Memperkuat hubungan Vietnam-Kuweit

(VOVworld) - Perdana Menteri (PM) Negara Kuweit, Sheikh Jaber Mubarak Al-Hamad Al-Sabad memulai kunjungan resmi  tiga hari di Vietnam, pada Kamis (5/5). Kunjungan ini  bertujuan mendorong hubungan kerjasama dan persahabatan antara dua negara di banyak bidang, khususnya perdagangan, permigasan, ketenaga-kerjaan, pertanian dan pariwisata. 

Memperkuat hubungan Vietnam-Kuweit - ảnh 1
PM  Negara Kuweit, Sheikh Jaber Mubarak Al-Hamad Al-Sabad memulai kunjungan resmi tiga hari di Vietnam, pada 5 Mei 2016


Pada 40 tahun lebih yang lalu, pada tanggal 10 Januari 1976, Vietnam dan Kuweit telah menggalang hubungan diplomatik, Kuweit merupakan salah satu diantara negara-negara pertama di Timur Tengah yang menggalang hubungan diplomatik dengan Vietnam segera setelah  negeri Vietnam menjadi satu. Kuweit juga merupakan negara pertama diantara negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang membuka  Kedutaan Besarnya di kota Hanoi dan Konsulat Jenderal di kota Ho Chi Min pada tahun 2007.


Hubungan kerjasama yang efektif.

Vietnam dan Kuweit punya kesamaan yaitu aspirasi kemerdekaan, kebebasan dan perdamaian. Rakyat dua negeri  bersama mengalami  perjuangan yang  susah payah untuk mencapai tujuan-nya yang bernilai itu. Dalam periode mengalami kesulitan, rakyat Vietnam selalu mendapatkan bantuan yang bernilai dan solidaritas kuat dari Pemerintah dan rakyat Kuweit. Rakyat Vietnam selalu mencatat bantuan dan perasaan itu. Dewasa ini,  hubungan persahabatan tradisional antara dua negara terus berkembang kuat di banyak bidang. Pimpinan dua negara telah melakukan kunjungan-kunjungan persahabatan satu sama lain selama bertahun-tahun ini. Khususnya,  kunjungan resmi  yang dilakukan PM Negara Kuweit, Sheikh Nasser Al-Mohammad Al-Jaber Al-Sabah di Vietnam pada bulan Mei 2007 dan kunjungan resmi di Kuweit yang dilakukan oleh PM Vietnam, Nguyen Tan Dung pada bulan Maret 2009 menandai satu tonggak baru dalam sejarah hubungan dua negara.

Tentang hubungan ekonomi, dua negara telah mengalami perkembangan-perkembangan positif. Dana Kuweit tentang perkembanganekonomi Arab telah memberikan dana kepada banyak proyek perkembangan di Vietnam pada tahun 1979. Melalui Dana Perkembangan Ekonomi Arab (KFEAD), sampai sekarang, Kuweit telah mempunyai 16 proyek ODA untuk membantu proyek-proyek perkembangan tentang perhubungan, kesehatan, pendidikan, irigasi dan lain-lain…di daerah-daerah pedesaan Vietnam, turut memperbaiki secara berarti persyaratan kehidupan, produksi di daerah pemukiman warga tempat proyek. Selama beberapa tahun ini, nilai ekspor Vietnam ke pasar Kuweit meningkat, pada tahun 2015 meningkat 20 persen terbanding dengan tahun 2014. Vietnam selalu  berada dalam 10 besar negara-negara eksportir yang paling besar ke pasar Kuweit. Kontrak tentang pembangunan Kilang Minyak Nghi Son yang telah ditandatangani pada tahun 2008 antara Petro Vietnam dengan Grup Permigasan Internasional Kuweit dan dua mitra dari Jepang. Pabrik kominat ini dibangun di Nghi Son (provinsi Thanh Hoa) mempunyai total modal investasi sebanyak 10 miliar dolar Amerika Serikat. Proyek ini telah mulai dibangun pada bulan Oktober 2013 dan direncanakan akan dioperasikan secara komersial pada akhir tahun 2017. Pada bulan Maret 2016, Dinas Perancanaan dan Investasi kota Hanoi telah memberikan surat pengakuan investasi kepada proyek patungan tentang distribusi produk antara Perusahaan Permigasan Internasional Kuweit (KPI) dan perusahaan Idemitsu Kosan dari Jepang untuk mendistribusikan proyek migas di pasar Vietnam.

Tentang perdagangan, Vietnam mengekspor produk-produk seperti konfeksi, alas kaki, hasil perikanan, barang dari kayu, komputer, barang listrik, hortikultura, biji jambu monyet, kopi, teh dan lain-lain ke pasar Kuweit. Vietnam pada pokoknya mengimpor bensin, minyak, zat kimia, pupuk, bahan dari kulit dan lain-lain dari Kuweit. Bersama dengan sukses yang dicapai dalam kerjasama ekonomi, beberapa perkembangan yang positif lain juga dicatat dalam hubungan antara dua negara. Dari tahun 1996, Vietnam mulai mengirim tenaga kerja ke Kuweit. Sekarang ini ada kira-kira 600 pekerja Vietnam yang sedang bekerja di bidang-bidang pembangunan dan permigasan. Tentang pendidikan dan pelatihan, saban tahun, Kuweit memberikan bea siswa tentang bahasa dan kejuruan permigasan kepada Vietnam. Hingga sekarang, ada  kira-kira 16 mahasiswa Vietnam yang mendapat bea siswa untuk belajar bahasa Arab di Kuweit. Di bidang pariwisata, semakin ada banyak wisatawan Kuweit yang datang ke Vietnam pada hari-hari pesta dan wisata setiap tahun dan menganggap Vietnam sebagai destinasi yang mereka senangi. Vietnam adalah negara ke-37 dimana warga negaranya bisa menerima visa masuk di Bandara Internasional Kuweit. Dua pihak juga telah menandatangani beberapa perjanjian dan permufakatan seperti Perjanjian kerangka kerjasama ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknik; Perjanjian Perdagangan; Perjanjian Pengangkutan Penerbangan; Protokol Kerjasama antara dua Kementerian Luar Negeri; Protokol tentang Pembentukan Komite Gabungan; Perjanjian Merangsang dan Memproteksi Investasi; Perjanjian Kerjasama antara dua Kamar Dagang dan Industri; Perjanjian tidak memungut pajak dobel; Perjanjian Bebas Visa bagi orang yang memegang paspor diplomatik dan dinas dan lain-lain. Yang patut diperhatikan, pada bulan Februari 2016, Pemerintah Kuweit telah resmi mengakui perekonomian pasar  Vietnam.


Mendorong hubungan persahabatan tradisional

Selama 40 tahun ini, Vietnam dan Kuweit selalu saling mendukung di semua forum internasional dan regional. Kunjungan Perdana Menteri Negara Kuweit, Sheikh Jaber Mubarak Al-Hamad Al-Sabad di Vietnam kali ini menjadi kesempatan bagi dua pihak untuk berbahas tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama. Menyambut kedatangan Perdana Menteri Kuweit, Sheikh Jaber Mubarak Al Hamad Al-Sabad juga menjadi kesempatan bagi Vietnam untuk memanifestasi mementingkan peranan dan posisi Kuweit dalam hubungan persahabatan dan kerjasama yang dilakukan oleh Vietnam di kawasan Timur Tengah dan di Teluk.Kunjungan ini akan menandai tonggak yang membuka satu perkembangan baru dalam hubungan kerjasama dan persahabatan antara dua negara.



Komentar

Yang lain