Mendorong dialog dalam APEC tentang pengembangan sumber daya manusia pada era digital

(VOVworld) – Sumber daya manusia selalu memainkan peranan sebagai salah satu solusi terobosan dalam proses perkembangan dari berbagai perekonomian dalam komunitas APEC pada umumnya dan Vietnam pada khususnya. 

Untuk mengembangkan keuntungan kompetitif dari perekonomian dalam proses integrasi, Vietnam secara khusus memperhatikan dialog kebijakan dalam semua kerangka kerjasama internasional multilateral, di antaranya ada APEC. Ini juga merupakan isi dari satu peristiwa yang berlangsung dalam Tahun APEC Vietnam 2017. Yaitu “Dialog kebijakan tingkat tinggi tentang pengembangan sumber daya manusia pada era digital” yang akan berlangsung dari tanggal 14-15 Mei mendatang  di Kota Hanoi. 

Mendorong dialog  dalam APEC tentang pengembangan sumber daya manusia pada era digital - ảnh 1
Mendidik sumber daya manusia yang berktrampilan tinggi
(Foto: baoquocte.vn)

Dalam syarat memperhebat industrialisasi, modernisasi dan integrasi internasional, supaya bisa cepat mengembangkan sumber daya manusia, khususnya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan dikaitkan dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dialog kebijakan memainkan peranan yang penting.


Sumber daya manusia pada era digital, konsep baru pada abad XXI

Pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi mendatangkan perubahan besar terhadap proses produksi dan pembebasan tenaga produktif. Bapak Michel Welmond, Kepala Kelompok Pendidikan dari Bank Dunia (WB) di Vietnam mengatakan: “Konsep kualitas sumber daya manusia pada pokoknya telah dan sedang mengalami perubahan. Sekarang ini, tenaga kerja harus tahu menggunakan secara luwes berbagai terapan teknologi baru, kemampuan di luar pemahaman atau disebut kemampuan kerja abad XXI. Pada latar belakang ini, pekerja tidak hanya memerlukan berbagai kemampuan dasar, tapi harus tahu menerapkan pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan nilai produktivitas kerja yang lebih tinggi”.

Akan tetapi, di samping kegunaan-kegunaannya, teknologi atau digitalisasi bisa memberikan dampak-dampak negatif, membuat pekerja kehilangan lapangan kerja, khususnya orang-orang yang sulit mendekati teknologi, pekerjaan-pekerjaan yangsama berulang-ulang dan profesi-profesi yang tidak menuntut kemampuan tinggi. Oleh karena itu, harus melakukan kebijakan-kebijakan jaring pengaman sosial yang sesuai untuk bisa memenuhi perubahan yang begitu cepat. Vietnam mengadakan dialog kebijakan tingkat tinggi tentang pengembangan sumber daya manusia pada era digital dalam rangka aktivitas-aktivitas Tahun APEC Vietnam 2017 untuk menilai kenyataan, peranan dan dampak era digital terhadap pasar tenaga kerja serta kualitas sumber daya manusia. Dari situ, APEC bisa mengeluarkan kebijakan-kebijakan jaring pengaman sosial sesuai dengan para pekerja, mendorong kerjasama antara berbagai perekonomian APEC di bidang ini. Ibu Le Kim Dung, Kepala Direktorat Kerjasama Internasional dari Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Disabilitas dan Sosial Vietnam, Kepala Sub-badan  urusan isi APEC Vietnam tentang dialog kebijakan tingkat tinggi mengenai pengembangan sumber daya manusia pada era digital memberitahukan: “Perekonomian-perekonomian anggota APEC akan bersama-sama berbagi kebijakan-kebijakan tentang bagaimana jaring pengaman sosial perlu diperbaiki dan bagaimana cara pendekatannya untuk menjamin agar para pekerja dan kelompok rentan di kalangan masyarakat tetap berkesempatan mendapat lapangan kerja. Kedua, teknik digital juga membantu dikeluarkannya banyak solusi untuk memperkuat lapangan kerja dan mengelola tenaga kerja secara lebih efektif”.


Meningkatkan kualitas sumber tenaga kerja Vietnam untuk memenuhi tuntutan integrasi

Menurut statistik dari Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Disabilitas dan Sosial Vietnam, pada tahun 2016, Vietnam punya kira-kira 130.000 pekerja yang bekerja di luar negeri, di antara mereka itu, jumlah pekerja yang profesional masih agak rendah. Khususnya, pekerja Vietnam sedang menjumpai kesulitan ketika mendekati pasar dari berbagai perekonomian anggota APEC. Oleh karena itu, pada dialog kebijakan tingkat tinggi tentang pengembangan sumber daya manusia pada era digital pada waktu mendatang, Vietnam menaruh perhatian dalam membangun isi program yang mengarah ke berbagai titik berat seperti memperkuat tukar-menukar informasi tentang pasar tenaga kerja antar-perekonomian anggota APEC, mengarah ke pendidikan tenaga kerja  yang trampil dan sesuai dengan pekerjaan ketika teknologi mengalami perubahan. Menurut itu, isi dialog ini dibagi menjadi tema-tema: Hari depan lapangan kerja pada era digital dan otomatisasi; Tuntutan-tuntutan tentang pendidikan dan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan perekonomian baru; Dampak era digital terhadap pasar tenaga kerja dan Segi-segi tentang jaring pengaman sosial. Ibu Le Kim Dung menambahkan: “Salah satu prioritas pada Tahun APEC Vietnam 2017 ialah mengarah ke perkembangan yang berkesinambungan dan pertumbuhan yang bersifat mencakup, maka pengembangan sumber daya manusia adalah salah satu di antara sumbangan-sumbangan terhadap prioritas Vietnam. Melalui dialog kebijakan ini, Vietnam juga berharap akan menciptakan satu program aksi untuk memperkuat kerjasama di kalangan APEC di bidang hari depan lapangan kerja, masalah pasar tenaga kerja, pendidikan kejuruan, jaring pengaman sosial dengan bentuk sebagai kerangka dan dasar bagi semua negara untuk memperkuat kerjasama, berbagi informasi dan melaksanakan program serta program gagasan. Selain itu, penyelenggaraan peristiwa ini juga bermaksud meningkatkan posisi Vietnam dalam kerjasama APEC”.

Kira-kira 150 penentu kebijakan yang mewakili Kementerian Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Informasi dan Komunikasi, para sarjana, perguruan-perguruan tinggi, institut penelitian dan berbagai organisasi internasional asal 21 perekonomian APEC akan menghadiri dialog kebijakan kali ini. Dengan peristiwa ini, Vietnam ingin membangun satu program kerjasama yang kongkrit di kalangan APEC, melalui itu mengabdi target meningkatkan kualitas sumber daya manusia Vietnam dalam proses integrasi.

Komentar

Yang lain