Organisasi Serikat Buruh dengan tugas baru ketika Vietnam berpartisipasi pada berbagai FTA

(VOVWORLD) - Sekarang Vietnam sudah dan sedang menjadi anggota dari banyak Perjanjian Perdagangan Bebas generasi baru (FTA). Masalah pekerja merupakan salah satu di antara faktor-faktor yang menciptakan kualitas kepada dokumen-dokumen FTA baru ini. Guna melaksanakan isi-isi tentang masalah pekerja dalam FTA generasi baru, selain merevisi Undang-Undang mengenai Tenaga Kerja, Vietnam juga sedang melakukan penyesuaian Organisasi Serikat Buruh agar sesuai dengan kecenderungan dunia.
Organisasi Serikat Buruh dengan tugas baru ketika Vietnam berpartisipasi pada berbagai FTA - ảnh 1Ilustrasi (Foto: VNA) 

Penaatan semua kondisi dan komitmen tentang pekerja tidak bisa dihindari ketika ikut serta dalam semua FTA. Di dunia, pada tahun 1995, baru ada 3 FTA yang berisi komitmen tentang pekerja (7,3%); sampai tahun 2016, ada 77 di antara jumlah 267 FTA yang telah ditandatangani di 136 negara yang punya isi tentang pekerja (28,8%). Yang patut diperhatikan bahwa persentase komitmen tentang pekerja yang merupakan syarat untuk menandatangani FTA semakin meningkat terbanding dengan komitmen-komitmen lain.

Tantangan-tantangan besar terhadap organisasi serikat buruh Vietnam

Ketika Vietnam ikut serta dalam berbagai FTA generasi baru, khususnya Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans Pasifik (CP TPP), untuk pertama kalinya masalah banyak organisasi serikat buruh ditentukan dan diterapkan di Vietnam. Oleh karena itu, satu tantangan besar yang sedang dihadapi Vietnam ialah organisasi serikat buruh Vietnam sedang harus bersaing dan menyerap partisipasi anggota serikat buruh dengan organisasi perwakilan pekerja yang dibentuk di basis. Hal ini pada pokoknya turut mengubah pemahaman dan prinsip organisasi, kegiatan, nilai poros dan tradisi organisasi serikat buruh yang sudah dibentuk dan ditegaskan selama 90 tahun ini.

Di samping itu, organisasi serikat buruh independen tidak harus melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab politik, tapi hanya berfokus dalam memikirkan, mewakili dan melindungi kepentingan para pekerja. Sementara itu, organisasi serikat buruh Vietnam sedang melaksanakan tugas dari organisasi sosial-politik, maka sumber dayanya menjadi terpencar.

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa kalau organisasi serikat buruh Vietnam tidak cepat melakukan perubahan kuat tentang organisasi dan kegiatan-nya, maka akan mengalami kerugian dalam bersaing dan menyerap partisipasi dari para pekerja dan organisasi pekerja yang ikut serta dalam sistem serikat buruh Vietnam.

Dituntut harus melakukan pembaruan terhadap organisasi serikat buruh Vietnam

Menurut banyak FTA generasi baru, Vietnam akan hanya punya suatu waktu tertentu, misalnya dalam CP TPP, Vietnam mendapat waktu lima tahun, untuk melembagakan Undang-Undang mengenai Tenaga Kerja sesuai dengan komitmen serta melakukan reformasi dan menyempurnakan institusi-institusi yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam waktu ini, organisasi serikat buruh semua tingkat cepat membarui pemahaman dan pola pikir, membarui isi dan cara beraktivitas, melaksanakan dengan baik semua masalah tentang hubungan kerja, fungsi yang mewakili dan melindungi hak dan kepentingan yang sah dan pada tempatnya dari para pekerja dan anggota organisasi serikat buruh. Tran Thanh Hai, Wakil Harian Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Vietnam memberitahukan:

“Organisasi serikat buruh harus tidak henti-hentinya menyempurnakan diri, menunjukkan  secara jelas misinya sebagai wakil para pekerja untuk memberikan kehidupan yang lebih baik, agar supaya para pekerja lebih percaya pada organisasi serikat buruh semua tingkat. Oleh karena itu, organiasi serikat buruh semua tingkat harus menetapkan secara lebih jelas tugas yang diperuntukkan bagi setiap tingkat. Tuntutan baru untuk organisasi serikat buruh ialah sepenuh hati, bertanggung jawab, profesional, berkearifan dan berkapilitas. Khususnya, barisan pejabat organisasi serikat buruh harus melakukan solusi untuk memberikan kepentingan kepada para pekerja”.

Bersama dengan perihal Majelis Nasional (MN) Vietnam mengesahkan Resolusi tentang partisipasi dalam Konvensi 98 mengenai penerapan prinsip-prinsip dari hak berorganisasi dan berunding bersama (14/6/2019), salah satu konvensi pokok yang terlampir dengan FTA generasi baru, serta revisi terhadap Undang-Undang mengenai Tenaga Kerja, Vietnam sedang merevisi Undang-Undang mengenai Organisasi Serikat Buruh tahun 2012. Le Dinh Quang, Wakil Kepala Badan Hubungan Pekerja, Konfederasi Serikat Kerja Vietnam memberitahukan:

“Dalam merevisi Undang-Undang mengenai Organisasi Serikat Buruh tahun 2012, kami menekankan masalah revisi terhadap perilaku-perilaku diskriminasi agar sesuai dengan kondisi-konsisi konkret sekarang ini dan melakukan penguatan lebih lanjut lagi pada latar belakang Vietnam sudah meratifikasi Konvensi 98”.

Menurut ketentuan, ketika masuk dalam semua FTA generasi baru, negara-negara anggota tidak boleh menciptakan keuntungan dalam persaingan dagang dengan menurunkan standar-standar kerja. Oleh karena itu, perihal harus melaksanakan komitmen-komitmen tentang pekerja ketika masuk dalam FTA merupakan kecenderungan umum.

Partisipasi Vietnam dalam berbagai FTA menunjukkan integrasi internasional yang semakin intensif dan ekstensif. Tugas melaksanakan semua komitmen tentang tenaga pekerja dan organisasi serikat buruh meski merupakan tantangan-tantangan yang tidak kecil, tapi merupakan faktor penting untuk menjamin kepentingan ekonomi Vietnam ketika menjadi anggota perjanjian-perjanjian ini.  

Komentar

Yang lain