Melakukan investasi intensif untuk turut meningkatkan nilai ekspor hortikultura

(VOVworld) - Pertumbuhan sebesar 130% terbanding dengan masa yang sama tahun lalu, hortikultura sedang menduduki posisi pertama diantara bermacam jenis komoditas agribisnis ekspor Vietnam selama 8 bulan ini, dengan nilai perdagangan mencapai 1,7 miliar dolar Amerika Serikat. Dengan ancang-ancang pertumbuhan ini, diprakirakan nilai ekspor hortikultura akan mencapai 2,5 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun ini, untuk pertama kalinya melampaui nilai ekspor beras, menebus tarap pertumbuhan minus dari cabang pertanian selama bulan-bulan awal tahun ini. 

Melakukan investasi intensif untuk turut meningkatkan nilai ekspor hortikultura - ảnh 1
Hortikultura sedang menduduki posisi pertama diantara bermacam
jenis komoditas agribisnis ekspor Vietnam selama 8 bulan ini
(Foto: vov.vn)


Selama 10 tahun terakhir, nilai ekspor hortikultura pada umumnya, khususnya bubah-buahan Vietnam mencapai pertumbuhan yang cepat. Kalau pada 2005, hortikultura Vietnam hadir di 36 negara dan teritori di dunia dengan nilai perdagangan mencapai lebih dari 235 juta dolar Amerika Serikat (AS), hingga tahun 2015, ada 60 negara dan teritori yang mengimpor jenis barang hortikultura Vietnam dengan nilai ekspor sebesar 1,8 miliar dolar AS. Hanya pada 8 bulan awal tahun 2016, nilai ekspor hortikultura Vietnam mencapai 1,7 miliar dolar AS, meningkat 130% terbanding dengan masa yang sama tahun lalu. Ekspor hortikultura bertumbuh tidak hanya menjadi tenaga pendorong untuk menyerap lagi investasi badan-badan usaha, melainkan juga membantu kaum tani meningkatkan pendapatannya dan mengubah pemahamannya sendiri dalam produksi dengan proses-proses produksi pertanian bersih menurut standar VietGap atau GlobalGap.

Disamping pasar-pasar tradisional, selama ini cabang hortikultura Vietnam juga aktif membuka baru banyak pasar, khususnya pasar-pasar yang menuntut kualitas tinggi seperti: Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Republik Korea, Kanada dan Australia. Pada tahun ini, buah leci Vietnam telah hadir di pasar Australia dan Amerika Serikat, dan pada waktu mendatang buah mangga Vietnam juga akan hadir di pasar Australia. Nguyen Tri Ngoc, Perusahaan Persero Kemajuan Internasional, Grup AIC, unit eksportir agribisnis dan investasi pertanian teknologi tinggi, menganggap bahwa memasuki pasar-pasar yang rewel mendatangkan “kepentingan dobel” karena tidak hanya turut membantu hortikultura menghindari kebergantungan pada satu pasar, melainkan juga membantu kaum tani mengubah kebiasaaan dan cara produksi dari menjual apa yang mereka miliki menjadi menjual apa yang dibutuhkan pasar. Ini juga merupakan satu keniscayaan dari cabang pertanian pada umumnya dan bidang agribisnis pada khususnya mengarah pada latar belakang Vietnam melakukan integrasi secara semakin intensif dan ekstensif di pasar dunia. Dia mengatakan: “Integrasi ekonomi menuntut produksi yang dilakukan harus menurut rangkaian nilai dan hal ini sendiri menciptakan perkembangan yang berkesinambungan bagi agribisnis Vietnam serta menstabilkan pendapatan untuk kaum tani pada saat menuju ke pasar internasional. Hal ini juga mempunyai makna sangat penting bagi badan-badan usaha eksportir karena kualitas merupakan faktor yang menentukan hasil-guna bisnis agribisnis dari badan usaha ketika memasuki sesuatu pasar dan menandatangani kontrak dengan para mitra”.

Menurut Tran Dinh Long, Ketua Asosiasi Bibit Pohon Vietnam, potensi ekspor hortikultura Vietnam masih besar seiring dengan kebutuhan dunia yang sedang meningkat drastis. Sekarang, nilai ekspor hortikultura Vietnam meski sedang mengalami pertumbuhan kuat, tapi masih agak sedikit terhadap kebutuhan. Dia memberitahukan: “Pasar hortikultura dunia sedang berkembang kuat dengan kebutuhan tinggi. Sekarang, kaum tani sudah mulai memahami dan mengubah cara menanam, menerapkan pola produksi Praktek Pertanian Baik (VietGap) yang aman, dari situ turut meningkatkan nilai-nilai untuk hasil agribisnis. Cabang hortikultura sangat potensial untuk berkembang pada waktu mendatang, khususnya ketika ada partisipasi lebih banyak badan-badan usaha dengan teknologi tinggi, bibit baru yang berkualitas dari Institut-Institut penelitian dan penerapan proses-proses produksi mutakhir oleh kaum tani, maka akan memberikan hasil-guna untuk cabang hortikultura”. Namun, pagar rintangan terbesar bagi cabang hortikultura sekarang ini ialah ketentuan-ketentuan tentang karantina tumbuhan dan keselamatan bahan makanan. Agar supaya ekspor hortikultura terus bertumbuh kuat, seiring dengan memeriksa kualitas penanaman hortikultura di dalam negeri, badan-badan usaha perlu merapati ketentuan-ketentuan impor dari semua pasar. Le Son Ha, Kepala Seksi Karantina, Direktorat Perlindungan Tumbuhan, dari Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam memberitahukan: “Buah-buahan Vietnam berada semakin banyak di pasar-pasar yang banyak rewel dan menuntut kualitas tinggi. Di atas dasar ini, pada waktu mendatang kami akan meneliti kebutuhan pasar dan berfokus pada pasar-pasar yang punya kebutuhan konsumsi besar dan punya nilai tinggi. Bersamaan itu, memanfaatkan pasar-pasar potensial di kawasan ASEAN dan Tiongkok. Bagi setiap pasar, perlu menjalankan solusi untuk melakukan ekpsor secara lebih berhasil-guna”.

Hortikultura yang tumbuh kuat pada bulan-bulan awal tahun ini pada latar belakang ekspor pertanian masih mengalami banyak kesulitan menunjukkan bahwa potensi cabang hortikultura semakin besar kalau menerima investasi yang rasional. Selain memperhebat perancangan kawasan tanaman, pohon bibit dan teknik menanam, badan usaha dan produsen sedang memperhatikan melakukan investasi di industri pengolahan, melalui itu meningkatkan nilai agribisnis ekspor. 

Komentar

Yang lain