PM Vietnam, Nguyen Tan Dung melakukan pembicaraan dengan PM Jepang, Shinzo Abe

(VOVworld) – Pada Sabtu sore (4 Juli),  Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung  dan delegasi tingkat tinggi Vietnam meninggalkan Tokyo, pulang kembali ke kota Hanoi, mengakhiri dengan baik kunjungan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-7 Mekong- Jepang dan aktivitas-aktivitas diplomatik bilateral sehubungan dengan kesempatan menghadiri KTT ini.



PM Vietnam, Nguyen Tan Dung melakukan pembicaraan dengan PM Jepang, Shinzo Abe - ảnh 1
PM Vietnam, Nguyen Tan Dung (kiri) dan PM Jepang, Shinzo Abe
(Foto: vov.vn)


Sebelum-nya, pada akhir Sabtu (4 Juli), di Tokyo, Ibukota Jepang, PM Vietnam, Nguyen Tan Dung telah melakukan pembicaraan dengan PM Jepang, Shinzo Abe. Ketika berbicara di sini, kedua PM sepakat mempertahankan secara permanen kunjungan-kunjungan, kontak, dialog di berbagai tingkat, khususnya tingkat tinggi, memperkuat lebih mendalam kepercayaan politik.

Tentang kerjasama ekonomi, dua PM sepakat melakukan koordinasi erat untuk menggelarkan secara berhasil-guna proyek- proyek penting, cepat menyelesaikan Visi jangka menengah dan  jangka panjang tentang kerjasama pertanian. PM Jepang berkomitmen membantu Vietnam di bidang infrastruktur, baik jumlah maupun kualitas, mengarah ke perkembangan infrastruktur berkualitas tinggi. PM Jepang Shinzo Abe juga  berkomitmen menyediakan sumber modal perkembangan resmi (ODA) pada tarap tinggi untuk membantu Vietnam bekembang secara berkesinambungan. Setelah pembicaraan,  PM Nguyen Tan Dung menegaskan: “Saya dengan tulus menyatakan terimakasih dan memberikan apresiasi terhadap PM Shinzo Abe yang telah mendukung rekomendasi Vietnam tentang bantuan modal ODA tahap I tahun fiskal 2015 senilai 300 miliar Yen (sama dengan 3 miliar dolar Amerika Serikat) untuk membantu  proyek-  proyek menurut permintaan Vietnam. Khususnya PM Jepang  telah mendukung pemberian bantuan kepada Rumah Sakit Cho Ray 2 dengan nama sebutan Tumah Sakit Persahabatan Vietnam-Jepang”.

Kedua PM Vietnam dan Jepang sepakat memperkuat kerjasama di berbagai forum regional dan internasional. Kedua PM juga menyepakati peranan penting dari penjaminan perdamaian, keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim dan jalan udara, meminta kepada fihak-fihak yang bersangkutan supaya tidak menimbulkan tindakan yang merumitkan dan memperluas sengketa di Laut Timur, dengan serius  mematuhi hukum internasional, terutama Konvensi PBB tentang Hukum Lauttahun 1982 dan Deklarasi tentang perilaku dari para fihak di Laut Timur (DOC) dan mendorong cepat penyusunan Kode Etik tentang perilaku di Laut Timur (COC). PM Jepang, Shinzo Abe menegaskan: “Saya dan PM Vietnam, Nguyen Tan Dung telah berbagi kecemasan mendalam tentang perkembangan rumit di Laut Timur akhir-akhir ini, terutama perihal sefihak mengubah status quo melalui melakukan reklamasi besar dan pembangunan langkalan militer di Laut Timuir. Saya akan mendorong integrasi antara dua negara untuk menuju ke mempertahankan ketertiban, keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim di Laut Timur”.

PM Nguyen Tan Dung dan PM Shinzo Abe sepakat menyatakan pada pokok-nya mengakhiri perundingan bilateral antara Vietnam dan Jepang tentang Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik (TPP). PM Vietnam Nguyen Tan Dung menilai tinggi bantuan yang diberikan Jepang pada suksesnya KTT Mekong-Jepang kali ini dengan pengesahan “Strategi Tokyo 2015” yang menetapkan pengaragan mekanisme kerjasama ini untuk tahap berikut-nya.

Setelah pembicaraan, dua PM telah menyaksikan Upacara penandatananan serentetan naskah MoU./.


Komentar

Yang lain