Mengembangkan Kekuatan Persatuan Besar Bangsa dari Pemilu Pertama

(VOVWORLD) - Pada tanggal 6/1/1946, pemilihan umum (pemilu) Majelis Nasional (MN) Vietnam pertama yang diadakan menurut prinsip demokratis dan maju, yaitu umum, setara, langsung, dan rahasia, telah sepenuhnya mencapai sukses. MN pertama dari Negara Republik Demokratik Vietnam lahir. MN telah memilih Pemerintah resmi, menetapkan satu Undang-Undang Dasar yang demokratis bagi Vietnam. Kemenangan itu merupakan satu tonggak merah yang menandai perkembangan melompat yang pertama tentang institusi demokrasi Vietnam.
Mengembangkan Kekuatan Persatuan Besar Bangsa dari Pemilu Pertama - ảnh 1Para pemilih Ibukota melihat daftar para calon untuk pemilihan umum MN  (Foto: VNA)

Sebelum pemilu pertama, Presiden Ho Chi Minh menegaskan: Pemilu merupakan kesempatan bagi seluruh warga untuk bebas memilih orang-orang yang berbakat dan bermoral untuk memikul urusan negara. Dalam pemilu itu, apabila ada orang yang ingin memikirkan urusan negara, maka semuanya bisa mencalonkan diri. Pada 1946, ketika tanah air berada dalam situasi menghadapi musuh dari dalam dan dari luar, Presiden Ho Chi Minh dan Pengurus Besar Front Viet Minh telah memutuskan mengundang semua orang di luar Front  Viet Minh untuk mendaftarkan diri. Tindakan ini menunjukkan bahwa Vietnam selalu menghormati hak kebebasan dan demokrasi dari rakyat, menghimpun orang-orang yang berbakat dan bermoral, untuk memikul urusan negara. Hasilnya, sebanyak 333 anggota MN dipilih dari semua unsur dan partai yang berbeda. Kemenangan itu merupakan satu tonggak yang menandai perkembangan melompat pertama tentang institusi demokrasi Vietnam.

Sejarawan Duong Trung Quoc, Sekretaris Jenderal Asosiasi Ilmu Sejarah Vietnam, menganggap bahwa tidak ada yang bisa membayangkan bahwa pada saat tanah air baru saja lepas dari hidup sengsara, lebih dari 90% jumlah penduduk masih buta huruf, tetapi Vietnam berhasil mengadakan satu pemilu yang demokratis dan berbudaya seperti itu.

“Mengadakan pemilu dengan prinsip satu orang satu suara, yaitu semua warga memiliki hak, tidak membedakan pria atau wanita, tidak membedakan etnis, tidak membedakan agama atau kepercayaan. Hal itu tidak populer. Bahkan di beberapa negara di Eropa, dimana hak kesetaraan gender, membolehkan perempuan ikut memberikan suara atau mencalonkan diri belum merupakan hal yang sudah umum”.

Lahirnya MN Vietnam merupakan hasil, sekaligus tuntutan darurat dari revolusi. MN lahir dalam kancah api perjuangan nasional yang sengit. Itu adalah MN dari kemerdekaan nasional, penyatuan tanah air dan persatuan besar bangsa. MN telah berhasil menghimpun para anggota dari ketiga bagian tanah air Utara-Tengah-Selatan, menunjukkan tekad rakyat seluruh negeri. MN telah memiliki wakil dari semua generasi patriot Vietnam pada masa itu, menghimpun wakil dari semua instansi, gender, kelas, dan lapisan sosial; memiliki semua unsur agama dan etnis, semua orang bukan anggota partai hingga para anggota partai-partai politik seperti Partai Komunis, Partai Demokrat, para anggota Partai Sosial beserta orang-orang progresif dalam partai-partai politik lainnya.

Untuk memperluas persatuan besar bangsa, melaksanakan haluan “Bersatu- bersatu, dan bersatu”, Presiden Ho Chi Minh dan Pengurus Besar Front Viet Minh memutuskan mengundang orang-orang di luar Front Viet Minh untuk ikut mencalonkan diri. Penyelenggaraan pemilu berlangsung dalam situasi menghadapi musuh dari dalam dan dari luar, situasi teramat sulit. Bagi organisasi Viet Cach dan Viet Quoc, Pemerintah Sementara dan Presiden Ho Chi Minh dengan gigih berjuang menentang semua sabotase dari mereka, sekaligus juga berusaha memberikan konsesi dan melakukan kerujukan untuk menciptakan suasana yang stabil bagi pemilu. Melaksanakan haluan tentang persatuan dan kerujukan, Dewan Pemerintah telah menyediakan 70 kursi bagi “Viet Quoc” dan “Viet Cach” dalam MN tanpa pemilihan. Menurut Profesor Muda, Guru Rakyat Le Mau Han, hanya Vietnam, hanya Presiden Ho Chi Minh yang baru bisa melakukan hal itu.

“Itu sangat luar biasa. Dalam kreativitas ada prinsip. Situasi waktu itu memaksa kita harus memberikan konsesi. Pemilihan MN sangat sulit. MN Vietnam memang satu-satunya yang bisa melakukan hal itu”.

Mengembangkan Kekuatan Persatuan Besar Bangsa dari Pemilu Pertama - ảnh 2Pemerintah Negara Republik Demokratik Vietnam yang dipilih MN angkatan pertama, persidangan ke-2, dari 28/10-9/11/1946 (Foto: VNA)

Menurut Sekretaris Jenderal, Ketua Kantor MN, Nguyen Hanh Phuc, peringatan ultah ke-75 Pemilu MN Vietnam yang pertama merupakan kesempatan untuk mengenangkan kembali, dan menunjukkan rasa bangga atas semua prestasi yang telah dicapai MN selama penggalan jalan lalu, sekaligus menetapkan secara lebih jelas hal-hal yang perlu dilakukan pada 2021, tahun berlangsungnya pemilihan anggota MN dan anggota Dewan Rakyat berbagai tingkat untuk masa bakti 2021-2026.

“Selama 75 tahun dengan 14 masa bakti MN, ada pelajaran-pelajaran yang sangat bernilai. Dengan demikian, dalam pemilihan MN angkatan ke-15, bagaimana bisa memilih para anggota MN yang sesuai. Sekaligus juga harus menjamin demokrasi agar para pemilih bisa menemukan, memilih dan memperkenalkan kepada MN para wakil yang terkemuka”.

Dengan tradisi dan pengalaman yang diakumulasi selama 75 tahun, dengan pemahaman dan tanggung jawab terhadap rakyat dan tanah air, dengan pedoman: Bersatu, inovatif, kreatif, bertindak demi kepentingan rakyat, tentu saja MN akan tetap mengembangkan tradisi yang cemerlang, menyelesaikan secara baik tugasnya sebagai wakil rakyat.

Komentar

Yang lain