Lukisan pujaan, ciri budaya tradisional dari warga etnis minoritas Dao Lo Gang

(VOVworld) – Kelompok etnis minoritas Dao Lo Gang merupakan salah satu diantara sedikit kelompok etnis minoritas Dao yang menganut politeisme, yaitu memuja banyak dewa. Semua ritual kepercayaan politeisme banyak berpengaruh terhadap kehidupan warga etnis Dao Lo Gang, dari upacara kematian, upacara pemberian gelar, acara pernikahan, ritual keluarga dan marga, dll. Khususnya, dalam semua ritual ini tidak bisa kurang lukisan pujaan. Bagi kelompok etnis minoritas Dao Lo Gang, lukisan pujaan merupakan penjelmaan dari para dewa yang tak bisa kurang dalam semua ritual penting dan sangat bersifat mendidik. 

Lukisan pujaan, ciri budaya tradisional dari warga etnis minoritas Dao Lo Gang - ảnh 1
Lukisan pujaan dalam ritual
(Foto: dantri.com.vn)

Lukisan-lukisan pujian dari warga etnis minoritas Dao sangat kaya raya, gambar di lukisan ini memanifestasikan konsep pertama dari warga etnis minoritas Dao terhadap asal usul terbentuknya alam semesta ini, hubungan antara semua makhluk, diantaranya ada manusia. Dengan konsep itu, para dewa punya kekuatan dan kekuasaan supra yang berpengaruh terhadap semua segi kehidupan. Trieu Nhu Hong, seorang warga etnis Dao Lo Gang di dukuh Deo But, kecamatan Hop Tien, kabupaten Dong Hy, provinsi Thai Nguyen, memberitahukan: “Lukisan ini memuja para dewa-dewi di istana langit. Semua lukisan ciptaan warga etnis minoritas Dao selalu ada para dewa, tak kurang seorang dewa pun. Karena menurut konsep warga etnis minoritas Dao, kalau di langit ada dewa yang mengurus suatu pekerjaan berarti di bumi juga ada dewa yang mengurus pekerjaan itu”.

Beberapa lukisan ciptaan warga etnis minoritas Dao punya tema seperti lukisan pujaan beberapa etnis minoritas lain misalnya Tay, Nung, San Diu, diantaranya ada perangkat lukisan 4 Dewa Besar yaitu Dewa Petir, Dewa Hujan, Dewa Angin dan Dewa Awan. Dang Hong, seorang dukun warga etnis minoritas Dao Lo Gang di kecamatan Hop Tien, kabupaten Dong Hy memberitahukan bahwa setiap hari raya etnis minoritas Dao ada bermacam-macam lukisan sendiri. Bapak Dang Hong mengatakan: “Di altar setiap keluarga harus ada perangkat lukisan pujaan. Lukisan pujaan ini adalah pakaian altar. Setiap tahun ada 4 Hari Raya Tahun Baru. Pada setiap hari raya itu, setiap keluarga harus membawa satu botol arak dan satu ekor ayam datang kemari untuk persembahyangan dan memohon musim panenan yang baik”.

Lukisan pujaan, ciri budaya tradisional dari warga etnis minoritas Dao Lo Gang - ảnh 2
Banyak lukisan pujaan dipasang di dinding
(Foto: dantri.com.vn)

Lukisan pujaan etnis minoritas Dao memanifestasikan kepercayaan, merupakan cara mereka menjelaskan tentang alam semesta ini, tentang panorama dalam kehidupan sejak masa dahulu kala. Pada masa kini, walaupun ilmu pengetahuan berkembang dan ada cara menjelaskan yang masuk akal dan bisa dipercaya tentang gejala-gejala ini, tapi warga etnis minoritas Dao tetap mewariskan dongeng-dongeng kuno dan melestarikan perangkat lukisan pujaan.

Bagi satu etnis yang sangat mementingkan moral seperti etnis minoritas Dao, maka semua lukisan itu tidak hanya merupakan kepercayaan saja, tapi juga satu kredibilitas. Walaupun konsep etnis minoritas Dao tentang alam semesta tetap sederhana, tapi pesan-pesan di lukisan-lukisan ini sebaliknya sangat jelas dan bersifat mendidik. Warga etnis minoritas Dao Lo Gang berpendapat bahwa para dewa selalu mengetahui semua perbuatan manusia dan akan memberikan hukuman kepada orang yang berbuat jahat.

Semua ritual pemujaan yang dilakukan warga etnis minoritas Dao selalu menyerap perhatian dan kehadiran dari banyak anggota marga serta penduduk dukuh dan desa. Makna lukisan-lukisan yang dipasang memenuhi dinding rumah akan diberitahukan kepada orang yang belum tahu. Makna lukisan-lukisan itu mengandung banyak nilai pendidikan dan kemanusiaan untuk manusia. Oleh karena itu, adat istiadat memuja lukisan tradisional bersangkutan dengan politerisme dari warga etnis minoritas Dao pada umumnya dan kelompok warga etnis minoritas Dao Lo Gang pada khususnya, dilestarikan dari generasi ke generasi./. 

Komentar

Yang lain