatis.  Sepanjang proses penghitungan suara,  jumlah suara yang diperoleh dua Partai di DPR dan di Senat selalu merapati dan saling berganti posisi. Selisih kartu suara tidak berarti, khususnya  di DPR. Hal ini tidak hanya menunjukkan perlombaan yang keras dalam pemilu sela di AS, melainkan juga memanifestasikan perpecahan yang mendalam di kalangan pemilih AS.

Kemudahan dan tantangan.

Hasil pemilu sela tahun ini merupakan ujian terhadap perseorangan Presiden Donald Trump dan Partai Republik. Pemilih mencatat bahwa setelah 2 tahun sejak dilantik, Presiden Donald Trump mencapai kemenangan-kemenangan besar dengan keputusan-keputusan yang bersifat titik balik. Kebijakan pemangkasan pajak telah membantu mendorong perkembangan perekonomian dengan laju pertumbuhan yang stabil. GDP dalam dua triwulan paling belakangan ini mencapai 4,2% dan 3,5%, persentase pengangguran yang diumumkan pada 15 Oktober lalu  turun menjadi hanya tinggal 3,7% (tarap paling rendah dari bulan Desember 1969). Kepercayaan konsumen AS sedang berada di tarap tinggi dalam waktu 18 tahun ini, laba yang dicapai oleh badan-badan usaha AS sedang mendekati tarap rekor, Bank Cadangan Federal (FED) terus-menerus meningkatkan suku bunga bersandarkan pada penilaian-penilaian yang optimis tentang pertumbuhan perekonomian AS.

Secara umum, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diajukan oleh Presiden Donald Trump sesungguhnya telah mengembangkan pengaruh menurut arah positif, menciptakan satu pemacu terhadap perekonomian AS yang sudah suram sebelumnya.

Namun, di samping prestasi-prestasi yang telah dicapai, beberapa kebijakan yang diajukan oleh Presiden Donald Trump juga menimbulkan hal-hal yang kontroversial dalam kabinet politik AS. Penarikan diri keluar serentetan permufakatan dan  organisasi internasional atau pandangan AS dalam mendukung kuat Israel tentang masalah Jerussalem membuat perselisihan internal AS semakin menjadi mendalam. Khususnya, belakangan ini, paket-paket pos yang berisi alat ledak  telah dikirim kepada serentetan politisi, tokoh yang punya pengaruh penting, maupun beberapa kantor berita besar di AS. Hal ini telah membuat suasana politik yang sudah pengap  dan penuh dengan perpecahan di AS menjadi tegang lebih dari yang sudah-sudah. Belum dikatakan tentang beberapa penembakan sehingga menimbulkan korban menjelang pemilu. Faktor-faktor ini sedang menciptakan psykologi yang tidak tenang di kalangan massa rakyat. Selain itu, Pemerintah AS juga harus memecahkan masalah-masalah yang mendesak lainnya seperti pemangkasan biaya kesehatan, peningkatan gaji, pemberantasan korupsi.

AS menjelang pemilu sudah ada banyak masalah yang perlu dipecahkan. Dan setelah pemilu ialah perpecahan yang mendalam di kalangan masyarakat AS tentang politik memimpin Tanah Air.  Sekarang,  hal yang paling diharapkan oleh para pemilih dari kedua partai barang kali ialah menyembuhkan satu negeri yang mengalami banyak polarisasi  pada latar lingkungan politik di AS  sedang berada dalam  situasi yang paling  mengalami perpecahan sejak  perang sipil 1861-1865.

Komentar

Yang lain