Hubungan Vietnam-Jepang Menuju ke Penggalan Jalan Perkembangan yang Baru

(VOVWORLD) - Presiden Vietnam, Vo Van Thuong dan Istri melakukan kunjungan resmi ke Jepang dari tgl 27 hingga tgl 30 November. Kunjungan tersebut merupakan tonggak penting selama separuh abad kerja sama antara dua negara di Asia (1973-2023), turut memperdalam lebih lanjut hubungan politik, diplomatik, ekonomi, perdagangan, dan investasi antara dua negara pada penggalan jalan perkembangan selanjutnya. 
Hubungan Vietnam-Jepang Menuju ke Penggalan Jalan Perkembangan yang Baru - ảnh 1Bendera Nasional dua negara Jepang-Vietnam (Foto: dangcongsan.vn)

 

Kemitraan Tepercaya di Banyak Bidang

 

Hubungan Vietnam-Jepang selama lima puluh tahun ini, terutama setelah sembilan tahun ditingkatkan menjadi Kemitraan strategis yang intensif dan ekstensif pada tahun 2014, telah mencapai perkembangan-perkembangan kuat. Silaturahmi tingkat tinggi dan berbagai tingkat berlangsung secara bergelora. Yang patut diperhatikan ialah selama enam tahun ini, kegiatan pertukaran tingkat tinggi antara dua negara berlangsung secara terus-menerus seperti: kunjungan bersejarah dari Kaisar dan Permaisuri Kiko Jepang ke Vietnam pada tahun 2017, Perdana Menteri (PM) Jepang, Suga Yoshihide memilih Vietnam sebagai destinasi bagi perlawatan pertamanya setelah dilantik pada tahun 2020. Setahun setelahnya, (pada November tahun 2021), PM Vietnam, Pham Minh Chinh mengunjungi Jepang, dan sebagainya. Pada tahun ini, hubungan diplomatik Jepang-Vietnam telah mencapai permulaan yang baik dengan pembicaraan telepon antara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong dengan PM Jepang, Kishida Fumio (pada bulan Februari), selanjutnya ialah kunjungan Putra Mahkota Akishino dan Putri Kiko ke Vietnam pada bulan September. Duta Besar (Dubes) Jepang di Vietnam, Yamada Takio menilai:

“Pada tahun ini, Vietnam dan Jepang memperingati HUT ke-50 hubungan diplomatik. Hubungan antara dua negara dinilai sedang berada pada tahap yang terbaik dari dulu hingga sekarang dan dikaitkan secara kuat-kuat yang belum pernah ada selama ini di semua bidang”.

Kerja sama ekonomi menjadi aksentuasi dalam hubungan Vietnam-Jepang. Selama berhatun-tahun ini, Jepang secara terus-menerus menjadi mitra investasi dan pemberi bantuan pembangunan resmi (ODA) papan atas di Vietnam. Nilai perdagangan bilateral mencapai sekitar 50 miliar USD pada tahun lalu. Yang patut diperhatikan ialah selama enam tahun terus-menerus, Vietnam menjadi negara kedua tempat di mana badan-badan usaha Jepang ingin memperluas bisnis. Ozawa Kenichi, Direktur Jenderal Proyek Tamagawa Vietnam memberitahukan:

Kami memilih  Zona Industri Song Khoai (Provinsi Quang Ninh) menjadi tempat untuk menginvestasikan proyek di Vietnam. Pada masa depan, kami berkomitmen terus memprioritaskan pembaruan teknologi dan berkembang bersama-sama dengan pelanggan. Kami sangat menghargai hubungan dan kerja sama jangka panjang dengan Provinsi Quang Ninh, ingin terus menerima bantuan dari pemerintahan daerah”.

Ketika  menilai peranan badan-badan usaha Jepang, Menteri Perencanaan dan Investasi Vietnam, Nguyen Chi Dung menilai:

Badan-badan usaha Jepang akan semakin memberikan kontribusi yang lebih penting pada perkembangan sosial-ekonomi Vietnam pada tahap mendatang. Mereka sangat menghargai kebijakan-kebijakan Vietnam seperti kelonggaran, iklim yang kondusif, daya tarik, dan khususnya stabilitas institusi. Di samping itu ialah kekompakan dari berbagai tingkat pemerintahan sehingga menciptakan kepercayaan yang lebih besar bagi badan-badan usaha Jepang”.

 

Membuka Tahapan Kerja Sama yang Baru

 

Dengan hubungan kerja sama yang erat dan efektif, kunjungan resmi Presiden Vietnam, Vo Van Thuong ke Jepang tidak hanya menjadi salah satu aksentuasi penting pada tahun peringatan HUT ke-50 hubungan diplomatik Vietnam-Jepang saja, melainkan juga membuka satu tahapan baru dan baik dalam hubungan antara dua negara. Kunjungan tersebut tidak hanya memperkokoh hubungan kerja sama yang sudah ada saja, melainkan juga membuka kerja sama di bidang-bidang baru yang menjadi minat bersama seperti menghadapi perubahan iklim, transformasi hijau, transformasi digital, dan sebagainya.

Dubes Jepang di Vietnam, Yamada Takio menyatakan bahwa selain meninjau kembali semua perkembangan dalam hubungan Jepang-Vietnam dari dulu hingga sekarang, kunjungan tersebut juga menyampaikan pesan bahwa kerja sama antara Jepang dan Vietnam tidak hanya merupakan hubungan bilateral, tapi sedang menjadi hubungan yang bisa bersama-sama menyumbangkan perdamaian dan kemakmuran di kawasan dan di dunia. Dengan pandangan yang bersama, Deputi Harian Menteri Luar Negeri Vietnam, Nguyen Minh Vu menilai:

Pada waktu mendatang, hubungan antara dua negara akan tidak hanya di segi kerja sama bilateral saja, melainkan juga  akan terus diperluas dan dikembangkan di segi regional dan global. Khususnya berkat adanya keanggotaan dua negara di banyak forum regional dan internasional yang penting, pastilah koordinasi antara dua negara akan diperkuat di forum-forum regional dan internasional, memberikan kontribusi-kontribusi praktis dan konkret pada perdamaian, stabilitas, kerja sama, perkembangan bersama di kawasan dan di dunia”.

Hubungan Vietnam-Jepang sedang berada pada tahap sejarah yang terbaik, pantas dengan posisi hubungan kemitraan komprehensif yang intensif dan ekstensif di atas dasar ketulusan dan ketepercayaan, demi perdamaian, kerja sama, dan perkembangan. Kunjungan resmi Presiden Vietnam, Vo Van Thuong ke Jepang akan turut memperkuat lebih lanjut kepercayaan politik, mendorong penggelaran dengan efektif semua segi kerja sama antara dua negara dalam penggalan jalan selanjutnya. 

Berita Terkait

Komentar

Yang lain