Vietnam memperkuat kerjasama dengan Israel

        Atas undangan Presiden Vietnam Truong Tan Sang, Presiden Israel Shimon Peres pada tanggal 23 November ini  memulai kunjungan resmi empat hari di Vietnam. Ini adalah kunjungan tingkat tertinggi yang dilakukan pemimpin Israel di Vietnam sejak dua negara  menggalang hubungan diplomatik pada tahun 1993.
Kunjungan ini membuka satu kesempatan  kerjasama antara dua negara  di banyak bidang, khususnya  bidang-bidang dimana Israel mempunyai keunggulan dan Vietnam mempunyai kebutuhan untuk bekerjasama seperti pertanian, ilmu pengetahuan- teknologi, investasi, perdagangan, ketenaga-kerjaan dan pariwisata. 

          Segera setelah menggalang hubungan diplomatik tanggal 12 Juli tahun 1993, dua negara Vietnam dan Israel  telah  melakukan aktivitas  memperluas saling pengertian, mendorong kerjasama  ekonomi, perdagangan, pendidikan, bertukar pengalaman di bidang ilmu pengetauan-teknologi dan sebagainya…, khususnya di bidang pertanian, irigasi dan kesehatan. Hubungan antara dua negara  belakangan ini  berkembang baik. 

Vietnam  memperkuat kerjasama dengan Israel - ảnh 1
(Presiden Isrel - Shimon Peres. Foto : internet)

         Pada bulan Maret tahun 2010,  Perdana Menteri Vietnam  Nguyen Tan Dung  telah  mengesahkan haluan mendorong hubungan kerjasama di banyak bidang antara dua negara. Israel sangat menaruh perhatian  dalam mendorong hubungan kerjasama  dengan Vietnam, proaktif  mengirimkan banyak delegasi   tingkat tinggi ke Vietnam. Hubungan ekonomi antara dua fihak  melalui itu juga lebih didorong. Nilai  perdagangan Vietnam-Israel pada tahun 2010 mencapai 220 juta dolar Amerika Serikat, meningkat 34 persen terbanding dengan tahun 2008. Israel  menduduki posisi ke-54 diantara 93 negara dan teritorial  yang melakukan investasi di Vietnam. Perusahaan-perusahaan Israel turut melakukan patungan dan investasi di beberapa proyek di kota Hanoi, kota HoChiMinh dan provinsi Khanh Hoa. Namun, keunggulan pokok  antara Israel dan Vietnam ialah bidang kerjasama pertanian.

         Ketika memberikan wawancara wartawan  Radio Suara Vietnam menjelang kunjungan ini, Presiden Shimon Peres menekankan bahwa “Saya berpendapat bahwa salah satu diantara bidang-bidang kerjasama paling penting antara dua negara ialah pertanian. Israel mempunyai keunggulan  tentang pengembangan pertanian dan teknik pertanian serta kami ingin berbagi pengalaman dengan Vietnam.  Selain itu,  satu bidang yang lain dimana kami menginginkan penguatan kerjasama  dengan Vietnam ialah ilmu pengetahuan. Vietnam sedang  mendorong kuat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karena itu, ini adalah  satu bidang  kerjasama   titik berat dalam masa depan.  Pada kenyataan-nya, Vietnam sedang  berkembang secara amat cepat dan sangat menaruh perhatian pada kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, kami ingin mendorong kuat kerjasama dengan Vietnam baik di tingkat pemerintah maupun di tingkat perusahaan dan badan usaha”.

