Kekerasan di Mesir terus meningkat

(VOVworld) – Tanpa memperdulikan kerugian-kerugian berat dan perintah jam malam yang telah diumumkan, pada Kamis (15 Agustus), Organisasi Ikhwanul Muslimin terus melakukan banyak tindakan perlawanan yang keras. Para pendukung Mantan Presiden, Mohamed Morsi telah menyerang dan membakar satu gedung pemerintah di provinsi Giza, di sebelah barat ibukota Kairo. Pada hari yang sama, satu kelompok organisasi ini juga telah menyerang dan melemparkan botol gas sehingga menyebabkan kebakaran besar di satu gedung milik Kementerian Keuangan di pusat ibukota Kairo.

Sedangkan di Alexandria, kota pelabuhan yang paling besar di Mesir Utara, ratusan anggota organisasi Ikhwanul Muslimin telah melakukan demonstrasi dan memblokir jalan urat nadi kota ini sehingga lalu lintas di sini lumpuh selama berjam-jam. Beberapa pemimpin organisasi Ikhwanul Muslimin menyatakan akan terus mempertahankan demonstrasi damai sampai saat berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu menggulingkan “rezim kudeta”.

Kekerasan di Mesir terus meningkat - ảnh 1
Kekerasan terus meningkat di Mesir
(Foto: thanhnien.com.vn)

Untuk membalas tindakan-tindakan yang dilakukan organisasi ini, Gerakan Pemberontakan, salah satu diantara kekuatan-kekuatan pelopor dalam kampanye demonstrasi untuk menggulingkan Morsi, telah mencanangkan demonstrasi massal di seluruh Mesir pada hari Jumat (16 Agustus) untuk menunjukkan dukungannya terhadap tentara, polisi dan menentang semua tindakan kekerasan yang dilakukan Organisasi Ikhwanul Muslimin. Banyak faksi politik Mesir telah menyatakan akan menyambut imbauan tersebut.

Pada saat ini, komunitas internasional menunjukkan kecemasan yang mendalam atas situasi kekerasan yang berlumuran darah di Mesir. Pada Kamis (15 Agustus), Inggeris dan Perancis telah meminta kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa supaya mengadakan satu sidang darurat tentang situasi di Mesir. Dalam satu perkembangan yang lain, pada hari yang sama, satu pengadilan kasasi di Kairo telah mengeluarkan perintah memperpanjang waktu penahanan sementara selama 30 hari terhadap Presiden terpecat Mohamed Morsi, untuk menyelidiki tuduhan pembobolan rumah penjara dalam peristiwa Gerakan Musim Semi Arab yang menggulingkan rezim Mubarak pada tahun 2011./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain