Viet Nam Berupaya Berkontribusi untuk Mendorong HAM

(VOVWORLD) - Dewan Hak Asasi Manusia (Dewan HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru saja mengakhiri persidangan periodik ke-49 dari 28 Februari hingga 1 April 2022 di Jenewa, Swiss. Dalam persidangan ini Viet Nam menegaskan kembali keingingan berkontribusi pada upaya-upaya besama dunia dengan pencalonan diri sebagai anggota Dewan HAM PBB masa bakti 2023-2025 dengan pesan: “Saling Menghormati. Berdialog dan Bekerja Sama. Mejamin HAM untuk Semua Orang”. Partisipasi aktif Viet Nam dalam berbagai mekanisme internasional dari PBB adalah pertanda yang menunjukkan Viet Nam senantiasa berupaya berdialog dan bekerja sama untuk meningkatkan HAM secara substantif di dalam negeri dan di dunia.
 
Viet Nam Berupaya Berkontribusi untuk Mendorong HAM - ảnh 1Ilustrasi  (Foto: tap chi tuyen giao)

Dalam rangka persidangan Dewan HAM PBB, pada 2 Maret 2022, Menteri Luar Negeri (Menlu) Viet Nam, Bui Thanh Son menegaskan Viet Nam bersedia bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk mendorong semua prinsip Piagam PBB dan hukum internasional, memperkuat efektivitas Dewan HAM melalui dialog, kerja sama dan saling menghormati. Viet Nam memperhatikan penjaminan HAM secara komprehensif di semua aspek, di antaranya memprioritas perlindungan bagi kelompok-kelompok yang rentan, kesetaraan gender, menjamin HAM dalam menangani masalah-masalah global, terutama menghadapi perubahan iklim. Dengan sudut pandangan nasional, delegasi Viet Nam aktif berpidato dan berkonsultasi di sesi-sesi perdebatan dan dialog, di antaranya menjunjung tinggi kebijakan, partisipasi kerja sama internasional dan prestasi Viet Nam dalam mendorong dan melindungi HAM, menuju pelaksanaan target-target pembangunan yang berkelanjutan. Konkretnya Duta Besar Le Thi Tuyet Mai, Kepala Perwakilan Tetap Viet Nam di samping PBB dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta organisasi-organisasi internasional lainnya di Jenewa, menekankan pelaksanaan yang konsekuen dan prestasi Viet Nam yang menonjol dalam menjamin HAM dan hak-hak manusia lain seperti hak tentang perumahan, pangan, budaya dan sebagainya, mengimbau semua negara dan Dewan HAM agar memperkuat kerja sama dan dialog untuk mendorong secara komprehentif HAM dalam praktik alih-alih mengeluarkan celaan-celaan terhadap negara-negara dengan berdasarkan informasi yang kurang akurat dan belum dicek secara penuh. Bersamaan itu delegasi Viet Nam juga aktif menyusun isi semua dokumen dan resolusi yang disahkan Dewan HAM pada persidangan kali ini, yang menonjol di antaranya ialah Resolusi tentang menjamin pendekatan yang adil, tepat waktu dan menyeluruh terhadap vaksin Covid-19 dalam menghadapi pandemi.

Ini bukan untuk pertama kalinya Viet Nam menyampaikan pandangan dan melaksanakan penguatan kerja sama dan dialog internasional untuk meningkatkan pemahaman dan mendorong HAM secara substantif di dalam negeri dan dunia. Dengan haluan: “Viet Nam bersedia menjadi sahabat, mitra tepercaya bagi negara-negara dalam komunitas internasional, berjuang demi perdamaian, kemerdekaan, kerja sama dan pembangunan”, selama ini  Viet Nam senantiasa aktif berpartisipasi dalam banyak bidang kerja sama internasional tentang HAM dalam kerangka-kerangka forum bilateral, multilateral dan semua organisasi HAM internasional. Hingga saat ini, Viet Nam telah menjadi anggota hampir semua konvensi internasional penting yang terkait HAM seperti Konvensi tentang hak-hak sipil dan politik (1966); Konvensi tentang hak-hak sosial-ekonomi dan budaya (1966); Konvensi tentang penghapusan semua bentuk diskriminasi terhadap perempuan (1979); Konvensi tentang penghapusan semua bentuk diskriminasi ras (1969); Konvensi tentang hak anak-anak (1989); dan dua Protokol tambahan tentang anak-anak dalam konflik bersenjata dan menentang menggunakan anak-anak dalam aktivitas pelacuran dan foto porno, dan sebagainya.

Dalam upaya terkini bersama PBB untuk mendorong secara substantif HAM di dalam negeri dan dunia, pada 31 Maret 2022, Kementerian Luar Negeri Viet Nam mengumumkan Laporan sela-sela dengan sukarela melaksanakan rekomendasi-rekomendasi Viet Nam sesuai Mekanisme Peninjauan Berkala Universal (UPR) siklus III dari Dewan HAM PBB dan informasi tentang pencalonan Viet Nam dalam Dewan HAM PBB masa bakti 2023-2025. Laporan tersebut telah disahkan Perdana Menteri Viet Nam pada 22 Maret 2022 untuk diumumkan dan disampaikan kepada Dewan HAM PBB. Laporan tersebut telah memanifestasikan tanggung-jawab negara anggota, ketransparanan dan keseriusan Viet Nam terhadap Mekanisme UPR pada khususnya dan pelaksanaan semua komitmen internasional tentang penjaminan HAM pada umumnya. Dalam proses pencalonan menjadi anggota Dewan HAM masa baksi 2023-2025, Viet Nam bersedia bekerja sama dengan semua negara anggota dan pihak-pihak terkait untuk mempertahankan semua prinsip Piagam PBB dan hukum internasional, memperkokoh daya guna dan hasil guna Dewan HAM melalui dialog, kerja sama dan saling menghormati. Viet Nam akan mendorong kesetaraan gender, terutama bagi perempuan dan anak perempuan dalam zaman transformasi digital, terus merekomendasikan resolusi tentang HAM dan perubahan iklim bersama negara-negara lain dalam kelompok-kelompok inti, berkontribusi bagi upaya Dewan HAM di bidang hak mendapat perawatan kesehatan, terutama di konteks dunia pulih pasca pandemi Covid-19, mendorong hak mendapat lapangan kerja yang baik untuk mencapai Agenda 2030 tentang pembangunan yang berkelanjutan. Mendorong pelatihan, pendidikan HAM juga menjadi salah satu prioritas Viet Nam ketika berpartisipasi dan bekerja sama dengan negara-negara di Dewan HAM.

Dengan demikian Viet Nam tengah berupaya menuju menjadi anggota yang aktif dan bertanggung-jawab Dewan HAM PBB masa bakti 2023-2025, mendorong dialog dan kerja sama, meningkatan efektivitas, transparansi dan keseimbangan dalam urusan Dewan HAM untuk memperkokoh peran Dewan HAM bagaikan satu mekanisme terpenting dari PBB dalam menangani masalah-masalah HAM. Di antaranya, Viet Nam menghargai kerja sama dengan Mekanisme Peninjauan Berkala Universal dari Dewan HAM dan menganggapnya sebagai mekanisme yang efektif untuk berbagi informasi, pengalaman, memperkuat saling pengertian antarnegara. Dialog dan kerja sama internasional di berbagai mekanisme PBB dan negara-negara juga dihargai Viet Nam untuk mendorong secara substantif HAM di setiap negara dan di seluruh dunia. 

Komentar

Yang lain