         Meskipun sebagai satu negeri yang miskin dalam hal  sumber daya alam, tetapi berkat adanya teknologi tinggi yang sangat berkembang dan diterapkan pada produksi di semua cabang pertanian dan industri,  Israel  telah mencapai prestasi-prestasi besar tentang ekonomi, diklasifikasi ke dalam barisan  negara-negara maju dan adalah salah satu diantara 25 negara yang memperoleh pendapatan perkapita  tertinggi di dunia.  Produktivitas dan kualitas produk-produk pertanian dari Israel memelopori dunia. Cabang industri Israel juga sangat berkembang dengan prosentase  produksi industri untuk kepentingan eksport menduduki  kira-kira 90 persen nilai barang eksport, menduduki posisi ke-2 tentang jumlah perusahaan teknologi informasi. Oleh karena itu, dengan pengalaman-nya yang bernilai, dalam waktu yang lalu, Israel telah mengirim pakar untuk melakukan transfer teknologi di Vietnam. Menurut Duta Besar Vietnam untuk Israel Dinh Xuan Luu, Israel mempunyai banyak keunggulan di bidang yang mendapat perhatian dari Vietnam, hal ini sangat bermanfaat bagi Vietnam dalam menerapkan kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi untuk mengembangkan perekonomian. Dia mengatakan bahwa“Vietnam adalah satu negeri yang potensial tentang tenaga, tentunya modal juga sangat penting, jika  tidak ada teknologi  baru dan  tidak ada kemajuan iptek, maka  pendorongan cepat  proses industrialisasi–modernisasi Tanah Air  juga sangat sulit. Sebaliknya, bagi Israel, Vietnam adalah satu pasar yang luas. Jika secara umum, VN adalah negara anggota ASEAN dan  dalam zona perdagangan bebas ASEAN-Tiongkok dengan 1,9 miliar  jiwa penduduk, maka ini adalah satu pasar  yang sangat  besar  bagi para ahli teknologi tinggi”.

          Sekarang,  beberapa  proyek kerjasama pertanian seperti penanaman bunga, sayur-sayuran, pohon buah-buahan, ternak sapi perahan, penggunaan teknologi Israel di kota Hanoi, kota Hai Phong, kota Da Lat, kota HoChiMinh dan provinsi Nghe An telah mencapai hasil-hasil permulaan dan sedang mengembangkan  efektivitas. Di samping itu, dalam waktu yang lalu, Vietnam dan Israel  telah bekerjasama erat dalam  masalah transfer teknologi, khususnya dalam meringankan masalah polusi air, meningkatkan sumber air bersih,  teknologi pengairan, reproduksi air, penanganan air limbah dalam pertanian, industri dan aktivitas hidup sehari-hari. Le Dinh Tien, Deputi Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam mengatakan bahwa “Penelitian teknologi-teknologi mutakhir Israel untuk menciptakan teknologi penanganan air limbah maupun  penelitian  untuk mengelola secara rasional  sumber daya air, menerima, menguasai dan mendomestikan teknologi-teknologi mutakhir untuk digunakan di Vietnam semuanya menjadi masalah-masalah yang sangat diperhatikan Vietnam. Oleh karena itu, teknologi-teknologi  mutakhir  Israel  akan menciptakan prasyarat penting  bagi kerjasama antara dua negara”.

          Sekarang, Vietnam dan Israel telah menandatangani banyak perjanjian  kerjasama di bidang-bidang  ekonomi, iptek, pertanian, perdagangan, pariwisata, kebudayaan, pengangkutan pernerbangan; Perjanjian bebas visa untuk paspor diplomatik dan dinas; Perjanjian menghindari pemungutan pajak dobel dan anti penghindaran pajak  pendapatan dan harta benda. Ini adalah dasar hukum yang penting bagi dua pihak untuk memperkuat kerjasama. Ketika menyambut kunjungan resmi  di Vietnam yang dilakukan 

          Presiden Shimon Peres, Vietnam  menegaskan politik luar negerinya yaitu menganeka-ragamkan dan menganeka-arahkan hubungan dengan semua negara, memanifestasikan keinginan memperkuat kerjasama di banyak bidang dengan Israel, khususnya di bidang-bidang Israel yang unggul. Kunjungan ini akan membuka banyak kesempatan kerjasama baru antara dua negara./.

Komentar

Yang lain