PM Pham Minh Chinh mengepalai delegasi tingkat tinggi Vietnam menghadiri KTT ASEAN  ke-38, 26 Oktober (Foto: Nguyen Hong)

KTT ASEAN ke-38 dan ke-39 ini dan beberapa KTT terkait diadakan dengan latar belakang ASEAN yang tengah menghadapi banyak kesulitan di dalam dan dari luar. Di negara-negara ASEAN, wabah Covid-19 mengalami kompleksitas yang cukup tinggi, sehingga menghadapi instabilitas. Sementara di luar, persaingan antarnegara besar berlangsung secara intensif, ekstensif, kompleks, dan memengaruhi langsung pada peran, citra, serta aktivitas-aktivitas ASEAN. Penyelenggaraan berbagai KTT oleh ASEAN kali ini dengan partisipasi semua pemimpin negara-negara mitra merupakan jawaban asosiasi ini terhadap semua tantangan, juga merupakan penegasan atas semangat dan nilai ASEAN, serta menjalankan dialog dan kerja sama sebagai alat untuk menuju perdamaian dan stabilitas.

Tingkatkan Kerja Sama Internal, Kembangkan Sentralitas

Masalah-masalah yang tengah dihadapi ASEAN, seperti kerja sama dalam mencegah wabah, mendorong pemulihan yang berkelanjutan, mengembangkan sosial-ekonomi dalam situasi normal baru, merupakan poin-poin utama dalam agenda kali ini. Bersamaan itu, masalah-masalah internasional dan regional, di antaranya Laut Timur, juga merupakan poin-poin yang mendapat banyak perhatian ASEAN dan negara-negara mitra untuk membahas dengan penuh inisiatif, aktif, dan tanggung jawab.

KTT tersebut mencapai hasil-hasil yang signifikan, yaitu ASEAN yang bersolidaritas dan sepakat menuju ke pembangunan komunitas. Memberikan kontribusi untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan merupakan target bersama ASEAN pada umumnya dan setiap negara anggotanya pada khususnya. Di samping itu, para mitra dari luar tetap sangat menghargai ASEAN, bersama dengan ASEAN bekerja sama untuk mengontrol wabah secara efektif, bekerja sama menghadapi tantangan-tantangan yang sedang muncul, di antaranya perubahan iklim, polusi lingkungan, defisit sumber daya alam, selain juga menunjukkan bahwa pemulihan yang berkelanjutan tetap merupakan poin prioritas bagi hampir semua negara untuk berupaya mencapainya di waktu mendatang.

Secara khusus, poin-poin yang berdampak terhadap perdamaian, stabilitas, pembangunan di kawasan, seperti masalah Laut Timur, Myanmar, Republik Demokrasi Rakyat Korea, dan mempersempit kesenjangan pembangunan, terus disinggung dan dibahas secara lebih intensif dan ekstensif di semua KTT tersebut. Semua negara mengapresiasi sentralitas ASEAN, bersedia berbagi secara transparan tentang langkah-langkah bagi kawasan, dan menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas merupakan target bersama. Sementara supremasi hukum, dialog yang penuh keterbukaan, dan kerja sama yang efektif merupakan alat-alat utama untuk mencapai target ini. Di samping itu, negara-negara luar menjunjung tinggi tanggung jawab, cara berperilaku yang transparan, dan hubungan yang harmonis merupakan fondasi bagi hubungan antarnegara di dalam dan luar kawasan.

Kontribusi Vietnam yang Aktif dan Bertanggung Jawab

Di atas semangat bersolidaritas, bekerja sama, bersedia menjadi sahabat dan mitra tepercaya, dan anggota yang bertanggung jawab dalam komunitas internasional, Vietnam telah ikut serta dalam pembahasan semua poin dalam semua KTT tersebut. Banyak pendapat Vietnam dicatat, mendapat dukungan, dan sambutan baik dari berbagai negara. Vietnam telah memberikan kontribusi yang sangat bertanggung jawab dalam penyusunan sekitar 100 naskah untuk disampaikan kepada para pemimpin untuk disahkan dan dicatat pada KTT kali ini.

PM Pham Minh Chinh menghadiri acara penutupan KTT ASEAN ke-38 dan ke-39 (Foto: Duong Giang / VNA)

Terkait wabah Covid-19, PM Pham Minh Chinh telah menyampaikan pidato-pidato tentang strategi baru dengan cara pendekatan bagi seluruh rakyat untuk beradaptasi secara aman, menghadapi wabah Covid-19 secara fleksibel, dan mengendalikannya secara efektif. Seiring dengan usaha meningkatkan pemulihan dan pengembangan sosial-ekonomi, warga dan badan usaha yang baik merupakan sentral maupun subjek dalam upaya menghadapi wabah, pemulihan ekonomi, dan pengembangan sosial-ekonomi. Semua pidato tersebut telah mendapat perhatian dari negara-negara peserta KTT. Cara pendekatan yang terus terang, tulus, dan transparan dari Vietnam terhadap masalah-masalah regional dan internasional, di antaranya masalah Laut Timur, mendorong pembangunan sub-kawasan terkait pembangunan umum ASEAN, dan dorongan kuat konektivias regional, telah dicerminkan secara lengkap dalam naskah di semua KTT.

Di samping keberhasilan umum yang dicapai dalam KTT, kontribusi yang diberikan Vietnam semakin menegaskan citra dan peran Vietnam di kawasan dan di dunia.