Perjanjian Paris tentang Vietnam pada tahun 1973-hasil perjuangan yang adil

(VOVworld) – Pada 42 tahun lalu, tanggal 27 Januari 1973, Perjanjian Paris tentang penghentian perang,dan penegaan kembali perdamaian di Vietnam (atau Perjanjian Paris tentang Vietnam) ditandatangani. Ini merupakan peristiwa yang punya arti sejarah yang maha penting dalam usaha revolusi yang cemerlang dari rakyat rakyat dan diplomasi Vietnam. Perjanjian Paris tentang Vietnam pada tahun 1973 merupakan bukti yang jelas jemelas bagi kebenaran “keadilan luhur mengalahkan kejahatan, tekad manusia mengganti ketajaman”, memperkokoh kepercayaan rakyat pecinta damai dan semua bangsa yang tertindas di seluruh dunia pada usaha perjuangan yang adil. 

Perjanjian Paris tentang Vietnam pada tahun 1973-hasil perjuangan yang adil - ảnh 1

Konferensi Paris tentang Vietnam pada tahun 1973
(Foto: hu.edu.vn)

Perjanjian Paris tentang Vietnam pada tahun 1973 ditandatangani setelah perundingan yang memakan waktu 4 tahun 8 bulan. Wakil 4 pihak yang membubuhkan tanda tangan pada Perjanjian ini ialah Pemerintah Sementara Republik Vietnam Selatan,  wakil Republik Demokrasi Vietnam, wakil Republik Vietnam dan Pemerintah Amerika Serikat.

Memperkokoh kepercayaan rakyat pecinta damai pada perjuangan yang adil

Penandatanganan Perjanjian Paris tentang penghentian perang dan penegakan perdamaian di Vietnam telah mengakhiri dengan sukses perjuangan diplomatik yang paling panjang dan paling sulit dalam sejarah diplomasi Vietnam pada abad ke-20, menandai kemenangan bersejarah rakyat Vietnam setelah 19 tahun berjuang secara  gigih di semua front politik, militer dan diplomatik untuk menentang agresor Amerika Serikat. Semua pertempuran di medan perang dan perjuangan di meja perundingan bertujuan memaksa Amerika Serikat menghentikan perang, berkomitmen menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan dan keutuhan wilayah Vietnam.

Ketika menandatangani Perjanjian Paris tentang Vietnam, Amerika Serikat telah harus menghentikan pengeboman terhadap Vietnam Utara, menarik semua tentara Amerika Serikat dan negara bonekanya dari Vietnam Selatan. Rakyat Vietnam telah berhasil melaksanakan strategi bertempur hingga Amerika Serikat terusir, membuka situasi baru, menciptakan prasyarat yang mantap  bagi tentara dan rakyat Vietnam terus maju bertempur hingga kekuasaan boneka terjungkir dengan puncaknya ialah operasi Ho Chi Minh.

Kemenangan ini, pertama-tama berasal dari perang perlawanan besar dari tentara dan rakyat Vietnam dibawah kepemimpinan Partai Komunis Vietnam yang telah berusaha luar biasa, bertekad bertempur, bersedia berkorban demi kemerdekaan, kebebasan dan penyatuan Tanah Air. Kepemimpinan yang bijaksana dari Partai Komunis Vietnam telah menggariskan politik perang perlawanan menentang Amerika Serikat untuk menyelamatkan Tanah Air, garis politik hubungan luar negeri yang independen, bermandiri, tepat dan kreatif. Selain itu, Vietnam telah berinisiatif mendorong terbentukanya front rakyat dunia untuk menyokong Vietnam menentang Amerika Serikat.

Ibu Nguyen Thi Binh, mantan Kepala rombongan perunding Pemerintah Sementara Republik Vietnam Selatan menyatakan bahwa perjuangan di bidang militer dan politik di medan perang telah menciptakan posisi bagi perjuangan diplomatik. “Pertama-tama ialah menilai jasa para prajurit dan rakyat selama 20 tahun perjuangan. Banyak putra-putri terbaik dari Tanah Air telah gugur. Kita mengerti bahwa kalau tidak ada Hari Raya Tet  tahun 1968, tidak ada pembebasan terhadap kota Quang Tri dan pertempuran selama 81 hari siang malam dan benteng kuno Quang Tri, tidak ada pertempuran Dien Bien Phu di udara dan kalau tidak ada juga garis belakang Vietnam Utara  yang teguh, maka tidak ada Perjanjian Paris. Dan sudah tentu, kalau tidak ada Perjanjian Paris tentang Vietnam, akan tidak ada kemenangan besar musim semi tahun 1975”.

Bekal yang mantap bagi Vietnam untuk menuju ke periode integrasi internasional

Penandatanganan Perjanjian Paris tentang Vietnam pada tahun 1973 memaksa Amerika Serikat harus menghentikan perang di Vietnam, menarik diri dari Vietnam dan Indocina. Kekuasaan boneka kehilangan sandaran militer dan mengalami kelemahan. Perjanjian ini telah membuka satu periode baru, menciptakan syarat bagi usaha menyelesaikan pembebasan Vietnam Selatan dan penyatuan Tanah Air pada tahun 1975.

Konferensi Paris dan Perjanjian Paris tentang Vietnam pada tahun 1973 meninggalkan banyak pelajaran yang mendalam dan punya arti besar bagi situasi dewasa ini. Pelajaran-pelajaran dari Perjanjian Paris dianggap sebagai bekal yang bernilai bagi Vietnam untuk mantap menuju ke periode integrasi internasional, membawa hubungan dengan semua mitra menjadi intensif, stabil, berkesinambungan, memperkokoh posisi dan kekuatan Tanah Air. Presiden Negara Vietnam, Truong Tan Sang menekankan: “Pertama-tama ialah pelajaran tentang kepemimpinan yang bijaksana dari Partai Komunis, membuka front diplomatik,  mengembangkan posisi kuat diplomatik, koordinasi yang erat dengan front-front politik, militer, kepemimpinan dan bimbingan yang ketat, penyatuan semua front telah menciptakan kekuatan paduan untuk merebut kemenangan. Kedua ialah pelajaran tentang konsisten dengan garis politik hubungan luar negeri yang independen, bermandiri demi kepentingan negara, bangsa, menerapkan secara tepat pedoman diplomasi Ho Chi Minh “teguh memegang prinsip, tapi luwes dalam pelaksanaannya, menciptakan momentum untuk menarik musuh pada perundingan, berinisiatif melakukan ofensif diplomatik dan mengakhiri perundingan ketika syarat sudah matang. Menangani secara harmonis hubungan antara semua negara adi kuasa, bersamaan itu, mengusahakan sokongan internasional yang luas untuk menciptakan kemenangan”.

41 tahun sudah lewat, akan tetapi, semua nilai yang diberikan oleh Konferensi Paris dan Perjanjian Paris tentang Vietnam pada tahun 1973 selalu abadi dalam sejarah menegakkan dan membela Tanah Air dari bangsa Vietnam, menjadi simbol dari kapabilitas dan kearifan Vietnam./. 

Komentar

Yang lain