Demi ASEAN satu komunitas, satu orientasi

(VOVworld)-  Pada Senin, 9 July, Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam Pham Binh Minh mengepalai delegasi Vietnam untuk menghadiri Konferensi ke-45 Menlu ASEAN (AMM-45) dan Konferensi-konferensi yang bersangkutan yaitu Konferensi Menlu ASEAN dengan para mitra dialog (PMC), Forum Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS) dan Forum ke-19 Kawasan ASEAN (ARF) di Phnompenh, Kamboja. Delegasi Vietnam menghadiri AMM-45 dan semua konferensi yang bersangkutan lainnya untuk memperkokoh solidaritas dan kerjasama ASEAN, memperkuat peranan inisiatif dan tanggung-jawab ASEAN terhadap perdamaian dan keamanan kawasan, mempertahankan peranan inisiatif ASEAN dalam situasi baru, memperkuat hubungan kerjasama dengan semua mitra dialog, bersama-sama memberikan sumbangan terhadap perdamaian, keamanan dan perkembangan di kawasan, bersamaan itu, turut meningkatkan lebih lanjut lagi peranan dan posisi Vietnam. 



  Demi ASEAN satu komunitas, satu orientasi - ảnh 1        

Menlu Vietnam Pham Binh Minh di depan Konferensi ke45 ASEAN
(Foto: vietnamplus.vn)

Semua konferensi kali ini adalah konferensi-Konferensi Menteri tahunan yang penting di kawasan dengan partisipasi Menlu dan Kepala 27 negara dan organisasi. Titik berat semua konferensi ini ialah berfokus meninjau situasi kerjasama ASEAN, antara ASEAN dengan semua mitra dialog selama waktu lalu, membahas orientasi untuk memperkuat hubungan-hubungan kerjasama ini dalam waktu mendatang, berbahas tentang beberapa masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama, terutama, masalah-masalah yang bersangkutan dengan perdamaian dan keamanan kawasan.

          Dalam menghadapi perkembangan-perkembangan yang rumit di dunia dan kawasan, dari tempat-tempat panas bentrokan sampai bahaya perubahan iklim, akibat krisis ekonomi, keuangan dan lain-lain, maka semua negara anggota ASEAN mengerti dan menunggu-nunggu adanya satu lingkungan yang damai dan stabil untuk bersama-sama berkembang. Justru oleh karena itu, semangat bersama dari semua konferensi kali ini ialah ASEAN perlu meneruskan semua upaya kerjasama demi perdamaian, keamanan dan perkembangan bersama di kawasan. Menurut Menlu Vietnam Pham Binh Minh, pada periode sekarang ini, ASEAN perlu memperluas solidaritas dan bertekad memperkuat pelaksanaan Peta Jalan Pembangunan Komunitas ASEAN. Beliau mengatakan: “Perlu terus memperkuat peranan sentral ASEAN, memperkuat semua struktur di kawasan, mengembangkan peranan ASEAN dengan luar kawasan. ASEAN perlu memperkuat sumbangannya untuk mempertahankan perdamaian dan kestabilan di kawasan, memperkuat semua mekanisme perilaku maupun prinsip yang sudah ada yaitu Perjanjian Kerakraban dan Kerjasama maupun Deklarasi tentang perilaku semua pihak di Laut Timur (DOC) dan menuju ke pembangunan Kode Etik tentang perilaku semua pihak di Laut Timur (COC)”.    

Demi ASEAN satu komunitas, satu orientasi - ảnh 2

Ilustrasi
(Foto: congdong.cz)

