Pariwisata Berbasis Masyarakat di Daerah Dataran Tinggi Provinsi Quang Ninh Dikembangkan

(VOVWORLD) - Pariwisata berbasis masyarakat adalah pola yang digelarkan oleh warga etnis-etnis minoritas di banyak daerah. Di Provinsi Quang Ninh, pariwisata berbasis masyarakat di daerah pemukiman etnis minoritas telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, baik membantu warga memiliki pendapatan yang lebih stabil, mengentas dari kemiskinan maupun melestarikan identitas kebudayaan etnis. 
Pariwisata Berbasis Masyarakat di Daerah Dataran Tinggi Provinsi Quang Ninh Dikembangkan - ảnh 1Zona wisata "Am Vap Farm" di Kecamatan Ky Thuong, Kota Ha Long merupakan destinasi wisata baru dan menarik (Foto: Facebook Kỳ Thượng Am Váp Farm)

Pada akhir pekan, Dukuh Thuong, Desa Khe Phuong, Kecamatan Ky Thuong  dengan sibuk menyambut kedatangan rombongan wisatawan yang datang menginap. Selama ini, tempat ini menjadi tujuan favorit wisatawan domestik dan mancanegara. Meski harus melewati jalan hutan sekitar 60 km dengan banyak ruas yang berkelok-kelok dan diselimuti kabut, namun sebagai imbalannya, wisatawan bisa menikmati keindahan alam yang megah, luas dengan hutan pohon pohon buluh, hutan “dổi” (nama  ilmiahnya Michelia tonkinensis A) purba yang dijaga oleh warga etnis Dao, atau mendayung perahu di anak-anak sungai dan menikmati masakan lokal yang unik, seperti: ikan anak sungai, talas di daerah dataran tinggi, ayam bakar, dan sebagainya atau mandi dalam air daun obat dari warga etnis Dao.

Keunggulan alam di Dukuh Thuong, Desa Khe Phuong dimanfaatkan oleh saudara Ly Tai Ngan, warga etnis Dao, dan rekan-rekannya untuk melakukan pola wisata berbasis masyarakat yang disebut “Am Vap Farm”. Pola ini berhasil dimanfaatkan dengan banyak produk budaya lokal di rumah-rumah panggung kayu bernama “Sa Moc” yang harum tersembunyi di hijaunya hutan tua. Saudara Ly Tai Ngan, Direktur Perusahaan “Am Vap Farm” di kecamatan daerah dataran tinggi Ky Thuong, mengatakan: 

“Awalnya masyarakat masih ragu-ragu... Namun, saat wisatawan datang ke sini, masyarakat bisa langsung menjual umbi talas bakar, sawi, dan madu kepada wisatawan, sehingga masyarakat di desa sangat mendukung. Mereka juga memetik daun obat di hutan untuk disuplai ke perusahaan, yang telah menciptakan sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat.”

Tidak langsung melakukan pola-pola akomodasi atau “homestay”, saudara Do Duc Uyen, warga etnis Tay, Koperasi Herbal Tue Lam, Kecamatan Vo Ngai, Kabupaten Binh Lieu, membuat minyak atsiri serai, adas manis, kayu manis, jeruk bali, dan sebagainya yang merupakan bahan yang tersedia di daerah.

Ini adalah produk-produk dari Program “Satu Kecamatan, Satu Produk” (OCOP) dari Provinsi Quang Ninh. Selain memperkenalkannya di pekan raya, koperasi telah memasukkan produk ke dalam fasilitas akomodasi atau dipajang dan dijual di Festival Panen Emas atau Festival Bunga Binh Lieu yang disukai wisatawan. Saudara Do Duc Uyen mengatakan: 

“Di Festival Panen Padi Emas, setiap kios menjual produk sehingga menqpai omset  sebesar 2 hingga 3 juta sehari. Dan total pendapatan yang sangat besar bagi kami. Jika kami bisa menjual produk, kami juga mendorong warga untuk membeli lebih banyak bahan mentah.”

Dulu, karena sistem jalan lalu lintas sulit, banyak orang yang datang ke Ky Thuong tidak ingin kembali lagi. Namun kini, jalan beton yang menghubungkan Kota Ha Long dan Ky Thuong sudah dibangun, bersama dengan nilai-nilai hutan dan kebudayaan etnis minoritas telah menahan dan mengundang pengunjung untuk datang kembali... Juga dari pola wisata berbasis masyarakat, warga dengan percaya diri berkomunikasi, menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan dan keamanan pangan serta menyebarkan nilai-nilai budaya khas dukuh.

Pariwisata Berbasis Masyarakat di Daerah Dataran Tinggi Provinsi Quang Ninh Dikembangkan - ảnh 2Pengembangan wisata berbasis masyarakat membatu komunitas warga di Kecamatan Ky Thuong memperkenalkan ciri-ciri budaya khas dari warga etnis Dao kepada wisatawan domestik dan mancanegara (Foto: Facebook Kỳ Thượng Am Váp Farm)

Untuk mendorong pengembangan pariwisata secara profesional dan metodis, Kabupaten Binh Lieu bekerja sama dengan satu unit pariwisata untuk membuat skenario, melatih keterampilan bagi penduduk dukuh dan menuju untuk melestarikan nilai-nilai kebudayaan warga etnis-etnis Tay, Dao dan San Chi saat melakukan pariwisata berbasis masyarakat. Phung Huu Ngoc Anh, Direktur Jenderal Perusahaan Persero Pariwisata Hanoi, yang melaksanakan proyek-proyek pariwisata berbasis masyarakat di Binh Lieu, mengatakan: 

Kami melakukan pelatihan di tempat dan langsung membimbing warga. Khususnya, kami ingin menjaga dan melestarikan ciri arsitektur rumah orang etnis-etnis Dao Thanh Phan, Tay, dan San Chi untuk melayani wisatawan. Agar generasi penerus tetap bisa tumbuh di atap rumah tersebut dan membantu pengunjung lebih memahami kebudayaan dan bahasa etnis mereka.”

Masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tapi pengembangan pariwiata berbasis masyarakat di Kabupaten Binh Lieu  telah turut menyosiaisasikan kebudayaan khas etnis-etnis minoritas kepada wisatawan. Secara aktif melakukan pembaruan baik dalam berpikir maupun cara melakukannya, masyarakat di Desa Khe Phuong pada khususnya dan Kecamatan Ky Thuong pada umumnya sedang berupaya setiap hari dengan keinginan menggabungkan pariwisata berbasis masyarakat dengan pengembangan kehidupan warga.

Komentar

Yang lain