Benteng kuno Quang Tri –bekas bukti dari satu periode sejarah yang heroik

(VOVworld) - Bentang kuno Quang Tri, lokasinya di samping tepian sungai Thach Han telah dikenal sebagai medan perang yang sengit dalam perang perlawanan untuk menyelematakan Tanah Air dari bangsa Vietnam. Tempat ini menyaksikan banyak pengorbanan dan kehilangan, sebagai makam kolektif dari para prajurit yang telah gugur demi perdamaian dan kemerdekaan bangsa Vietnam. Benteng kuno Quang Tri dewasa ini  telah menjadi  satu tempat wisata  yang menyerap  kedatangan banyak wisatawan domestik dan mencanegara

Benteng kuno Quang Tri –bekas bukti  dari satu periode  sejarah yang  heroik - ảnh 1
Benteng kuno Quang Tri –bekas bukti  dari satu periode  sejarah yang  heroik
(Foto: quangtri360.com)

Benteng kuno Quang Tri dibangun oleh Raja Gia Long pada tahun 1809. Pada permulaan,  benteng ini dibuat dari tanah. Pada tahun 1837, zaman Raja Minh Mang  baru dibangun-nya secara kokoh. Benteng kuno seluas kira-kira 20 hektar berbentuk persegi empat dengan keliling kira-kira 2 000 meter lebih, punya dinding  tinggi dan parit dalam yang mengeliling-nya. Di bawah rezim feodal, benteng Quang Tri tidak hanya merupakan benteng militer, melainkan juga merupakan pusat administrasi, politik dan  ekonomi.

Mengalami gejolak pasang-surutnya sejarah, khususnya setelah Perjanjian Jenewa yang ditandatangani pada tahun 1954,  garis lintang 17 derajat  sungai Ben Hai menjadi  garis batas militer sementara yang memisahkan dua bagian  negeri Vietnam Utara dan Vietnam Selatan, kota madya  Quang Tri  yang diantaranya ada benteng kuno Quang Tri menjadi pusat politik, ekonomi dan militer  di satu provinsi di Vietnam Selatan.

Dalam pertempuran selama 81 hari siang-malam, untuk menduduki benteng kuno Quang Tri, Amerika Serikat dan pemerintah boneka  Republik Vietnam telah mengerahkan  satu kekuatan yang besar, sejumlah bom dan amunasi besar-besaran untuk menduduki posisi strategis ini. Karena harus menderita volume bom dan amunisi sebesar itu, maka setelah perdamaian ditegakkan kembali, benteng kuno Quang Tri hanya tinggal beberapa ruas bekas benteng. Dari 1993-1995, pemerintahan provinsi Quang Tri telah memugar sistim parit, jembatan,  beberapa ruas benteng dan pintu gerbang di depan. Khususnya, satu patung monumen besar telah dibangun di tengah-tengah benteng kuno sebagai tempat membakar hio untuk mengenangkan para martir  dalam pertempuran selama 81 siang malam hari. Di luar benteng kuno, ada satu relief dari perunggu sebagai simbol 81 hari dalam pertempuran dari 28 Juni sampai 16 September 1972. Ibu Cap Thi Thien Trang, Kepala Badan Pengelolaan Situs Peninggalan Sejarah Benteng Kuno Quang Tri memberitahukan: “Karena mendapatkan perhatian dari Partai dan Negara, situs peninggalan sejarah benteng kuno Quang Tri telah dan sedang dipugar, menjadi satu zona mengenangkan dan menyatakan rasa utang budi terhadap para martir. Berbeda dengan makam para martir Truong Son, makam para martir jalan nomor 9  dan makam-makam para martir lain, setiap orang martir punya makam sendiri-sendiri baik yang dikenal namanya atau tidak, tapi zona situs peninggalan sejarah benteng kuno Quang Tri dimisalkan seperti satu makam yang hanya berwujud makam kolektif. Patung monumen dibangun seperti satu makam kolektif dari  ribuan martir di bumi ini  dalam pertempuran selama 81 siang-malam hari  untuk membela  benteng kuno dan kota madya Quang Tri ”.



Benteng kuno Quang Tri –bekas bukti  dari satu periode  sejarah yang  heroik - ảnh 2
Patung monumen mengenangkan para mirtir dalam pertempuran  81 
siang malam hari membela benteng kuno Quang Tri
(Foto: quangtri360.com)

Saban tahun, berbaur pada arus orang yang datang  mengunjungi benteng kuno Quang Tri, ada orang-orang yang pernah ikut dalam pertempuran di benteng kuno dulu. Brigadir Jenderal Vu Quoc Hung, mantan Wakil Kepala Institut Strategi Pertahanan dari Kementerian Pertahanan Vietnam dalam satu kali datang kembali ke medan perang dulu untuk menyatakan terimakasih kepada kawan sekesatuan memberitahukan: “Ini bukan untuk pertama kalinya, saya berulang kali datang kembali ke tempat ini - tempat dimana saya bersama-sama dengan kawan sekesatuan telah ikut dalam pertempuran. Tapi kali ini saya  datang kembali ke sini dalam hari yang tidak tenang dan haru karena kami adalah orang-orang yang mendapat kemujuran telah ikut dalam pertempuran tapi tetap masih  biasa. Ada banyak kawan sekesatuan kami telah gugur secara gagah berani dan berbaring  di bumi ini ”.

Ketika datang ke benteng kuno Quang Tri hari ini, di tengah-tengah ruang yang tenteram dan semua bangunan arsitektur sama sekali baru, tidak hanya ada para veteran perang atau sanak keluarga dari para martir, melainkan juga ada  banyak penduduk dengan bermacam-macam usia.

Pada tahun 2014,  bersama-sama dengan  situs peninggalan sejarah dua tepian sungai Ben Hai-Hien Luong, situs peninggalan sejarah benteng kuno Quang Tri telah diklasifikasi sebagai situs peninggalan sejarah nasional. Benteng kuno Quang Tri sekarang juga merupakan “alamat merah ” untuk mendidik tradisi patriotisme terhadap generasi muda dan juga merupakan destinasi yang menarik bagi para wisatawan domestik dan mancanegara. Kalau datang ke benteng kuno Quang Tri, wisatawan akan mendapatkan kesan-kesan tentang perang, perdamaian, sehingga semakin menghormati kehidupan damai  yang sedang dinikmati oleh setiap  orang.


Komentar

Yang lain