Kalau meninjau kembali masa setahun lalu, yaitu sejak Konferensi ke- 44 Menlu ASEAN yang diadakan di Bali, Indonesia, Vietnam selalu berusaha melaksanakan semua komitmennya demi tujuan membangun satu komunitas ASEAN dalam komunitas semua negara di seluruh dunia. Tidak hanya memperkuat kerjasama internal ASEAN, tapi Vietnam juga dengan aktif memperluas hubungan luar negeri antara ASEAN dengan semua mitra dialog di luar kawasan. Dari bulan July tahun ini, Vietnam telah resmi memegang peranan sebagai negara koordinator dalam hubungan dialog antara ASEAN dengan Uni Eropa dengan prioritas-prioritas yang kongkrit, misalnya terus menggelarkan program kerja ASEAN-Uni Eropa tentang perdagangan dan investasi, memperkuat semua perundingan tentang Perjanjian Perdagangan Bebas bilateral (FTA) antara Uni Eropa dan semua negara ASEAN. Vietnam akan memperkuat konsultasi dengan ASEAN dan Uni Eropa untuk mendengarkan hasrat dan melaksanakan peranan sebagai jembatan penghubung antara ASEAN dengan Uni Eropa  merangsang Uni Eropa mengeluarkan komitmen-komitmen politik dan tindakan yang kongkrit untuk memberikan sumbangan terhadap hubungan menyeluruh antara ASEAN dengan Uni Eropa, memperkokoh perdamaian, kestabilan dan perkembangan di kedua kawasan. Dalam hubungan dengan semua mitra lainnya, Vietnam juga memberikan banyak sumbangan yang praksis. Misalnya, dengan Tiongkok, dari bulan November 2011, dengan peranan sebagai negara koordinator hubungan ASEAN-Tiongkok, Vietnam dan semua negara ASEAN telah melakukan konsultasi tentang penyusunan Kode Etik tentang perilaku semua pihak di Laut Timur (COC) sebagai dasar bagi ASEAN untuk melakukan konsultasi dengan Tiongkok dalam menyusun Kode Etik ini. Naskah ini telah diselesaikan dalam internal ASEAN pada akhir bulan Juni lalu dan dikonsultasikan dengan Tiongkok dalam rangka Konferensi kali ini. Menurut Deputi Menlu Vietnam Pham Quang Vinh, rancangan naskah ini disusun diatas dasar mewarisi hal-hal yang pokok dari  (DOC) yang sudah ditandatangani oleh ASEAN dan Tiongkok pada 10 tahun lalu di Phnompenh, Kamboja.


Akan tetapi, COC ditingkatkan dalam taraf yang lebih tinggi dengan pasal-pasal yang bersifat mengikat dalam memecahkan sengketa antara semua pihak di Laut Timur, sesuai dengan semangat menaati hukum internasional, khususnya Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982, maupun menaati Perjanjian Kerakraban dan Kerjasama yang sudah ditandatangani antara ASEAN dan Tiongkok. Deputi Menlu Vietnam Pham Quang Vinh memberitahukan: “Selama 10 tahun ini telah ada DOC yang ditandatangani oleh ASEAN dan Tiongkok. Deklarasi ini telah mengajukan prinsip-prinsip dari hukum internasional, terutama konvensi Hukum Laut untuk memecahkan secara damai semua sengketa, mengajukan perilaku semua pihak. Akan tetapi, selama 10 tahun ini, kita juga menyaksikan bahwa di satu segi, DOC mengembangkan kegunaannya sebagai naskah dasar untuk mengatur tindakan semua negara, melainkan di segi lagi juga menimbulkan masalah-masalah rumit yang bersangkutan dengan perdamaian, kestabilan, keamanan dan keselamatan pelayaran di kawasan.  Justru oleh karena itu, semua negara ASEAN menyatakan bahwa sudah sampai waktunya, kawasan memerlukan adanya satu instrumen agar  bisa menjamin dan memberikan sumbangan yang lebih efektif  terhadap perdamaian, keamanan dan keselamatan pelayaran di kawasan dan itulah COC”. 

Demi ASEAN satu komunitas, satu orientasi - ảnh 3

Ilustrasi
(Foto: docbao.vn)

Meneruskan pedomen “berinisiatif, aktif dan bertanggung-jawab”, kehadiran Menlu Vietnam Pham Binh Minh dalam semua konferensi kali ini akan memberikan sumbangan-sumbangan penting, memperkuat solidaritas ASEAN maupun merekomendasikan semua titik berat prioritas ASEAN dan kawasan. Di depan mata ASEAN adalah “satu komunitas, satu nasib” seperti tema yang diajukan oleh Kamboja, negara ketua ASEAN 2012.Dengan tujuan ini, ASEAN akan menjadi kuat di tiga pilar yaitu politik-keamanan, ekonomi dan sosial-budaya”. Bersama dengan semua negara ASEAN lainnya, Vietnam sedang berupaya memperkuat konektivitas dan mempersempit kesenjangan dalam perkembangan, mempertahankan peranan sentral ASEAN untuk berhasil membangun satu komunitas yang kuat, berkonektivitas secara erat dan berkembang secara berkesinambungan pada tahun 2015./.

          

Komentar

Yang lain