Tukang terakhir di marga “Lai” yang membuat kertas untuk “Sac phong

(VOVWORLD) - Bapak Lai Phu Thach yang tinggal di Desa Trung Nha, Kecamatan Kota Nghia Do, Distrik Cau Giay, Kota Ha Noi merupakan seorang satu-satunya dalam marga “Lai” yang tetap menyimpan resep membuat kertas untuk “Sac phong” (yaitu Keputusan raja untuk memberikan gelar kepada bangsawan dan pejabat feodal, pujian kepada orang yang berjasa). Sekarang usianya sudah 61 tahun, tukang tua itu selalu merasa khawatir bahwa kerajinan tradisional marga-nya yang punya sejarah lebih dari 600 tahun akan hilang jika tidak ada orang yang meneruskan dia untuk melestarikan kerajinan ini.
Tukang terakhir di marga “Lai” yang membuat kertas untuk “Sac phong - ảnh 1Bapak Lai Phu Thach adalah tukang terakhir di marga “Lai” yang membuat kertas untuk “Sac phong" (Foto: baodantoc.com.vn)

Kertas untuk “Sac phong” tidak dijual di pasar, tapi hanya digunakan oleh dinasti-dinasti feodal Vietnam untuk menulis keputusan memberikan gelar kepada bangsawan dan pejabat fedoal atau pujian kepada orang yang berjasa, jadi kualitasnya dituntut sangat tinggi dan proses produksi-nya dilakukan secara ketat.

Kalau bicara tentang kerajinan membuat kertas untuk “Sac phong”, orang-orang biasanya menyebut-nyebut marga “Lai” di Desa Co Am dulu (sekarang adalah Desa Trung Nha), karena ini merupakan salah satu di antara sedikit marga yang menyimpan kiat membuat jenis kertas khas ini. Kerajinan membuat kertas “Sac phong” di desa ini sudah ada sejak abad XV, pada dinasti Raja Le dan Raja lokal Trinh. Pada masa dulu ada banyak kepala keluarga di marga “Lai” dan sebagian besarnya tahu membuat kertas “Do” (sejenis kertas tradisional), tapi yang bisa membuat kertas untuk “Sac phong” hanya ada satu-satunya keluarga bapak Lai Phu Thach. Resep  membuat kertas “Do” menjadi kertas “Sac phong” hanya diwariskan melalui cara mengajar langsung, ayah mewariskan-nya kepada anak dan hanya diwariskan kepada anak sulung. Bapak Lai Phu Thach memberitahukan:

“Kira-kia 600 tahun yang lalu sampai dengan tahun-tahun 40-an abad XX, hanya ada marga “Lai” di Kecamatan Nghia Do yang membuat kertas untuk “Sac phong”. Waktu itu, di seluruh negeri hanya ada marga “Lai” yang bisa membuat jenis kertas ini. Raja Le dan Raja lokal Trinh memberikan hal istimewa kepada marga “Lai” di Kecamatan Nghia Do untuk menjadi produsen monopoli kertas untu “Sac phong”.

Kertas “Do” merupakan bahan utama untuk membuat kertas untuk “Sac phong” dan jenis kertas “Do” itu tidak boleh tercampur dengan zat-zat sampingan dan dibuat melalui berbagai tahap. Setelah menghasilkan kertas “Do”, juga membutuhkan resep dan cara pembuatan tersendiri dari keluarga, maka barulah menciptakan kertas untuk “Sac phong”.

Pada tahun 2008, meskipun masih ingat tentang cara dan resep membuat kertas untuk “Sac phong”, tapi harus mengalami berkali-kali percobaan, bapak Lai Phu Thach baru bisa berhasil memugar kertas “Sac phong” yang berkualitas dan sempurna seperti kertas untuk “Sac phong” yang dilakukan nenek moyang dalam marga “Lai”. Oleh karena itu, sekarang ini, di Desa Trung Nha, hanya tinggal bapak Lai Phu Thach yang masih memiliki kiat membuat kertas untuk “Sac phong”. Dengan ketrampilan-nya, dia dianggap warga di sini sebagai guru yang mengajarkan ketrampilan.

Setiap tahun, hanya ada beberapa pelanggan yang adalah perseorangan atau badan pengelolaan balai desa dan pagoda yang memiliki “Sac phong” tapi rusak, mereka harus meminta bapak Thach untuk memugar dokumen-dokumen lama itu. Berkat adanya ketrampilan bapak Lai Phu Thach, banyak naskah “Sac phong” telah berhasil dipugar kembali. Bapak Lai Phu Thach memberitahukan:

“Hingga sekarang, kertas untuk “Sac phong” hampir-hampir tidak dibuat lagi. Kalau saya memproduksi jenis kertas ini, maka jumlah konsumennya sangat sedikit, bahkan tidak ada orang yang tahu untuk membeli. Kertas ini bisa tahan ratusan tahun dan kualitasnya tetap bagus. Jadi, kalau sekarang Negara menggunakan jenis kertas ini untuk beberapa dokumen penting yang perlu disimpan seperti sertifikat, piagam pujian dan sebagainya, maka kertas untuk “Sac phong” paling bagus untuk digunakan karena jenis kertas ini bisa tahan cuaca yang sengit serta anti rayap dan bubuk”.

Di Desa Phong Nha, hampir semua orang tidak menjalankan lagi kerajinan membuat kertas untuk “Sac phong” karena tidak bisa hidup dengan kerajinan ini. Bapak Lai Phu Thach merasa khawatir bahwa tidak akan ada orang yang meneruskan dia untuk mempertahankan kerajinan ini karena untuk menghasilkan jenis kertas ini, harus mengalami banyak tahapan dan sangat sulit dipasarkan, bahkan anak laki-laki dia juga tidak mau mengikuti kerajinan ini lagi karena situasi ekonomi sekarang ini. Dalam hati bapak Lai Phu Thach, dia selalu ingin mempertahankan kerajinan tradisional marga-nya.

Komentar

Yang lain