Gadis pengayuh sampan di zona eko-wisata Trang An - satu keindahan yang mengherankan

(VOVworld) - Pada pukul 2.00 sore hari, puluhan sampan di tepi Sungai Trang An menunggu wisatawan. Di sana ada gadis pengayuh sampan dalam pakaian  hijau dan caping  putih tradisional. Sampan kecil mengangkut maksimal 6 orang. Setiap kelompok wisatawan naik sampan, memakai baju pelampung, mulai bertamasya di zona ekowisata Trang An yang luasnya sebesar 2000 Ha dengan gunung batu kapur, gua, lembah, sungai dan danau. Zona ekologi Trang An yang terletak dalam Kompleks Pemandangan Alam Trang An dan baru saja diakui oleh UNESCO sebagai Pusaka Dunia dengan nilai budaya dan pemandangan alam yang terkenal di seluruh dunia


Gadis pengayuh sampan di zona eko-wisata Trang An - satu keindahan yang  mengherankan - ảnh 1
Zona eko-wisata  Trang An - pemandangan alam yang eksotis  menarik 
kedatangan wisatawan
(Foto: vov.vn)

Dengan fisiknya yang dempal dan kulitnya terbakar matahari  gadis  pengayuh sampan Nguyen Thi Xuyen yang duduk di sampan dengan gembira menyambut para wisata untuk memulai kunjungan.  Saudari Xuyen-50 tahun menjadi pengayuh  sampan selama lebih  dari separo hidup-nya di zona wisata  Trang An ini. Bagi dia, setiap rumpunan tumbuhan, ombak air, setiap burung Le Le, setiap gua baru telah terlalu beken. Selama 30 tahun ini, dia telah mengangkut ribuan wisatawan untuk mengunjungi zona pemandangan alam ini dengan banyak kesan yang sulit dilupakan. Dia memberitahukan:  “Saya lahir dan dibesarkan di daerah bumi ini dan menjadi  pengayuh sampan sejak masa kecil. Tapi untuk menjadi pengayuh sampan, saya harus menempuh ujian untuk mendapatkan sertifikat dan kartu pengenal yang diberikan oleh Dinas Pariwisata. Kami menempuh ujian mengayuh sampan dalam Gua Toi yang panjangnya 320 meter dalam waktu 4 menit dan tidak boleh membentur batu. Setelah mencapai patokan itu, saya baru bisa menjadi  pengayuh sampan”.

Di dermaga  Trang An  ini,  ada kira-kira 2000 sampan, semua pengayuh sampan adalah  wanita. Pada hari-hari  ada angin sakal,  pengayuh  harus  berusaha sekuat tenaga  baru bisa melewati 10 gua  di  kompleks situs peninggalan ini yang jaraknya sama dengan  penggalan jalan sejauh 16 Km. Gua Toi  (artinya gua Gelap) adalah gua yang paling panjang  dan harus  menggunakan lampu sorot, baru  bisa memandangi di dalam gua yang  ada banyak stalakmit dan stalaktik. Di dalam gua ini, ada tempat yang luas dan rata, tapi juga ada tempat yang sempit kira-kira 3 meter. Pengayuh sampan harus sangat prigel dan berpengalaman agar sampan tidak menabrak batu dan selalu mengingatkan kepada wisatawan untuk merendahkan kepala ketika melewati bagian yang rendah dalm gua ini. Gua yang paling pendek kira-kira 70 meter. Itulah gua Khong - tempat yang menerima  banyak sinar mata hari. Dia memberitahukan: “Pekerjaan ini sangat melelahkan, tapi bisa berbincang-bincang dengan wisatawan dan melayani mereka. Saya merasa sangat gembira. Kadang-kadang, ada wisatawan  yang mau mengayuh bersama dengan saya. Saya melakukan usaha pertanian sebagai  pekerjaan pokok, tapi pekerjaan mengayuh  sampan ini  membantu saya  memperoleh tambahan pendapatan keluarga”.


Gadis pengayuh sampan di zona eko-wisata Trang An - satu keindahan yang  mengherankan - ảnh 2
Pengayuh sampan membawa wisatawan mengunjungi gua-gua 
di zona ekowisata Tran An
(Foto: skyscrapercity.com)

Tidak hanya sebagai pengayuh, saudari Xuyen juga merangkap pemandu wisata, penjaga lingkungan hidup. Karena setiap kali melewati gua-gua, wisatawan  akan mendengarkan dia bercerita tentang gua-gua di sini.

Jika bersampan di dalam gua, wisatawan punya rasa yang aneh,  karena  pandangan yang samar-samar dari  stalaktit dan stalakmik  yang bersinar di malam gelap, tetesan-tetesan air mengalir  dari stalakmit, menenggelamkan diri  di tengah-tengah suasana yang sejuk, maka wisatawan setelah ke luar  darigua-gua akan merasa nyaman dan berbaur pada  pemandangan alam yang penuh dengan sinar mata hari. Di atas permukaan air sungai, setiap rumpunan bunga Teratai dan bunga  Lili mekar kemerah-merahan, setiap kawanan burung Le Le  terbang di ujung depan sampan, permukaan air yang biru bisa melihat jelas Di dua  tepi sungai adalah barisan-barisan gunung yang megah. Di atas perjalanan wisata, wisatawan akan singgah  menaiki 350 buah anak tangga untuk mengunjngi Kuil Tran.  Kuil ini yang dibangun pada abad ke-10 memuja  seorang bangsawan  pada zaman Raja Hung ke-18. Dari sini, bisa kelihatan panorama gua Nau Ruou dengan puluhan tong miras yang memanifestasikan tempat memproduksi miras  yang dipersembahkan kepada Raja pada saat itu.

Menikmati pemandangan alam yang indah dan atraktif  dengan dilayani oleh  para wanita Vietnam yang lemah lembut. Hal itu merupakan satu pengalaman bagi wisatawan mancanegara. Suami-isteri Ibu Ilena, wisatawan Rusia dan saudara Brent, wisatawan Amerika Serikat yang bersama duduk di satu sampan menikmati pemandangan alam, sambil terus-menerus mengayuh sampan,  mereka tampak tertarik oleh pemandangan alam di sini.

Saya merasa heran tentang  pemandangan alam di sini. Saya merasa tidak  ada satu tempat yang luar biasa seperti ini. Saya merasakan diri seperti satu ekor ikan  bebas berenang di tengah-tengah air. Sungai ini  mirip seperti satu kolam tumbuhan akuatik. besar, ada bunga Teratai, ikan, burung, dan lain-lain

 “Pemandangan alam  di sini sangat indah dan bersih.  Saya merasa  sangat interesan, khususnya ketika setiap kali melewati  gua. Meskipun di dalam gua yang cukup gelap dan ada batu-batu besar, tapi  berkat adanya keprigelan  pengayuh sampan, saya merasa sangat tenang dan  aman”.

Setelah perjalanan wisata selama hampir tiga jam, sampan pulang kembali ke tempat tolak. Saudari Xuyen  mengikat barisan sampan, membenahi benda-benda pulang ke rumah, tempat di mana sawahnya sedang menanti dia./.


Komentar

Yang lain