Vietnam berupaya keras mengendalikan wabah Covid-19

(VOVWORLD) - Setelah 99 hari yang tidak muncul kasus-kasus terinfeksi Covid-19 dalam masyarakat, pada 25 Juli yang lalu, Vietnam telah mencatat kasus pertama di Kota Da Nang dan kemudian di beberapa provinsi dan kota yang lain.
Vietnam berupaya keras mengendalikan wabah Covid-19 - ảnh 1 Pasukan fungsional membersihkan Rumah Sakit Da Nnag (Foto: qdnd.vn)

Sistem pencegahan dan pemberantasan wabah dari pusat hingga daerah diaktifkan kembali dengan semangat memusatkan semua sumber daya, dengan segala langkah menangani secara tuntas “wadah wabah” dan kawasan-kawasan dengan risiko tinggi. Beberapa provinsi dan kota lain harus ditempatkan dalam situasi normal baru untuk berkembang.

Tahapan wabah baru mengalami perkembangan rumit dan menular cepat ke beberapa daerah, di antaranya ada kota-kota besar. Munculnya wabah di beberapa rumah sakit di Kota Da Nang merupakan peringatan bahwa tempat yang punya posisi teramat penting harus dijaga secara paling ketat.

 

Memusatkan sumber daya untuk mengisolasi wadah wabah dan melawan wabah

Dengan semangat tidak membiarkan gelombang wabah ke-2 terjadi di Vietnam, segera setelah wabah ini merebak, Kota Da Nang sudah diisolasi. Rumah sakit, gugus pemukiman sekitar, warung makan, basis jasa layanan dilacak untuk dikendalikan secara ketat. Kementerian Kesehatan Vietnam telah mengirim rombongan kerja yang paling berpengalaman yang dikepalai Deputi Menteri Nguyen Truong Son beserta tim nakes dengan banyak pengalaman dalam memadamkan wabah Covid-19 ke Kota Da Nang. Deputi Menteri Kesehatan Truong Quoc Cuong mengatakan:

“Kami melaksanakan isolasi, membersihkan dan memadamkan wabah di tiga rumah sakit, yaitu Rumah Sakit C, Rumah Sakit Da Nang, Rumah Sakit Ortopedi dan Rehabilitasi serta beberapa tempat dimana ada transmisi lokal. Melakukan blokade terhadap semua kawasan dimana ada risiko penularan tinggi, daerah-daerah yang menemukan kasus penularan. Berkoordinasi dengan Kementerian Informasi dan Komunikasi untuk mengirim sms kepada semua kasus yang berkontak atau sudah pernah datang ke Kota Da Nang. Memobilisasi lebih dari 1.000 orang yang adalah mahasiswa dari perguruan tinggi ilmu kedokteran dan sekolahan tentara untuk mencegah dan memberantas wabah di Kota Da Nang. Situasi sekarang ini sedang dikendalikan secara sangat baik, dilacak secara sangat gigih agar wabah tidak menular luas”.

Guna membantu Kota Da Nang memadamkan wabah, banyak daerah telah cepat memberikan bantuan berupa sumber daya manusia dan benda kepada kota di Vietnam Tengah ini. Kota Hai Phong mengirim 33 dokter dan staf kesehatan; Rumah Sakit Cho Ray Kota Ho Chi Minh mengirim tim reaksi cepat ke-5, Kota Hanoi memberikan bantuan berupa masker dan sanitizer dan sebagainya untuk Kota Da Nang. Dalam jumpa pers periodik Pemerintah, Senin (3 Agustus), di Kota Hanoi, Menteri, Ketua Kantor Pemerintah Mai Tien Dung menegaskan:

“Semangatnya ialah harus ada solusi yang paling keras untuk berinisiatif menghadapi dan memadamkan wabah. Bagi Kota Da Nang sendiri atau provinsi-provinsi dimana ada wabah, Perdana Menteri membimbing untuk menambahkan kekuatan medis, memperkuat mesin tes medis untuk Kota Da Nang, khususnya cepat melacak dan melakukan tes medis untuk mencegah sumber penularan. Masalah-masalah lain seperti peralatan dan bantuan lainnya, PM telah membimbing untuk memberikan bantuan mutlak kepada provinsi-provinsi dimana ada wabah”.

Tidak hanya ada Kota Da Nang saja yang melawan Covid-19, tetapi juga ada banyak daerah lainnya, di antaranya ada Kota Hanoi dan Kota Ho Chi Minh yang dengan sementara menghentikan beberapa aktivitas perkumpulan banyak orang, menghentikan jasa-jasa yang tidak perlu seperti bar, warung karaoke. Ini adalah tindakan yang sangat aktif dan berpengalaman dari daerah-daerah dalam mencegah penularan dalam masyarakat.

 

Gigih tapi jangan lumpuh

Pada saat memusatkan semaksimal mungkin kekuatan untuk memadamkan wabah di Kota Da Nang, Pemerintah Vietnam juga menetapkan bahwa perlu mempertahankan perkembangan ekonomi. Oleh karena itu, bagi daerah-daerah dimana tidak ada kasus penularan dalam masyarakat, maka melakukan isolasi dalam skala radius yang cukup untuk mengelola, menggolongkan dan mengendalikan pencegahan dan pemberantasan wabah, menjamin aktivitas-aktivitas sosial-ekonomi berlangsung secara normal. Semua bimbingan tentang isolasi terhadap kawasan wabah tetapi jangan menghentikan atau melarang semua aktivitas perdagangan telah digelarkan secara cukup sinkron di daerah-daerah. Sampai sekarang, Vietnam telah tidak menerapkan pembatasan sosial di seluruh negeri seperti gelombang wabah dari Maret hingga Mei yang lalu.

Vietnam berupaya keras mengendalikan wabah Covid-19 - ảnh 2Kota Hai Phong mengirim 33 dokter dan staf kesehatan untuk membantu Kota Da Nang (Foto: danang.gov.vn)

Tentang perhubungan dan transportasi, sekarang hanya ada bandara Da Nang dan terminal-terminal bis untuk jalan jauh di kota ini ditutup terhadap aktivitas transportasi penumpang. Perihal Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Vietnam menyatakan tetap mengadakan ujian SMA yang dibagi menjadi dua tahapan juga menunjukkan satu upaya dalam mempertahankan “aktivitas-aktivitas sosial-ekonomi yang berlangsung secara normal” di Vietnam. Di antaranya, tahapan pertama berlangsung dari 8 hingga 9 Oktober untuk para peserta yang tidak harus menjalani isolasi, tahapan ke-2 akan diadakan pada waktu sesuai untuk para peserta dari kelompok F1, F2 beserta para peserta di Kota Da Nang dan Provinsi Quang Nam.

Pengalaman dan keberhasilan dalam melawan Covid-19 pada tahapan pertama merupakan faktor kondusif bagi Vietnam untuk menghadapi secara berhasil-guna merebaknya wabah kali ini. Bersamaan itu, Vietnam tetap mempertahankan produksi dan bisnis, tidak memberantakkan perekonomian guna melaksanakan target ganda, yaitu mencegah dan memberantas wabah sekaligus mendorong perkembangan sosial-ekonomi.  

Komentar

Yang lain