Presiden Cile Sebastian Pinera Echenique
(Foto: vov.vn)

Walaupun jarak geografinya jauh, tetapi Vietnam dan Cile mempunyai hubungan baik di atas dasar sejarah yang istimewa. Pada masa Vietnam berjuang untuk merebut kemerdekaan bangsa dan menyatukan Tanah Air, banyak gerakan solidaritas dan dukungan terhadap Vietnam telah berkembang kuat di Cile. Ketika perang perlawanan tersebut memasuki tahap yang amat sengit, Cile adalah negara ke-2 di Amerika Latin setelah Kuba resmi menggalang hubungan diplomatik dengan Vietnam. Peristiwa tersebut telah membuka satu halaman baru bagi sejarah hubungan Vietnam – Cile. Pada tahun 1990, Vietnam dan Cile resmi menggalang hubungan diplomatik pada tingkat Duta Besar. Sejak itu, hubungan antara dua negara berkembang secara intensif, ekstensif dan efektif. 

Presiden Vietnam Truong Tan Sang dan Presiden Cile Sebastian
(Foto: truongtansang.net)

Duta Besar Cile di Vietnam Fernando Urrutia mengatakan: "Cile tidak hanya merupakan salah satu diantara negara-negara pertama di Amerika Latin yang menggalang hubungan diplomatik dengan Vietnam pada tanggal 25 Maret 1971 saja, tetapi selama 40 tahun ini, hubungan antara dua negara kita telah berkembang secara sangat kuat. Hubungan yang baik pada masa lampau justru merupakan fundasi yang baik bagi Vietnam dan Cile untuk terus mendorong kerjasama demi kesejahteraan masing-masing negara.

Dubes Cile Sebastian dan PM Vietnam Nguyen Tan Dung
(Foto: moit.gov.vn)

Pada tahun-tahun belakangan ini, pimpinan senior dua negara sering melakukan pertemuan untuk membahas dan menentukan arah kerjasama. Dua negara memiliki banyak kesamaan, maka bisa melakukan kerjasama yang saling menguntungkan, khususnya di bidang-bidang pengembangan eksploitasi mineral, iptek, pertanian, pendidikan, dll. Cile menitik-beratkan dan mengutamakan hubungan dengan Vietnam. Cile ingin bekerjasama dengan Vietnam dalam menerapkan iptek dan teknologi baru di bidang eksploitasi mineral dan penjagaan lingkungan ekologi. 

Dengan banyak pengalaman dan prestasi yang dicapai di bidang pertanian, Cile juga bisa bekerjasama dengan Vietnam untuk mengembangkan teknologi pengolahan hasil pertanian, ekspor buah-buahan dan teknologi bahan makanan, dll. Pada pihaknya, Vietnam juga menitik-beratkan hubungan kerjasama dengan Cile dan bersedia bekerjasama dengan Cile di bidang-bidang unggulan yang dimiliki dua pihak. Para pemimpin Vietnam telah berulang-kali menyatakan kesediaannya untuk menjadi jembatan penghubung bagi Cile untuk mengembangkan kerjasama dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Sebaliknya, Cile juga menantikan Vietnam bisa menjadi ujung jembatan koridor supaya produk Cile bisa datang ke pasar-pasar lain di Asia Tenggara. 

Satu seminar badan usaha Vietnam - Cile
(Foto: moit.gov.vn)

Duta Besar Cile di Vietnam Fernando Urrutia mengatakan bahwa "Sebagai satu pasar dengan jumlah penduduk sebanyak 17 juta jiwa, pendapatan per kapita rata-rata sebesar 14.000 USD per tahun, Cile tidak hanya merupakan satu pasar impor yang besar bagi produk-produk Vietnam saja, tetapi juga merupakan jembatan penghubung bagi produk Vietnam untuk bisa datang ke kawasan Amerika Latin yang luas. Selain itu, dua negara Vietnam dan Cile juga sedang bekerjasama erat dalam kerangka Perjanjian Kemitraan Ekonomi Strategis Lintas Pasifik (TPP). Di samping hubungan ekonomi perdagangan, kita bisa sebaiknya bisa mendorong hubungan-hubungan yang lain seperti hubungan kerjasama kebudayaan dan persahabatan. Karena hal tersebut tidak hanya berpengaruh secara positif terhadap ekonomi dan perdagangan saja, tetapi juga memperkuat pengertian antara dua negara yang walaupun jauh secara geografi tapi dekat di dalam hati".

Perjanjian Kemitraan Ekonomi Strategis Lintas Pasifik
(Foto: vietnamplus.vn)

Sampai sekarang, Vietnam dan Cile telah menanda-tangani kira-kira 20 naskah kerjasama di bidang politik-diplomatik, ekonomi-perdagangan, ilmu pengetahuan-teknologi, kebudayaan, pariwisata, dll, yang dianggap sebagai dasar hukum bagi hubungan kerjasama antara dua negara. Nilai perdagangan antara dua negara meningkat drastis, dari 18 juta USD pada tahun 2000 menjadi kira-kira 500 juta USD pada tahun 2011. Pada tahun 2007, Cile telah resmi mengakui status ekonomi pasar di Vietnam. Khususnya pada tanggal 11 November 2011, Vietnam dan Cile telah resmi menanda-tangani Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) setelah delapan putaran perundingan dalam waktu tiga tahun. Ketika FTA ini menjadi efektif, Cile mungkin akan mengekspor ke Vietnam beberapa jenis barang seperti daging babi, buah-buahan dan jus buah-buahan dengan pajak prioritas. Vietnam bisa mengekspor ke Cile barang alas kaki, beras, barang tekstil dan produk tekstil, kopi, dll dengan tarif yang rendah.

Badan-badan usaha Cile mencari kesempatan kerjasama di Vietnam
(Foto: baocongthuong.com.vn)