Hari raya Xip Xi, adat istiadat yang unik rakyat etnis minoritas Thai putih di provinsi Son La

(VOVworld) – Bagi rakyat etnis minoritas Thai putih, hari raya “Xip Xi” adalah adat istiadat khas dan unik sendiri, menjadi satu keindahan dalam kehidupan spiritual mereka.  

Hari raya Xip Xi, adat istiadat yang unik rakyat etnis minoritas Thai putih di provinsi Son La - ảnh 1
Para gadis etnis minoritas Thai putih
(Foto: vov)

Saya sangat menyukai hari raya Xip Xi. Karena pada hari raya ini saya dapat baju baru dan bisa bermaiin-main seperti lempar Con, sepak bola, dll”. Demikian kesan dari Dieu Thi Tuyen, seorang anak perempuan di kecamatan Muong Giang, kabupaten Quynh Nhai, provinsi Son La tentang hari raya “Xip Xi”, hari raya yang paling besar dari rakyat etnis minoritas Thai putih di provinsi Son La dan daerah pegunungan Tay Bac, (Daerah Barat Laut-Vietnam Utara). Xip Xi dalam bahasa Thai artinya 14. Hari raya  ni diadakan pada tanggal 14 bulan 7 menurut kalender imlek. Menurut fikiran rakyat etnis minoritas Thai putih, hari raya Xip Xi merupakan kesempatan bagi anak dan cucu untuk berkiblat kepada nenek moyang, bersamaan itu, merupakan kesempatan bagi orang tua untuk memberikan perhatian dan perawatan khusus kepada generasi muda. Oleh karena itu di banyak daerah, warga menyebutkannya sebagai hari raya untuk anak-anak. Pada hari-hari ini, kakek-nenek dan orang tua menjahit pakaian-pakaian yang berwarna warni untuk anak-anak supaya mereka bisa pergi main-main. Pada kesempatan ini, anak-anak dapat bermain sepuas-puasnya dan makan apa yang mereka suka. 

Hari raya Xip Xi, adat istiadat yang unik rakyat etnis minoritas Thai putih di provinsi Son La - ảnh 2
Menyiapkan masakan untuk hari raya Xip Xi
(Foto: vov)

Ibu Ha Thi Dieu, seorang penduduk di kecamatan Quang Huy, kabupaten Phu Yen, provinsi Son La memberitahukan: “Hari raya “Xip Xi” juga disebut sebagai Hari raya untuk anak-anak. Biasanya anak-anak harus menggembala kerbau, tapi pada hari ini biasanya orang tua memasakkan nasi ketan, daging dan sedikit kue “It” untuk mereka. Selain itu orang tua juga menjahit atau membeli baju baru untuk anak-anak. Setelah makan siang, anak-anak dan para pemuda bersama-sama pergi bermain-main. Mereka sangat senang”

Ada dua bagian dalam hari raya “Xip Xi” yaitu bagian “Mo” yang berarti menyembahyangi nenek moyang, mengingat akan jasa pendiri dukuh dan bagian ke-2 ialah makan-makan, bermain dan menikmati acara pertunjukan kebudayaan dan kesenian. Pada bagian pertama, ada banyak barang untuk persembahyangan seperti alkohol,  daging, “Khau Cam” yaitu nasi ketan yang diwarnai, dll. 

Hari raya Xip Xi, adat istiadat yang unik rakyat etnis minoritas Thai putih di provinsi Son La - ảnh 3
Talam rakyat etnis minoritas Thai putih pada hari raya ini
(Foto: vov)

Namun ada dua jenis masakan yang tak bisa kurang ialah daging bebek dan kue “It”. Kue “It” berbentuk bulat seperti telur dan biasanya dibuat berpasangan yang melambangkan kebahagian. Kue “It” dibuat dari tepung ketan dengan isinya ialah kacang, daging cincang dan lada hitam. Bersama dengan kue “It” ialah daging bebek. Kata orang bahwa bebek berkaitan erat dengan pesawahan, sungai dan kehidupan produksi manusia. Oleh karena itu, rakyat etnis minoritas Thai putih memuja bebek supaya bebek memakan semua hama yang merusak padi, dll.

Setelah acara persembahyangan, semua sanak keluarga akan duduk berkumpul di sekitar talam. Anak cucu menyampaikan ucapan selamat panjang umur kepada para lansia; sedangkan orang dewasa mendoakan ketenteraman dan sehat walafiat kepada generasi muda. Bagi etnis minoritas Thai putih, Xip Xi juga merupakan kesempatan bagi mereka untuk memanifestasikan keramahan kepada tamu. Semua tamu yang datang ke rumah selalu disambut dengan hangat, cermat dan bisa menikmati masakan-masakan khas yang hanya ada pada hari raya “Xip Xi”. Keluarga mana yang dapat mengundang semakin banyak tamu maka mendapat semakin banyak kemujuran. Bagi siapa saja yang pernah sekali menghadiri dan menyaksikan suasana hari raya Xip Xi bersama dengan rakyat etnis minoritas Thai putih, semua orang akan mengingat untuk selama-lamanya./. 

Komentar

Yang lain