Memperkuat Upaya Mengontrol, Membatasi, dan Menghapus Senjata Nuklir Sepenuhnya

(VOVWORLD) - Dalam konteks situasi dunia mengalami gejolak-gejolak yang cepat, rumit, dan sulit diduga, semakin banyak negara dan organisasi internasional mengimbau penguatan upaya untuk mengontrol, membatasi, dan menuju ke penghapusan senjata nuklir sepenuhnya. Oleh karena itu, Konferensi evaluasi Traktat Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT) ke-10 yang dibuka pada tgl 1 Agustus di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diharapkan akan mencapai kemajuan besar dalam perjalanan denuklirisasi pada skala global.
 
Memperkuat Upaya Mengontrol, Membatasi, dan Menghapus Senjata Nuklir Sepenuhnya - ảnh 1Panorama konferensi evaluasi NPT ke-10 di New York pada 1/8/2022 (Foto: AFP/VNA)

Traktat Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT) ditandatangani pada tahun 1968 dan berlaku pada tahun 1970. Target traktat ini ialah mencegah proliferasi senjata nuklir di seluruh dunia. Hingga saat ini NPT telah disahkan oleh 190 negara anggota PBB, mencerminkan keinginan bersama dari mayoritas negara tentang satu dunia tanpa senjata nuklir.

Bahaya Terjadinya Perang Nuklir

Konferensi evaluasi NPT ke-10 diadakan dalam konteks ada semakin banyak peringatan dikeluarkan tentang bahaya perang nuklir. Bahkan dalam pidato pembukaan konferensi tersebut, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres juga menunjukkan, dunia harus menghadapi “satu bahaya nuklir yang belum pernah terlihat sejak masa puncaknya Perang Dingin” dan “hanya satu salah hitung saja akan menyebabkan pemusnahan nuklir”. Pemimpin PBB itu menegaskan bahwa konferensi kali ini justru merupakan “peluang untuk memperkokoh Traktat NPT” dan “membuat traktat ini sesuai dengan dunia yang tidak stabil sekarang ini”, bersamaan itu mengutip konflik Rusia-Ukraina, situasi ketegangan di Semenanjung Korea, dan situasi tidak stabil di Timur Tengah”.

Sebelumnya, berbicara di depan kalangan pers sebelum tiba di New York untuk hadir pada konferensi tersebut, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida juga memperingatkan bahwa motivasi global untuk merealisasi satu dunia tanpa senjata nuklir sedang merosot secara berarti.

Pada pihaknya, dalam surat yang dikirimkan kepada para pihak peserta Konferensi NPT ke-10, Presiden Rusia, Vladimir Putin menunjukkan bahwa bahaya perang nuklir sedang ada dan hal ini perlu dihapus. Presiden Rusia menegaskan, tidak bisa ada pihak pemenang dalam perang nuklir dan satu perang seperti itu jangan pernah dibiarkan terjadi. Sebagai satu negara anggota Traktat NPT dan sebagai salah satu negara pemilik gudang senjata nuklir, Rusia selalu mematuhi kebijakan dan semangat traktat.

Memperkuat Upaya Mengontrol, Membatasi, dan Menghapus Senjata Nuklir Sepenuhnya - ảnh 2Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres berbicara di depan konferensi tersebut (Foto: AFP/VNA)

Bersinergi Bertindak Demi Satu Dunia Tanpa Senjata Nuklir

Untuk menyingkirkan bahaya perang nuklir dan menuju ke denuklirisasi sepenuhnya, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres merekomendasikan lima bidang tindakan yaitu: memperkokoh Traktat NPT, menyingkirkan sepenuhnya senjata nuklir, memecahkan ketegangan di kawasan Timur Tengah dan Asia, mendorong penggunaan teknologi nuklir demi tujuan damai, sehingga turut menggelar target-target pembangunan yang berkelanjutan (SDGs) dan melaksanakan komitmen-komitmen traktat yang belum diselesaikan.

Pada pihaknya, Presiden Rusia, Vladimir Putin menekankan perlunya memperkokoh dan mematuhi NPT karena traktat ini telah menjadi salah satu faktor penting dari sistem keamanan internasional dan kestabilan strategis dalam lebih dari setengah abad keberadaannya. NPT mengajukan kewajiban-kewajiban terkait nonproliferasi dan perlucutan senjata nuklir, penggunaan energi nuklir demi tujuan damai, memenuhi kepentingan negara-negara adikuasa nuklir maupun negara-negara yang tidak menggunakan senjata ini.

Sementara itu, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida berkomitmen akan berupaya menambahkan motivasi untuk upaya global menuju ke satu dunia tanpa senjata nuklir.

Selaku satu negara penandatangan NPT sejak dini, Vietnam senantiasa menunjukkan pandangan yang konsekuen yaitu harus menghapuskan sepenuhnya senjata nuklir pada skala global. Berbicara pada Konferensi evaluasi NPT ke-10, Deputi Menteri Luar Negeri Ha Kim Ngoc menegaskan bahwa haluan, kebijakan konsekuen Vietnam ialah mendorong secara seimbang ketiga pilar traktat yaitu tidak melakukan proliferasi senjata nuklir, mengimbau semua negara supaya menghapuskan sepenuhnya senjata nuklir, dan menekankan hak negara-negara pengguna energi nuklir demi tujuan damai. Ia menganggap bahwa semua negara pemilik senjata nuklir memiliki tanggung jawab utama dalam mendorong perlucutan gudang senjata ini, menegaskan Vietnam telah melaksanakan secara serius dan bertanggung jawab kewajiban-kewajiban internasional dalam kerangka traktat NPT serta komitmen-komitmen internasional penting lain di bidang ini, di antaranya mendorong Traktat Kawasan Asia Tenggara Tanpa Senjata Nuklir (SEANWFZ) dan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB terkait, turut mempertahankan perdamaian regional dan internasional./.

Komentar

Yang lain