Hubungan Vietnam-Rusia terus mencapai prestasi-prestasi baru

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Rusia, Dmitry Medvedev kini sedang melakukan kunjungan resmi di Vietnam atas undangan PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc. Sekarang hubungan antara Federasi Rusia dan Vietnam sedang berkembang secara baik.
Hubungan Vietnam-Rusia terus mencapai prestasi-prestasi baru - ảnh 1 Hubungan Vietnam-Rusia terus mencapai prestasi-prestasi baru (Ilustrasi : internet)

Kunjungan yang dilakukan PM Demitry Medvedev di Vietnam kali ini berlangsung setelah kunjungan yang dilakukan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV), Presiden Vietnam, Nguyen Phu Trong di Rusia sebagai Sekjen KS KPV. Kunjungan ini akan menciptakan pemacu penting, mempercepat laju pelaksanaan semua permufakatan yang telah dicapai antara pemimpin senior dua negara.

Hubungan Vietnam-Rusia mencapai banyak prestasi besar di segala bidang

Hubungan kerjasama antara dua negara Vietnam-Federasi Rusia telah mengalami banyak tantangan, waktu sedang berkembang kuat secara intensif dan ekstensif dengan prestasi-prestasi besar di segala bidang: politik, ekonomi, keamanan pertahanan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan. Hubungan politik dengan kepercayaan tinggi yang semakin diperkuat melalui mekanisme pertukaran delegasi dan pertemuan bilateral permanen di berbagai tingkat, khususnya tingkat tinggi dan mekanisme konsultasi dan dialog strategis.

Kunjungan yang dilakukan Sekjen, Presiden Nguyen Phu Trong pada September lalu di Federasi Rusia telah menciptakan impuls baru, memperdalam lebih lanjut lagi hubungan kemitraan strategis dan komprehensif antara dua negara. Dua fihak telah berbahas tentang semua masalah dalam hubungan bilateral. Dua negara telah berbagi pandangan yang sama di bidang politik, saling membantu untuk memangani masalah tidak hanya di Vietnam dan Federasi Rusia saja, tapi juga di dunia.

Dalam kunjungan ini, 15 naskah telah ditandatangani tentang kerjasama di bidang-bidang industri, perbankan dan keamanan informasi. Dua fihak sepakat menciptakan tenaga pendorong bagi Perjanjian Perdagangan Bebas antara Persekutuan Ekonomi Eurasia dan Vietnam untuk mengembangkan efektivitasnya. Setelah dua tahun perjanjian ini berlaku, nilai perdagangan Vietnam-Rusia mencapai 3,55 miliar USD pada tahun 2017, meningkat 31% terbanding dengan tahun 2016, sedangkan dalam waktu 9 bulan awal tahun 2018 telah mencapai 3,4 miliar USD, meningkat kira-kira 37% terbanding dengan masa yang sama tahun 2017. Duta besar Vietnam di Federasi Rusia, Ngo Duc Manh mengatakan: “Rusia merupakan pasar besar dengan populasi lebih dari 140 juta jiwa dan ada banyak orang Vietnam yang sedang hidup di sana. Vietnam juga merupakan negara pertama yang menandatangani perjanjian FTA dengan Persekutuan Ekonomi Eurasia, maka ini merupakan kesempatan besar bagi badan-badan usaha Vietnam. Pertama-tama, kita bisa memberikan barang-barang yang bersifat komplementer bagi Rusia seperti produk dari daereah tropis misalnya buah-buahan. Hal yang menggembirakan yalah barang Vietnam mempunyai kualitas yang semakin tinggi dan memenuhi tuntutan yang semakin tinggi dari warga Rusia. Selain itu, kita mempunyai banyak orang Vietnam di Rusia yang sudah mengenal Rusia, mengerti kebudayaan Rusia dan justru merekalah merupakan jembatan penghubung bagi barang dagangan Vietnam dan Rusia”.

Yang patut diperhatikan yalah pada waktu belakangan ini, hubungan antar-daerah dua negara berkembang kuat dan semakin menjadi praksis, lebih memperhatikan kerjasama ekonomi, perdagangan, investasi, kebudayaan dan pendidikan. Tentang pendidikan, pada beberapa tahun belakangan ini, Pemerintah Rusia telah memberikan kira-kira 1000 beasiswa kepada mahasiswa Vietnam yang menempuh kuliah di berbagai Universitas di Rusia, jumlah yang lebih tinggi terbanding dengan zaman Uni Soviet.

Bidang-bidang pariwisata, kebudayaan, temu pergaulan rakyat terus diperhebat. Dua fihak sering mengadakan Hari-hari Budaya, Pekan Budaya, pameran-pameran, lokakarya yang memperkenalkan negeri dan manusia satu sama lain. Meskipun mendapat syarat yang begitu kondusif, tetapi di samping itu dua negara masih ada banyak potensi yang belum tuntas di manfaatkan. Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengolahan dan Ekspor Hasil Perikanan Vietnam (VASEP), Truong Dinh Hoe, salah satu di antara bidang-bidang itu yalah hasil perikanan. Dia mengatakan: “Perekonomian Rusia dalam proses pemulihan, maka mungkin kebutuhan belum kuat dan khususnya Rusia juga merupakan negara yang mempunyai sumber hasil perikanan maka mungkin mempunyai banyak pilihan lainnya. Masih ada satu masalah yang belum bisa ditangani yalah memperluas daftar badan usaha yang mempunyai cukup syarat untuk ekspor ke pasar Rusia”.

Kunjungan menciptakan tenaga pendorong baru bagi hubungan Vietnam-Rusia

Vietnam selalu menganggap Rusia sebagai mitra penting papan atas dalam kebijakan hubungan luar negerinya dan sebaliknya, Vietnam ditempatkan oleh Rusia sebagai negara yang penting paling primer di kawasan Asia Tenggara, maka kebutuhan memperkuat dan memperhebat kerjasama muncul dari dua fihak. Masalahnya yalah harus dengan giat melaksanakan semua komitmen dan permufakatan yang telah ditandatangani untuk memberikan prestasi-prestasi baru dalam hubungan kerjasama antara dua negara. Kunjungan yang dilakukan PM Demitry Medvedev di Vietnam kali ini menyatakan tekad dari pemimpin senior dua negara dalam memperdalam lebih lanjut lagi hubungan kemitraan strategis dan komprehensif Rusia- Vietnam, memberikan hasil-hasil baru di segi politik dan ekonomi.

Komentar

Yang lain